37.

810 91 19
                                    

Alira dan Rayyan banyak menghabiskan waktu di panti dan berniat akan balik selepas sholat Isya karena masih di tahan oleh anak-anak. Di sela bermain, ponsel Alira berbunyi terus, seolah ada yang spam chat padanya.

Karna kesal, akhirnya gadis itu  membuka ponselnya dan membaca pesan dari kontak bernama Mama Lingga. Kening Alira mengerut, sebelum matanya membulat setelah membaca isi pesan.

Mama Lingga

Alira sayang, Tante benar-benar minta tolong sama kamu ya, kamu bisa datang ke RS Cipta Harapan sekarang juga? Lingga masuk RS dari pagi tadi dan keadaannya sangat buruk, dia selalu nyebut nama kamu sayang.

Tante mohon sekali sama kamu, terlepas dari kesalahan yang anak Tante perbuat, tolong temui Lingga ya nak, Tante mohon, Tante sangat takut Lingga kenapa-kenapa sayang.

Bantu Tante ya sayang, Lingga Putra Tante satu-satunya, Tante harap kamu bisa segera ke sini  ...

Alira menipiskan bibirnya. Tidak bisa di cegah jika ia benar-benar sangat khawatir dengan keadaan pemuda itu. Setelah putusnya hubungan mereka, keadaan Lingga pun sangat berantakan di lihat dari penampilannya.

"Gimana ya? Kalau gue gak pergi, gue bakalan merasa bersalah sama Mamanya Lingga dan gue juga gak bisa tenang. Tapi, kalau gue pergi, gimana sama Rayyan?" Maniknya beralih pada Rayyan yang tengah bermain dengan anak-anak panti, di mana punggungnya di naiki oleg bocah-bocah laki-laki.

Alira terdiam sangat lama, ia benar-benar bingung.

"Gue izin ke Rayyan aja ya buat jenguk Lingga. Tapi, dia pasti bakalan gak suka. CK! Boong ajalahh." Gadis itu sudah tidak bisa tenang apalagi banyak pesan masuk dari Mama Lingga dan juga inti Argos yang mengirim ia pesan mengenai keadaan Lingga.

Berakhir Alira berbohong pada Rayyan jika ia akan pergi ke rumah Aurora karena ada keperluan dengan sahabatnya itu. Rayyan sudah menawarkan mengantar, namun Alira menolak dan mengatakan jika ia di jemput oleh Aurora.

Rayyan akhirnya mengizinkan dan membiarkan Alira pergi, sedangkan ia kembali bermain dengan anak-anak dan akan kembali setelah sholat isya.


**

RS CIPTA HARAPAN

Alira tidak tau bagaimana perasaannya kali ini saat melihat tubuh pemuda yang terbararing lemah di atas brangkar dengan selang oksigen yang membantu pernapasannya.  sudah dari tadi ia menatap keadan Lingga dengan menggenggam tangan cowok itu.

"Kenapa lo jadi kayak gini sih, Ga?" gumam Alira prihatin. "Dulu gue yang selalu ada buat lo tapi selalu lo paksa buat menjauh. Tapi, saat gue udah jauh lo malah paksa gue buat ada di dekat lo lagi! lo jahat banget Ga. lo gak pernah mikir soal perasaan gue, lo egois banget."

Ria hanya bisa diam di sofa dalam ruang inap itu. Matanya sudah merah karena menangis lama. ia tersenyum lega kala Lingga tak lagi gelisah dan menyebut nama Alira lagi saat perempuan itu telah tiba dan menyentuh tangan Lingga dan berbicara yang hanya Alira yang tau.

Selain Ria, ada teman-teman Lingga juga disitu. ada Alan, Jerom dan juga Lheo. sedangkan suaminya sedang mengurus sesuatu di kantornya.

"Lingga benar-benar butuh Alira dalam hidupnya," gumam Alan yang masih di dengar oleh mereka. cowok itu terlihat berantakan karena terlalu khawatir dengan kondisi sang sahabat. Alan benar-benar trauma di tinggal oleh sahabatnya. cukup ia kehingan Abian jangan Lingga lagi.

Heyy! Rayyan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang