"hai aku balik lagi."
Heeseung terseyum canggung menatap kuburan vally padahal dia sudah berjanji kemarin untuk tidak datang lagi tapi yah, mungkin akan dia lakukan besok jika besok masih datang yah besoknya lagi.
Dia ada kuliah jam 9 nanti dan sekarang baru jam 7 dia hanya akan mampir sebentar saja.
"kemarin aku ngobrol sama bang yeonjun."
"dia keliatan sayang banget sama kamu, pasti kamu seneng kan? Dan kalau diliat secara langsung dia tampan juga tapi jelas tampan aku lah." heeseung tertawa lalu mencium batu nisan itu sebelum duduk.
"taraa!!."
"rose for my queen."
Heeseung menaruh satu butket mawar merah yang harum lalu kembali mengeluarkan sesuatu.
Sebuah foto paraloid nya yang berisi gambarnya saat kelulusan sma.
"kamu bilang mau liat aku pakek jas kan?."
Heeseung menaruh fotonya disamping mawar itu dan ditindih dengan mawar agar tak terbang terkena angin.
"anggap aja ini hadiah perpisahan."
Heeseung menatap lekat makam vally
Dia benar benar tidak sanggup membayangkan jika tak datang kesini.
Apa yang akan dia lakukan?
Dia yang selalu aktif dalam kegiatan organisasi sudah menarik diri tak berminat mengikuti apapun lagi dan sekarang dia juga tak boleh datang ke makam vally?.
Jadi dia harus selalu diapartemen? Dan kembali menangis?.
Yah.. Heeseung diluar yang terlihat dingin heeseung dimakam yang terlihat ceria dan heeseung dirumah yang sangat rapuh.
Tiga sifat heeseung yang sekarang benar benar menyiksa dirinya sendiri.
Heeseung sedang berada di super pasar dekat kampusnya untuk membeli eskrim.
Dia yang dulunya tidak tetarik dengan eskrim jadi sering membelinya saat moodnya buruk.
Mungkin kalau orang kampus melihatnya tak akan ada yang percaya
Apalagi waktu itu saat beomgyu bilang pada perempuan yang mendekati heeseung bahwa heeseung bucin berat dengan seseorang dan akan sulit membuka hati untuk orang lain, tapi tidak ada yang percaya dan mengaggap beomgyu pembohong.
Kasian tapi mau gimana lagi, memang begitulah kenyataannya.
Heeseung menatap orang disebelahnya yang juga sedang memilih es krim tanpa menyadari keberadaannya, dia kesal karena harus menunggu lama.
"ini aja de—JIR! Kak heeseung ngapain tiba tiba nongol!." teriak jake kaget melihat keberadaan heeseung disebelahnya.
Heeseung hanya diam menatap dalam mata jake.
Dia tau jake memang satu kampus dengannya tapi dia kesal, bukan kah jake sahabat vally? Tapi kenapa dia tak terlihat sedih sama sekali?.
"ngapain liatin gitu? Lo bener bener gay ya bang kayak yang dibilang bang beomgyu, tapi maaf gue masih normal."
Jake mengalihkan pandangan saat heeseung terus menatapnya.
"dahlah gue duluan."
Heeseung menatap jake yang pergi membawa dua es krim besar, jake akan memakan semuanya sendiri?.
Jake terlihat keluar lalu menelpon seseorang, heeseung tak peduli lalu mengambil eskrim dan membayarnya lalu pergi begitu saja.
Heeseung berjalan diantara kerumunan usai kelasnya.
Sekarang masih sore tapi dia tidak tau akan kemana, kekuburan? Tidak dia sudah berjanji akan mengiklaskan vally, kalau pulang, dia sedang tidak mood sendirian.
Akhirnya kaki jenjang heeseung berjalan menuju taman kampus.
Heeseung menghela nafas sedikit menyesal datang kesini.
Kemana mata memandang hanya terlihat para manusia yang sedang menjalin kisah cinta.
Heeseung jadi iri, dia kan juga mau tapi dia hanya akan melakukannya dengan—
"vally?."
Kaki heeseung langsung bergegas menghampiri sosok yang familiar.
Tidak ini bukan ilusinya lagi dia yakin itu, memang dia sering melihat semua wanita seperti vally tapi kali ini dia yakin ini vally.
"vall." heeseung langsung memeluk perempuan itu mengabaikan tatapan terkejut semua orang.
Hei heeseung yang bahkan sangat benci disentuh sekarang memeluk perempuan yang bahkan berada disamping lelaki yang mereka kira pacarnya.
"lepas."
Bugh
Perempuan itu menyiku perut heeseung yang membuatnya melepas pelukannya.
Perempuan itu menatap heeseung kesal, tapi heeseung menatapnya penuh rindu bahkan dia akan segera menangis.
"jake, vall, ternyata lo berdua boongin gue selama ini njing? Dasar, selamat kalian berhasil gue emang pecundang."
Heeseung ingin kembali memeluk perempuan itu tapi perempuan itu segera sembunyi kebelakang jake.
"siapa lo?." tanya nya dingin dan ketus yang membuat heeseung kaget
Apa benar orang didepannya ini vally? Gadisnya satu tahun lalu, tapi kenapa ada tai lalat dipipinya?
Dan kenapa suaranya sangat dingin dan ucapannya tidak sopan? Gadisnya tak mungkin begitu.
Tapi heeseung sudah tak peduli dia sangat frustasi dan sekarang dia melihat vally kembali dan dia tak akan melepaskannya.
"vally jangan bercanda aku heeseung."
"vally Siapa? Aku vany bukan vally!."
KAMU SEDANG MEMBACA
crush {LEE HEESEUNG}
RomancePerjuangan cinta yang penuh akan kenangan pait hingga menyisakan luka bagi setiap orang. Setelah semua penyesalan yang terjadi akan kah cinta itu berubah menjadi indah sesuai yang diinginkan.