kehilangan

376 40 3
                                    

"ya ampun vally kok bisa basah semua?!."

Tanya ryujin ke vally panik sambil memberi handuk ke vally.

Vally menerimanya lalu mengusak rambut panjang nya dengan handuk kecil tadi.

Vally tersenyum, memang kak ryujin lebih perhatian padanya dari pada mamanya, vally juga tau ryujin dulu dijual ke orang tuanya saat seumuran dengannya.

Dulu dia juga sangat membenci dirinya sendiri tapi setelah 5 tahun berlalu dia mencoba menikmati pekerjaan ini.

"ah bangsat hujannya belum berhenti?!  Duh gara gara hujan anak kesayangan gue basah, mana tadi gara gara lo klien penting ga jadi dateng."

Maki maki ryujin keluar.

Vally menatap ryujin yang sedang memaki hujan dengan sekuat tenaga.

Jujur pandangannya sudah buram dari tadi tapi dia tetap nekat bertahan, sekarang sudah sampai ditempat tinggalnya, dia hanya perlu tiduran sebentar lalu pulih.

Seperti biasa saat dia merasa pandangan nya buram bahkan kadang sudah tak bisa melihat apapun dan kupingnya tiba tiba tak dapat mendengar apapun seperti akan pingsan dia hanya perlu berbaring sebentar dan dia akan kembali pulih.

"kak aku ke kamar dulu ya." vally langsung berjalan sambil terus mengedipkan matanya,  pandangannya mulai menghitam.

Biasanya saat begini dia hanya memejamkan mata sambil berbaring dan semuanya kembali normal meski masih rada pusing.

Tapi sepertinya kali ini dia tidak akan sampai ke kamarnya dengan kekuatannya sendiri.

Bruk

"WOI ANJI—!!." Kejut ryujin melihat vally yang pingsan dan langsung menggeret lelaki yang baru masuk.

"woi!! tolongin anak gue!!."

"eh apa nih, gue cum—."

"CEPET NTAR GUE KASIH DISKON!."

Pria itu langsung membantu menggendong vally di ikuti ryujin.

"TANGAN LO JANGAN MEGANG ANJ—."

"HEH GUE POTONG TANGAN LO!!."

Teriakan ryujin diiringi langkah cepat mereka.

Vally tersenyum, ternyata dia bisa kembali mendengar teriakan kak ryujin.

Dia kembali menutup matanya karna tidak punya tenaga, tak apa setidaknya dia sudah chat kakaknya disekolah tadi, di uks saat heeseung membeli teh anget.







Kak jun♥

Kakakk|
Kakak tau ngak? |
Aku tadi pingsan! Hehe|
Tapi habis itu aku dibawa kak heeseung ke uks, dia juga rawat aku, ahh aku rela pingsan tiap hari kalau gini caranya|
Oh iya kak! |
Kakak inget kak beomgyu kan? |
Dia bilang kalau kakak mau jadi idol|
Aku bangga banget loh, apalagi di agensi besar yang ada idola kakak! |
Itu artinya kita makin sulit ketemu:(|
Tapi ngak papa kita pasti ketemu!|
Tapi jujur ya kak, aku capek, aku juga tiba tiba kangen banget sama papa:'(|
Tapi aku ngak boleh nyerah dulu aku kan janji mau ketemu kakak! |
Meski aku kangen sama papa aku lebih milih kakak!|
Tunggu aku ya kak><|
Read





"woi!." jake yang sedang menel menel dengan perempuan terkejut saat tiba tiba ada seseorang yang memegang bahunya dengan tenaga dalam.


"eh kakak ketus osis, ada apa nih?."

Heeseung melirik perempuan disamping jake mengode ingin bicara berdua dengan jake.

"gue pergi dulu ya jake."

"iya, nanti gue telfon lagi dela!."

"nama gue finy!."

Jake terkekeh pelan melihat wanita itu.

"lucu juga si sindi."

Heeseung menggeleng lelah, bisa bisanya ada orang seperti jake.

"oh ya kenapa bang? Nyari jay? Dia di gudang noh dihukum gara gara ngak bawa buku paket."

Heeseung menatap jake tak percaya.

"lo serius? Si jay park?."

"ya iyalah emang siapa lagi? Joseong?."

"tapi kok bisa?."

"buku paketnya dibawa vally dan yah orangnya malah ngak masuk."

Heeseung ber oh ria tapi kemudian ingat tujuannya.

"vally keman—ah, kenapa ngak masuk?."

"ijinya sih sakit, kemarin kak ryujin kesini."

Heeseung menatap jake heran, waktu itu jake tidak masuk karna alasan sakit sekarang gantian vally.

"kak ryujin? Kakaknya vally?."

"maybe yes maybe no."

"tapi sampe ngak masuk dua hari emang sakit apaan?."

"ngak tau, hpnya ngak aktif dari kemarin."

Heeseung jadi merasa bersalah, waktu itu dia membiarkan vally pulang hujan hujanan padahal sedang sakit, dan juga hp yang tidak aktif membuatnya tambah bersalah.

Aneh, padahal dia tidak pernah peduli sekitar, apalagi perempuan, dia benci.

"dirumah sakit?."

"enggak dirumah."

"dimana rumahnya?."

Jake menatap curiga heeseung.

"mau ngapain lo? Jangan maen maen!." ujar jake sambil berpose ular.

"sinting, udah cepet!."

Jake hanya diam sambil terus mencabuti daun dan menyobek nyobeknya jadi kecil—nyampah, dia ragu apa boleh memberi tahu heeseung soal tempat tinggal vally.

Vally pasti tidak akan suka, apalagi jika itu heeseung, dia pasti akan membenci dirinya sendiri lagi.

Seperti dulu saat dia tidak sengaja bertemu vally dan ryujin saat mereka pulang belanja, jika tidak karna ryujin dia tidak akan tau tempat tinggal vally.

"woi bengong aja!."

"err, gue ngak tau."

Heeseung berdecak sebal.

"bilang aja kalau ngak mau ngasih tau, gue bisa cari dia sendiri tanpa bantuan siapapun."

Heeseung langsung berbalik pergi tapi terhenti setelah mendengar ucapan jake.

"kalau ketemu mau lo apain? Bukannya lo benci sama dia."

Heeseung berbalik melirik jake sekilas.

"iya, karna gue benci dia dan sekarang dia ngak ada gue ngerasa kehilangan orang untuk dibenci." ujar heeseung dan langsung pergi.

"yeuu, dasar manusia bego yang ngak peka."

"AH!! KAK BEOMGYU NGAGETIN!!."

crush {LEE HEESEUNG}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang