Di waktu setelah pelajaran sekolah selesai, sementara anak-anak lain masih berlatih serius,Sensei memanggil Netha ditengah latihan.
Sensei tahu ini akan lebih cepat jika sesuatu yang akan dia pertanyakan membutuhkan kepercayaan,namun jika harus menunggu lebih lama,dia tidak yakin akan seperti apa kedepannya.
Dia ragu,tidak yakin,dan lagi tidak tahu seperti apa dirinya dalam pandangan anak didiknya yang satu ini.Apalagi dari yang dia dengar dari anak-anak Voli lain,Netha sulit untuk didekati karena pandangan matanya yang seakan mengatakan agar mereka menjauh pergi.
"Kamu tahu bahwa tim ini akan sebentar lagi debut kan?"
Netha sedikit mengangguk,memandang permainan diluar jangkauannya dan memberikan sedikit pandangan tentang masing-masing kelemahan tim nya.
"Sensei sudah yakin dengan posisi ini,kemungkinan untuk mengubahnya akan terjadi ketika kita selesai mengadakan latih tanding,selama latihan ini Sensei menyadari sesuatu.."
"Apa kamu terganggu oleh sesuatu Netha?ketika bermain Voli atau sebagainya?"
"Tidak,aku yakin sudah berusaha keras untuk tetap fokus(?)"
"Sensei tahu ini terdengar cukup...pribadi(?),Sensei juga tidak tahu apa respon mu ketika akan bertanya mengapa kamu tidak ikut saat tim kalian berhasil memasuki turnamen nasional?"
Netha menatap wajah setengah timur ini,dia pernah mendengar banyak pertanyaan dari temannya bahwa mengapa dirinya tidak ikut serta dalam turnamen itu.Apakah memang menyebalkan jika dirinya tidak ikut?
Kini dia mendengarnya dari pelatih,dia mau menjawabnya dengan ringan,namun jika dia berkata alasannya,pasti Sensei akan bertanya alasan apalagi dari alasan yang dia katakan.
Seperti yang Netha duga,jika dirinya masuk kedalam tim kesatuan,maka harus ada satu hal yang dia perlu beritahu pada Pelatihnya.
"Apa Sensei akan marah jika aku mengatakan bahwa aku masih tidak mempercayai mu?"
Tidak seperti pelatih SMP nya yang sudah tahu semua kasus tentangnya,Sensei didepannya,adalah orang yang sangat asing baginya.
Sementara Sensei sedikit terbatuk kecil,walau awalnya dia merasa akan sulit mendapat jawaban,tidak tahu akan semenyakitkan ini.
"Huffttt..kamu betul,jika jawaban mu seperti itu sepertinya kasusnya akan sedikit besar"
"Sensei...saya hanya bisa mengatakan ini,masalah itu tidak bisa dianggap 'sedikit' ketika aku merasa hidupku bisa hancur kapanpun"
"O...-oh ya?,ini menyangkut hidupmu ya?"
"Sangat,karena aku bergantung padanya"
Netha bangun,berlari ke tengah lapangan dan kembali memainkan perannya dengan baik tanpa celah.
"Jika aku ingin tahu itu berarti aku perlu mengambil kepercayaannya,butuh berapa waktu itu(?)sementara pertandingannya akan diadakan tiga hari lagi"
"Ryosuke-san,apa anda merasa lelah hanya dengan ini?"
"Giant (?),mengapa anda datang? sepertinya saya tidak butuh bantuanmu"
"Anda marah ya?maaf..kemarin orangtua saya meminta untuk menjemput seseorang di bandara,sebelum ingin berkata pamit dia malah mengundang saya untuk makan malam hehe"
"Anda cukup keterlaluan ya?"
"Bisakah anda mengatakan sesuatu yang tidak menusuk? ngomong-ngomong baru saja saya mendengar anda bertanya sesuatu tentang anak itu ya?"
"Apa anda tahu sesuatu?"
"Eh?~tentu tidak乁 ˘ o ˘ ㄏ"
"Oh."

YOU ARE READING
𝙏𝙃𝘼𝙍𝙀𝙔 ||𝙫𝙞𝙧𝙩𝙪𝙖𝙡 𝙢𝙚𝙚𝙩𝙞𝙣𝙜||
Teen Fiction"𝐓𝐇𝐀𝐑𝐄𝐘 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐢 𝐯𝐢𝐫𝐭𝐮𝐚𝐥𝐥 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐩𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦𝐚𝐧 ". **** "𝙏𝙃𝘼𝙍𝙀𝙔:𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧,𝙗𝙚𝙧𝙥𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙖...