Happy reading 💗
Rayyan memasuki bangunan yang menjadi tempat perkumpulan Sky Warden, anak-anak yang lain langsung menyambutnya dengan bertos ria setelah membalas salam dari laki-laki yang menjadi ketua Sky Warden sekarang itu.
"Wisss tau aja lu kalau gue lagi lapar," ujar Gege yang langsung merebut kantongan yang di bawah Rayyan.
"Bawa ke sini Ge, kita bagi dua," celetuk Jojo, menepuk sofa di sampingnya.
"Berdua matamu! Emang cuman lu sama Gege yang ada di sini?" sinis Eros, anggota Sky Warden. Cowok itu memukul kepala Jojo dengan kopiahnya.
"Dih sirik lu, SSJ dong," balas Jojo sinis.
"Apaan tuh SSJ?"
"Suka-suka Jojo dong," jawabnya.
Rayyan terkekeh kecil, duduk di samping Atla yang hanya diam dan tidak ikut nimbrung dengan pembahasan teman-temannya.
"Saya bawa itu buat kalian, nanti kalau kurang bisa pesan lagi," kata Rayyan membuat senyuman teman-temannya merekah.
"Emang terbaik Pak Bos kita!"
Mereka bersorak, makan bersama gorengan yang di beli Rayyan sembari bersenda gurau."Gak ikutan makan?" tanya Rayyan pada Atla.
Atla menggeleng kecil.
"Masih galau di tinggal Jiji?" tebak Rayyan membuat Atla tersentak kemudian menghela napas berat.
Jiji pindah ke Australia bersama tantenya, dan Atla tentu merasa kehilangan. Ia sudah menganggap Jiji sebagai adiknya, bahkan kehidupan Atla rasanya ada pada bocah nakal dan menggemaskan itu.
"Hampa banget hidup gue, biasanya gue yang jemput dia di sekolah," ujar Atla. Kaino ikut mengantar Jiji ke Australia dan besok akan kembali ke Indonesia. Terhitung sudah satu Minggu.
"Kan bisa Video Call," ujar Rayyan.
Atla tersenyum tipis. "Rasanya beda, Ray."
Rayyan tak bersuara lagi. Cowok itu mengecek ponselnya dan langsung beranjak.
"Saya pamit pulang dulu ya," pamit Rayyan membuat mereka semua menatapnya.
"Cepat amat Ray. Baru datang juga," ujar Gege.
"Iyatuh, dikit lagi lah baliknya, udah lama kita gak ngumpul," timpal Jojo.
"Iya Bang, sini gabung bareng kita main Game sambil ngemil."
Rayyan tersenyum seadanya.
"Istri saya hanya sendirian di rumah, jadi gak boleh di tinggal lama," ujar Rayyan membuat mereka bersorak heboh.
"Iyadeh yang gak bisa jauh-jauh dari Istri."
"Uhuyy Ray sekarang nempel banget ya sama Bebeb Alira," goda Gege.
Tak ingin lebih lama di goda, Rayyan langsung berpamitan untuk pulang. Sebelum itu ia mampir ke toko kue Uminya dan membelikan kue cokelat yang menjadi favorit istrinya.
***
Alira berbaring di sofa sembari melihat browser beberapa universitas terbaik di Jakarta. Gadis itu termenung dan memikirkan untuk masuk jurusan apa.
"Dulu waktu SD pas di tanya cita-cita, gue jawabnya jadi Polwan. Pas SMP cita-cita gue berubah dan mau jadi Pramugari. Lah kok pas SMA sekarang gue malah bingung mau jadi apa ya?" Gadis itu menghela napas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heyy! Rayyan (On Going)
Teen FictionStory ke-6 [Follow sebelum baca!!] Ketika cowok alim dan labil akan cinta, bertemu dengan Quuen Bullying di sekolah barunya. Ini kisah Rayyan El Fatih, pemuda yang sangat taat pada agama dan juga ketua dari geng SKY WARDEN. Ia adalah murid baru di S...