"selamat!."
Kata kata selamat dan doa terus terucap di antara para siswa yang lulus disuasana yang bahagia hari ini.
"selamat seung!."
"selamat kak heeseung."
Heeseung terus tersenyum sambil mengucapkan terimakasih kepada orang yang memberinya selamat ataupun kado dan bunga.
Semua terlihat bahagia kecuali heeseung, bibirnya memang tersenyum tapi ekspresi sama sekali tidak terlihat seperti orang yang bahagia, dia seperti orang yang kehilangan sesuatu dengan raut kecewa diwajah tampannya.
"woi lo dapet banyak banget bunga sama kado!." iri beomgyu yang datang tiba tiba, dia hanya mendapat satu butket bunga itupun dari orang tak kenal yang memang membagikan bunga berbeda dengan heeseung yang tangannya penuh kado dan bunga.
"kalo lo mau ambil aja semua." heeseung menyodorkan bunga dan kadonya dengan iklas pada beomgyu.
Beomgyu batuk batuk saat tiba tiba dia mendapat serangan bunga tepat diwajahnya tapi tetap dia terima.
"lo pasti nyari in vally kan."
"ngak usah sok tau." cuek heeseung.
"gue emang tau kok, lo aja yang bego, apa lo ngak sadar kalau vally ngerubah lo, lo yang awalnya cuek banget dan anti ngobrol sama cewek jadi mau sedikit bergaul bahkan lo bisa bales candaan gue." jelas beomgyu gemas.
Heeseung hanya diam tak peduli, matanya terus meneliti kemana mana
Beomgyu dan heeseung menoleh saat mendengar suara ricuh para perempuan mendekat kearah mereka.
Dan diantara para perempuan itu ada satu lelaki yang menjulang tinggi dengan tampilannya yang berantakan masker serta topi yang menutupi tapi tak menjadi penghalang ketampanannya.
Beomgyu kini ikut antusias setelah menerawang dan tahu siapa yang datang menghampirinya.
"ekhem, pasti mau rekrut gue jadi member tubatu kan? Oh tidak semudah it—."
"lo heeseung?." potong yeonjun pada ocehan percaya diri beomgyu.
"iya, siapa lo?." sinis heeseung.
Beomgyu memukul pundak heeseung tak santai.
"dia yeonjun goblok! Dia artis terkenal, hehe maafin temen saya dia emang gitu, tapi saya fans nomer satu bang yeonjun loh, bisa mintain tanda tangannya choi beomgyu ngak?." tanya beomgyu dengan cengiran tanpa dosanya.
"kenapa yariin gue?." tanya heeseung kesal, mengingat story vally kemarin yang berada di konser manusia didepannya bersama jake tapi tidak datang ke acara lulusannya, cih pilih kasih.
"ikut gue." yeonjun langsung pergi begitu saja heeseung menyerahkan semua yang dia pegang pada beomgyu dan mengikuti yeonjun.
Apa dia akan diangkat menjadi member ke enam tubatu?
Mereka duduk ditaman dekat sekolah heeseung tapi tak ada pembicaraan dari tadi hanya deru nafas yeonjun yang tak beratur.
Masa sih seorang idol yang tiap hari latihan dan katanya sang legendari jalan ngak sampe 5 menit udah capek?.
Tapi yang anehnya heeseung dari tadi salfok pada buku imut yang dibawa yeonjun, tampilannya sangar tapi bawa bawa buku.
"gue ngak suka basa basi." yeonjun akhirnya berbicara sambil membuka masker dan topinya.
Heeseung terkejut, bagaimana idol terkenal bisa keluar dengan keadaan yang sangat kacau.
Sekarang benar benar terlihat, rambut yang berantakan, mata yang sembab seperti habis menangis semalaman dan muka lesu yang menyertai.
Mungkin kalau duduk dipinggir jalan bawa kaleng dan bilang belum makan banyak yang percaya.
"gue benci lo."
Heeseung tambah kaget lagi tapi ekspresi datar, bagaimana bisa orang yang tidak dia kenal bilang benci padanya apalagi heeseung kan tidak terkenal.
"apa maksud—."
Bugh
Yeonjun menyodorkan kasar buku itu pada heeseung yang langsung diterima meski kesal.
"lo ngerasa udah nyakitin orang ngak?." tanya yeonjun kini bersandar pada kursi dan menutup mata menikmati angin tanpa peduli tatapan orang orang yang mengenalnya.
Heeseung terdiam.
"diem berarti iya."
"gue bingung harus berterimakasih atau benci sama lo."
Heeseung menatap heran yeonjun.
"gue kira awalnya dia udah nemuin orang yang tepat, karna dia udah ngak pernah ngeluh lagi, tapi tiba tiba dia datang dan pergi begitu aja." rancau yeonjun yang tak dimengerti heeseung.
"tapi gue makasih banyak ke lo." yeonjun tersenyum paksa.
"karna lo udah buat setidaknya hari harinya lebih bahagia dari pada gue." yeonjun menepuk bahu heeseung lalu kembali mengenakan topinya.
"lo ganteng juga, masuk agensi gue bisa kali,tapi inget gue benci sama lo." yeonjun berdiri lalu menujuk buku yang dipegang heeseung.
Dia tau heeseung pasti bingung, apalagi mereka tidak pernah bertemu
"lo bakal tau semuanya."
"oh iya, selamat atas kelulusan lo dan anggap aja itu hadiah kelulusan lo." setelahnya yeonjun pergi meninggalkan heeseung yang keheranan.
Heeseung menatap aneh buku tersebut lalu pergi tanpa memikirkannya lebih larut.
KAMU SEDANG MEMBACA
crush {LEE HEESEUNG}
RomancePerjuangan cinta yang penuh akan kenangan pait hingga menyisakan luka bagi setiap orang. Setelah semua penyesalan yang terjadi akan kah cinta itu berubah menjadi indah sesuai yang diinginkan.