Happy Reading
Beberapa hari telah berlalu, Lingga juga sudah keluar dari RS dan keadan cowok itu sudah mulai membaik. Apalagi ada Alira yang selalu menemaninya, walaupun tidak seharian full, tapi Lingga sudah senang.
Ujian nasional juga sudah berlalu, kini murid-murid kelas 3 SMA Pheonix sudah memasuki waktu santai sembari menunggu pengunguman kelulusan. ada rasa bahagia saat mereka akan lulus dan bisa lanjut di universitas impian masing-masing dan juga ada rasa sedih karena akan berpisah satu sama lain.
Begitu juga dengan anggota Geng Argos dan juga Alira dan sahabatnya yang tengah nongkrong di kantin sembari mencekrama.
"Aira mau Mochi? biar aku beliin," tawar Lingga pada Aira yang duduk di sampingnya, namun gadis itu tidak merespon dan hanya diam sembari memainkan minumannya dengan pandangan fokus ke satu titik.
"Aira?" Lingga memanggil lagi.
Alira tersentak saat fokusnya kembali pada Lingga. "Oh iya, terserah," jawabnya agak ngaur.
Lingga tesenyum kemudian beranjak untuk membeli mochi. sebelum pergi, tak lupa cowok itu mengacak rambut Alira dengan gemas membuat Alira terkejut dan langsung menatap ke arah yang sedari tadi ia pandangi. Yaitu ke arah Rayyan yang menatapnya tanpa eksprsi.
"Alira ini salah," ujar Aurora tiba-tiba. semua pandangan mengarah pada gadis cantik itu.
"Lo harus punya pendirian sama perasaan lo, ingat status lo sekarang Al. sejauh ini, gue cuman biarin lo, karena gue pikir lo hanya sebatas peduli untuk bantu Lingga sampai sehat. Tapi ... lo malah keterusan sampe lo lupa sama status lo sekarang," kata Aurora dengan raut tidak sukanya.
"Ra, gue bingung. gue emang bodoh, tapi gue benar-benar gak tau apa yang harus gue lakuin. Lo tau, Lingga orang yang udah lama gue kenal, dan Rayyan dia orang baru di hidup gue," balas Alira agak frustasi.
"PEMIKIRAN LO GOBLOK TAU GAK!" bentak Aurora, sampai Lheo langsung memeluk perempuannya itu agar tidak lepas kendali. "Lo gak boleh denial sama perasaan lo, Ra, gue gak mau lo nyesal nanti. "
"Lo gak ngerti perasaan gue Ra-"
"Terserah lo Ra, jujur gue bakalan kecewa kalau lo sampai balik sama orang yang udah buang lo selama ini dan ninggalin orang udah peduli sama lo," ujar Aurora, gadis itu langsung beranjak berbarengan dengan Lingga yang datang dengan membawa dua kotak mochi.
"Loh, Ra, lo mau kemana? nih, gue beli Mochi banyak buat kita," ujar Lingga yang gak tau keadaan.
Aurora menatap Lingga datar dan pergi begitu saja.
"Kenapa bini lo, Yo?" tanya Lingga.
"Lagi ngidam keknya," balas Lheo ngaur, padahal buat aja belum pernah. "Gue cabut dulu ya, nih buat bayar makan kalian." Lheo mengeluarkan beberapa lembar uang di atas meja sebelum pergi mengikuti Aurora.
Alira menghela napas berat dan mencengkram kepalanya yang terasa pusing.
"Ai, kamu gak papa?" tanya Lingga khawatir.
"Gak papa, kalian makan aja, gue mau ke toilet dulu," ujar Alira.
"Mau Loli temani Al?" tanya Loli.
Alira menggeleng dan beranjak begitu saja.
Lingga mengerutkan keningnya saat ia merasa ada yang aneh dengan suasana di sini.
Sedangkan di bangku ujung di samping Jerom dan Loli, Alan termenung lama melihat suasana yang mulai kacau. Alan teringat sama permintaannya pada Alira untuk tidak menjauhi Lingga karena ia khawatir Lingga akan sakit lagi. Ia tidak menyangka jika hubungan Lingga dan Alira sudah mulai membaik lagi, terlepasn dari kasus kebrengsekan Lingga dulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/297688478-288-k657985.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heyy! Rayyan (On Going)
Teen FictionStory ke-6 [Follow sebelum baca!!] Ketika cowok alim dan labil akan cinta, bertemu dengan Quuen Bullying di sekolah barunya. Ini kisah Rayyan El Fatih, pemuda yang sangat taat pada agama dan juga ketua dari geng SKY WARDEN. Ia adalah murid baru di S...