iklas

244 26 2
                                    

"tuh liat bang yeonjun ganteng ya."

Ujar heeseung dengan dagu bertumpu tangan diatas makan dan tangan satunya memegangi hpnya yang menampilkan mv terbaru dari tubatu, tapi dia tidak sendiri dia mengarahkan hpnya kearahnya dan batu nisan vally agar dia ikut melihat kakaknya.

Heeseung ada jadwal kuliah siang sampai sore jadi pagi pagi buta dia sudah berada dimakam vally.

Dia sudah berjanji kan akan datang setiap hari dan tak akan membiarkan vally kesepian.

Karna heeseung tau vally benci itu dia pernah bercerita, dan heeseung masih mengingatnya dengan jelas.

"kakak lo ganteng juga meski bibirnya mirip bebek."

"makasih, gue anggep itu pujian."

Heeseung langsung menegapkan tubuhnya dan menoleh kearah suara.

Pria berpakaian serba hitam dengan masker dan topi, pakaian serta topi yang sama seperti yang baru saja dia liat.

"ternyata lo orang yang suka nyampah dimakam adek gue, dan orang gila yang dibilang sama pak v."

Heeseung mengernyit heran, siapa pak v? Kaya pernah denger.

"mau ngobrol?."



























"silahkan minumannya kak."

Yeonjun dan heeseung hanya mengagguk pada pelayan yang baru saja mengantar pesanan mereka.

Mereka berada di kafe yang cukup sepi, hei sekarang yeonjun itu idol terkenal jadi ngak boleh sembarangan

"jadi berapa lama?."

Heeseung mengeryit heran tak mengerti pertanyaan yeonjun.

"berapa lama lo nyampah disana? Jangan bilang dari satu tahun lalu?." heeseung terdiam lalu mengalihkan wajah membenarkan ucapan yeonjun, dia memang tak pernah absen untuk pergi kemakam.

Yeonjun membuang nafas kasar.

Dia yang kakaknya saja tidak sampai begitu, dia jadi kasian pada heeseung.

Meski dia membenci heeseung tapi umur heeseung bahkan masih muda, jalannya masih panjang tapi dia malah membuang satu tahunnya sia sia.

"seung, lo tau kan gue ngak suka sama lo?." heeseung mengangguk membalasnya tanpa berani menatap mata yeonjun.

"tapi lo tau kan adik gue bucin sama lo?." heeseung kembali mengangguk dengan antusias.

"dasar, lo juga suka kan sama adek gue? Lo mau liat dia tenang kan?." heeseung kembali mengangguk tapi masih enggan menatap yeonjun.

"jadi sekiranya lo tau kan apa yang dia mau?."

Heeseung mendongak menatap yeonjun yang menatapnya lembut.

"es krim coklat?." jawab heeseung polos.

"ha?."

Hening...

Setelahnya terdengar tawa dari yeonjun yang lumayan keras.

"yah mungkin kalau dia masih hidup dia bakal minta es krim, tapi sekarang? Masa dia bangkit dari kubur trus minta es krim? Kalau iya paling minta otak kaya zombie."canda yeonjun kembali tertawa renyah berbeda dengan heeseung.

Heeseung menatap yeonjun serius seolah olah akan benar benar menyerahkan otaknya jika vally kembali bangkit.

Yeonjun menghela nafas dari tatapannya heeseung benar benar tak punya tujuan hidup.

"seung."

Heeseung menatap yeonjun datar mencoba menunggu kelanjutan katanya.

"lo pikir adek gue bakal suka kalau lo terus sedih dan ngaggep dia masih hidup?."

Heeseung hanya diam, yeonjun benar heeseung belum benar benar bisa mengiklaskan vally.

"vall ngak bakal suka liat kondisi lo, dia pasti bakal nyuruh lo buat cari kebahagiaan, lo tau kan sifat vally kayak gimana? Apalagi udah setahun lebih lo sama dia."

Heeseung hanya diam.

Yeonjun benar, vally memang terlalu baik, tapi dia benar benar egois.

Mungkin ini karma?

Atau memang takdir karna dia tak pernah memperdulikan vally.

Atau memang tuhan lebih sayang vally dan mengambilnya sebelum dia tercemar dari kejamnya dunia.

Yeonjun menyedot habis minumannya lalu berdiri dia tidak bisa berlama lama lagi.

Hpnya terus bergetar dia rasa manajer akan memarahinya karna melarikan diri.

"gue tau lo paham maksud gue, coba iklasin adek gue, dia ngak bakal tenang liat orang yang dia sayang terus terusan sedih."

"lo ngak mau hantu adek gue dateng trus ngehantui lo kan?."

Yeonjun menepuk pelan pundak heeseung.

"gue pergi dulu, dan gue harap kita ngak ketemu lagi."

Yeonjun pergi meninggalkan heeseung sendirian.

Heeseung menatap kelangit di luar jendela yang terlihat terang.

Dia sebenarnya iklas jika hantu vally akan menggentayanginya bahkan seumur hidup pun tak masalah.

Tapi kali ini dia tak boleh egois lagi.

Dia harus iklas jika tidak vally juga akan tersiksa lagi.

Heeseung menghela nafas frustasi.

"gua bakal coba iklasin lo vall."

crush {LEE HEESEUNG}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang