chat terakhir

315 32 0
                                    

Heeseung melihat jake dan vally dengan kesal.

Dia sudah selesai melakukan ujiannya yang kacau karna terbayang vally tapi sekarang vally malah terlihat bahagia bersama jake.

Mereka juga sudah menyelesaikan pas karna bersamaan dengan ujian kelulusan heeseung, tapi heeseung mengerjakannya bukan disekolah tapi di tempat khusus ujian.

Sekolah mereka memang cukup ketat.

Vally mulai masuk saat ulangan dan dipastikan jeda selama seminggu ke depan dia tidak akan masuk kembali, melihat perutnya yang mulai buncit, mungkin usia kandungannya sekitar 3 bulan.

Tapi heeseung benar benar kesal kenapa vally terus menepel bersama jake, dimana jay dan sunghoon pergi? Hei sunghoon seharusnya lebih mengawasi mereka.


















"vally lo aneh banget sumpah."
Vally cuma tersenyum mendengar ocehan jake, yang entah keberapa kali bilang dia aneh.

"emang kenapa?."

"ya lo tiba tiba bilang pengen ngabisin waktu sama gue, dan bilang gue sahabat paling baik kek apa kek." aneh jake, vally tidak biasanya mengatakan hal menjijikkan begitu.

"ini maunya baby." rengek vally manja.

Jake hanya menghela nafas, dia kalah, apapun asal vally kembali bernyawa.

"trus kenapa ngak ngikut bapaknya?." ujar jake asal lalu syok sendiri akan ucapannya.

Vally tidak menanggapi ucapan jake serius dan malah menusuk pipi jake.

"kamu bapaknya."

Jake menatap kesal vally.

"ogah, ngak dapet enaknya kok dapet anaknya."

Vally langsung memukul jake menggunakan tenaga dalam.

"canda, tapi lo yakin mau pertahanin dia?." tanya jake ragu yang dibalas anggukan.

"yaudah, tapi kalau ada apa apa langsung panggil gue!." nasihat jake seperti memberi nasihat pada anak tk

"yes uncle jake!." ujar vally seperti anak kecil lalu menghormat imut.

Setelahnya Jake dan vally tertawa bersamaan.

"oh iya jake!." seru vally tiba tiba.

"santai aja kali, gue disamping lo dan gue ngak budek." vally hanya tertawa.

"ka—tubatu ngadain konser!." ujar vally antusias.

Jake awalnya menatap vally bingung tapi akhirnya paham akan maksud anak itu.

"mau pergi ke konser?."

Vally mengagguk antusias dengan senyum lebarnya.

"tapi jake yang bayar!."

Jake menghela nafas tapi setelahnya menepuk dadanya bangga.

"oke biar paman yang urus! Nanti biar paman yang war tiket." ujar jake mengingat seberapa populernya boygrup baru itu.

"dengan orang dalam tentunya." lanjut jake yang dibalas kekehan devil oleh mereka berdua.

"btw kapan konsernya?."

"sebentar lagi, sahari sebelum hari kelulusan kelas 12!."
























































Sore hari sekitar jam 15:00, jake dan vally sudah siap pergi ke konser.

"udah makan?." tanya jake begitu vally masuk kemobilnya.

Meski heran dengan tampilan vally jake hanya diam, bisa bisanya dia cuma pakai jeans dan kaos oversize berlengan panjang dan rambut dikuncir, dengan sedikit polesan lipstik.

Aneh, biasanya kan kalau mau konser harus tampil menarik biar dilirik, tapi jake tak akan berkomentar jika tidak dia akan diamuk, tapi anehnya vally yang tidak suka memakai lipstik tiba tiba memakainya?.

Vally mengagguk senang tanpa tau keheranan jake, dia akhirnya bisa bertemu orang yang dia tunggu tunggu sejak lama.

"seneng banget?." tanya jake disela sela menyetirnya.

"iya! Akhirnya aku bisa liat konser!."

"dasar, padahal gue bolak balik ke konser justin hyung." bangga jake.

"dih justin hyung kon—lah!! Kok ngak ngajak?!!."

Jake hanya tertawa renyah mendengar teriakan histeris vally.

"makan dulu yuk laper gue, ntar lo makan lagi juga aja, inget badan lo ada dua sekarang." vally hanya mengagguk patuh.

Jake memberhentikan mobilnya ditempat parkir resto mewah yang berada di dekat tempat konser.

Tapi sebelum jake keluar, vally menghentikannya dan mengeluarkan buku diary serta kertas kertas amplop.

Jake menatapnya heran, mau kondangan?.

"jake, makasih ya aku bener bener bersyukur bisa ketemu kamu, hubungan pertemanan ku ngak pernah berjalan baik tapi kita bisa berjalan baik sejauh ini."

Vally diam meremas buku yang masih ditangannya.

"makasih jake, kamu bener bener berharga buatku, aku juga selalu percaya kamu sepenuhnya, you is my best friend, tapi kok jijik ya."

Jake yang hampir terharus pun gagal mendengar kata terakhir vally.

"yee monyet."

Vally hanya tersenyum lalu memberi amplop biru muda sesuai warna kesukaan jake.

"buka besok ya." vally tersenyum tulus, sudah lama jake tidak melihatnya.

Jake mengagguk menerimanya lalu menaruh amplop tadi di tas kecilnya, jake harap isinya bukan black card, karna dia sudah punya banyak.

"oh iya sekalian dong, ini buat jay." vally menyerahkan amplop hitam yang langsung diterima jake dengan polosnya.

"ini buat sunghoon." vally memberikan amplop pink sama persis seperti yang dia berikan tiap hari pada sunghoon dulu.

"kok pink?."

"imut aja, dan ini tolong kasih kek kak heeseung." vally memberikan buku bersampul cantik pada jake.

"kenapa ngak kasih sendiri?." tanya jake yang baru menyadari kebodohannya saat menerima semua barang dari vally.

Vally hanya tersenyum lalu melepas sabuk pengamannya.

"yuk makan, babynya laper."

Ujarnya lalu keluar.

Jake menggeleng aneh, tapi vally kan memang aneh.

Dia mengambil tas besarnya yang ada di bangku belakang lalu memasukkan buku dan amplopnya disana sebelum melempar kembali tasnya kebelakang dan menyusul vally.

Vally kan buta arah kalau ilang disini kan ngak lucu.


Kak jun♥

Kakk!! |
Aku akhirnya chat kakak lagi setelah| sebulan hiatus, asek
Ya gimana, aku ngak mau ganggu| persiapan konser kakak
Aku bakal dateng ke konser kakak|
Akhirnya kita bisa ketemu kak!| Huhuuu seneng bangett|
Meski dimarahin sama kak ryujin| sama kak yeji sih :"
Akhirnya semuanya bisa selesai| malam ini
Maaf ya kak mungkin kali ini aku| bakal ngerepotin kakak lagi, tapi aku janji ini yang terakhir
Sampai nanti kak|
Aku sayang kak yeonjun♥|

crush {LEE HEESEUNG}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang