13. Alira dan Lingga

5.2K 1K 559
                                    

Ramaikan setiap paragraf dengan komentar positif kalian ya❤️

Panggil Aku Star, bukan Thor maupun Author!

Happy reading ❤️
---

Sudah beberapa hari berlalu dari kematian Bian. Rayyan melihat banyak perubahan dari sikap anggota Argos juga suasana SMA Phoenix.

Cowok dengan tangan membawa tumpukan buku paket biologi itu berjalan dengan fokus. Ia melewati lorong perbatasan antara IPA dan IPS.

Pertengkaran dua manusia berbeda jenis, berhasil membuat langkah Rayyan terhenti.

Di sana, matanya bisa melihat Alira dan Lingga yang sedang adu mulut. Rayyan tidak ingin ikut campur, selagi Lingga tidak main kasar pada Alira.

"Rayyan, bukunya udah di tungguin!" Teriak Ikhsan, teman sekelasnya membuat Rayyan segera mempercepat langkahnya.

Sedangkan di tempat Alira dan Lingga. Kedua pasangan itu terselimuti amarah.
Sebenarnya hanya Alira yang marah-marah, sedangkan Lingga hanya menatap datar tunangannya itu.

"Kapan lo sadar sih, Ga! Gue muak liat sikap lo kayak anjing gini! Muak tau gak!" ujar Alira kesal.

"Sikap gue emang kayak gini! Dan Aira, jaga sikap lo kalau lagi ngomong sama gue!" tekan Lingga. Ia memojokkan Alira di dinding.

Alira terkekeh sinis. "Lo tau kan, Ga, gue suka sama lo udah lama! Lama banget malah! Tapi, kenapa gue gak bisa rubah sikap lo yang kayak gini hah?! Gue capek Ga! Gue capek liat lo lebih mentingin si Baby di banding gue tunangan lo sendiri!" racau Alira.

"Baby sahabat gue Ai," tekan Lingga.

"Lo masih anggap dia sahabat, setelah kebenaran tentang kematian Bian yang berhubungan sama dia hah? Sadar Ga! Lo di perdaya sama tampang murahan cewek itu!" ujar Alira lagi.

"Baby gak terlibat dalam kematian Bian. Yang salah itu orang tua Bian sama Baby, bukan anak-anaknya. Lo kalau gak suka sama Baby, jangan main asal tuduh," ujar Lingga. Ia mencengkram pundak Alira dengan keras.

Alira menghela napas kasar. Lingga sudah tahap tolol yang tidak bisa di selamatkan lagi.

"Terserah lo, Ga! Gue capek," ujar Alira. "Pertunangan kita masih berlanjut, dan gue harap Lo bisa sadar dan perbaiki semuanya. Dan kalau emang lo masih mentingin Medusa itu, kita kelarin hubungan sepihak ini. Gue mau berhenti suka sama cowok tolol kayak lo!"

Satu hal yang Alira benci pada dirinya sendiri. Yaitu, rasa cintanya pada Lingga. Alira berat melepaskan Lingga, karena mereka sudah bertunangan lama dan Alira juga sudah menaruh hati dari kecil pada Lingga.

Cewek itu hendak beranjak, namun Lingga kembali menahan bahu Alira.

"Pertunangan kita gak akan pernah batal, Ai. Lo bakalan terus terikat sama gue, Sampai kapanpun itu. Dan gue harap, berhenti bawa-bawa Baby dalam hubungan kita. Lo tunangan gue, dan Baby sahabat gue. Kalian punya peranan penting dalam porsi berbeda bagi gue," jelas Lingga.

"Egois," desis Alira.

Lingga tersenyum miring. "Dan cowok egois ini adalah tunangan lo." Lingga memberi satu ciuman di pelipis Alira sebelum menarik diri.

Heyy! Rayyan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang