surat pink

335 39 0
                                    

Vally diam menatap kakinya yang sudah memakai sepatu skating lengkap dengan alat pelindung serta helm yang dipakaikan tadi.

Vally sekarang bahkan sudah mengganti rok sekolahnya dengan celana training yang dipinjamkan sunghoon yang pas untuknya entah milik siapa.

"ayo vall."

Vally beralih melihat sunghoon yang sudah berada di atas es dengan senyuman lebarnya.

Aneh.

Ini pertama kalinya vally melihat sunghoon sebahagia itu.

Awalnya vally tidak mau diajak sunghoon tapi sunghoon menggendongnya dan langsung membawanya pergi.

Vally yang lemas ya langsung ngikut aja, dia belum makan cuma minum.

"ayo."

Sunghoon langsung menarik vally yang membuatnya langsung berdiri mengikuti sunghoon.

Sunghoon terus memegangi vally agar tak jatuh untuknya yang masih awal.

Sunghoon sedikit sersenyum melihat vally yang balik memegang tangannya erat, kakinya sedikit gemetas, memang wajar untuk pemula.

"hei, vall liat gue, santai aja oke, ikutin arahan gue. "

Vally mengagguk yang membuat sunghoon senang, akhirnya setelah dua minggu tanpa ekspresi dan pergerakan layaknya manusia kini vally kembali, tatapan matanya berubah takut, tapi itu lebih baik dari pada kosong kan?.

"ayo vall, gerakin kaki lo angkat dikit kayak lagi jalan sambil ngikutin gue."

Vally menatap takut sunghoon, dia memegang erat sunghoon.

"vally santai oke? Gue bakal terus disamping lo dan ngak bakal biarin lo luka sedikit pun." ujar sunghoon tegas

Vally kembali mengangguk dan akhirnya sunghoon menarik vally mengelilingi tempat skating agar vally terbiasa, dia juga kadang melepas vally sebentar lalu memegangnya kembali,  seperti seorang ibu yang mengajari anaknya berjalan.

"wah..."

Sunghoon tersenyum bangga, setelah beberapa menit vally mulai bisa berjalan sendiri meski kadang akan jatuh tapi dia sigap menangkapnya, dan dia senang bisa mendengar lagi suara vally meski hanya wah yang lemah.

Sunghoon langsung sigap menarik pinggang vally kepelukannya saat vally akan terjungkal.

Mereka bertatapan beberapa detik sebelum akhirnya sunghoon memutus pandangannya.

"istirahat dulu yuk. " vally hanya mengagguk lalu berpegangan pundak sunghoon untuk kembali ke kursi.

Mereka sedang berada di tempat biasa diadakan lomba skating, tapi disini sepi dan tulisannya tutup tapi entah kenapa mereka boleh masuk.

Sunghoon meninggalkan vally yang sedang melepas sepatu dan helmnya tapi selang beberapa menit dia kembali lagi membawa dua roti dan dua botol au*ah! .

"makan."

Sunghoon menyodorkan botol dan roti coklat pada vally dan langsung diterima, tapi vally hanya meminum airnya.

Sunghoon terlihat menghela nafas lalu membuka rotinya.

"vally tiruin gue."

Vally menatap sunghoon yang tersenyum memperlihatkan giginya heran.

"ayi ikitin." ujar sunghoon tanpa merubah bentuk mulutnya yang masih tersenyum.

Vally mengikuti sunghoon yang menurutnya aneh.

"lagi." sunghoon ganti memanyunkan bibirnya yang diikuti vally.

"lagi." sunghoon kini membuka lebar mulutnya yang diikuti ragu oleh vally.

"hap!." ujar sunghoon setelah berhasil memasukkan potongan roti kemulut vally lalu menutup mulut vally lembut.

"kunyah atau perlu gue kunyahin?."

Vally diam lalu mengunyah pelan roti itu, sunghoon tersenyum bangga lalu menyerahkan rotinya.

"nih makan. " vally menerima ragu ragu,  dia bukannya tak pernah makan dia hanya makan jajanan yang ada dikamarnya itupun satu bungkus satu hari seperti jajanan 2 ribuan itu.

Vally mengambil rotinya yang belum dibuka lalu memberikannya pada sunghoon, sunghoon terkekeh kecil sambil menerima rotinya lalu mengusap kepala vally.

"oke, kita makan bareng." ujarnya lalu duduk disamping vally.

Hening, tak ada yang berbicara hanya terdengar suara kunyahan.

"lo tau ngak kenapa kita boleh masuk padahal tempatnya tutup? Dan sekedar info tempat ini buka kalau weekend doang."  tanya sunghoon memecah keheningan, sebenarnya membuka obrolan bukanlah gayanya tapi kali ini dia akan mengalah.

Vally menatap penasaran sunghoon dengan mulut yang masih mengunyah, oke sunghoon agap itu iya.

"gue punya koneksi, dan mungkin lo kaget kalau tau siapa gue."

Vally mengernyit heran.

"gue park sunghoon."

Sunghoon menjeda kalimatnya, hei vally sudah tau kalau dia sunghoon.

"gue hoonie, pemain skating internasional, makanya gue bisa dengan mudah bilang mau main skating gratis bahkan saat tutup."

Vally menutup mulutnya tak percaya, pantas saja sunghoon terlihat familiar dan dia hampir oleng ke sunghoon ternyata selama ini sunghoon itu hoonie.

Hoonie pemain skating internasional termuda yang berhenti tiba tiba karna alasan cedera.

Vally diam menatap sunghoon, sunghoon, dia dan hoonie benar benar berbeda dari yang dia ingat.

Hoonie yang imut itu sekarang menjadi tampan dan keren?

"haha, santai aja kali ngak usah kaget gitu, btw gue seng banget bisa kesini, udah lama gue ngak kesini, lo juga dulu pernah bilang mau belajar skating kan?." sunghoon menjeda ucapannya.

"apa kabar si poni surat pink?."

crush {LEE HEESEUNG}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang