Dalam perasaan yang disadari Netha,tidak ada hari pelajaran dan waktu tiba-tiba saja menjadi jam dimana angka yang menunjukkan waktu pulang.
Dengan kata lain,kini Netha tengah bersiap mengganti baju dengan seragam Voli yang baru saja Sensei berikan kemarin dan menunggu waktu datangnya SMA negeri Gunung ke prefektur mereka.
Sensei sudah memberitahu bahwa setelah mereka semua sudah siap,pemanasan akan dilakukan secepat mungkin dan melakukan latihan sebentar selagi menunggu.
Jadi Netha sedikit lebih lambat datang dan membiarkan anggota tim lainnya pemanasan terlebih dahulu,meski dia tahu Ranjani akan sedikit memarahinya dan memintanya untuk tidak melakukannya lagi lain kali.
Itulah salah satu keunggulan Netha yang menyebalkan:mengulur-ulur waktu.
Memikirkan bahwa waktu sudah berjalan cukup lama,Netha mengalihkan pandangannya dari ponsel,melirik bus sekolah yang baru saja datang diiringi dengan kedatangan siswi SMA negeri Gunung.
Matanya mengepalkan hasrat,untuk Netha,sejak awal dirinya bermain Voli.
Tidak ada masalah untuk ikut turnamen nasional maupun internasional atau tidak,semua dimatanya sama,perasaan menang pun sama,terlihat seperti tidak ada ambisi yang mencolok.
Padahal nyatanya,Netha selalu dan selalu menyukai rasa ketika...melihat lawannya terkejut dan sadar akan kekalahan mereka.
Dia menyukai saat orang-orang bergerak cepat,mengeluarkan keringat berlebihan,rasa frustasi,berlompat tinggi demi bola agar tak jatuh ke lantai.
Namun saat menyadari semua perjuangannya berakhir seperti ini,akan ada api lain yang tak dimiliki Netha sejak dahulu.
Rasa dendam yang menginginkan kemenangan.
Melihat hal itu membuatnya selalu saja ingin tersenyum lebar-lebar sampai-sampai hampir menyentuh ujung matanya,rasa hasrat yang ingin memiliki namun tidak bisa, menghancurkan keinginan kuat mereka adalah rasa terbaik.
Jika..Netha memilikinya,akan ada sesuatu yang lebih sulit lagi.
•••
Pelatih:
•Juana Aksara
•Savi batuhuliTim:
•Kapten:Yuna
•Setter:Vina
•spike:Maryam
•Wing Spike:Fuji
•Ace:Dina
•Blok:Puan
•Libero:ChikaNetha mendapatkan nomor punggung pemain ke-3 sebagai seorang Spike,dengan Kian bernomor punggung 4 seorang Setter,Ranjani 2,Jorda 7,Keana 6,Runa 10 seorang Blok,Gwen 12 Libero.
"Terimakasih sudah datang Sensei Juana,saya sangat berterimakasih"
"Pe-la-tih,saya akan lebih santai jika Sensei
memanggil saya seperti itu""Maaf,saya terbiasa dengan sebutan Sensei sebelumnya"
"Yah.. ngomong-ngomong,ini tim baru anda?sejak lama saya tahu SMA putri satu ini tak memiliki banyak murid yang mau memainkan Voli"
"Tahun ini berbeda,saya bertekad untuk membuat klub Voli SMA putri Gugur menjadi terkenal"
"Mari kita lihat"
Kedua tim saling berhadapan,wasit berada di tengah-tengah dan bersiap untuk melempar koin.Tim Putri SMA Gugur adalah kepala,sementara Tim putri SMA Gunung adalah ekor,masing-masing dari mereka sudah berkenalan dan memutuskan untuk menjalankan permainan sampai putaran ronde ke-3.
Dengan hukuman yang kalah akan push up sebanyak 25 kali.
Koin dilemparkan,detik kemudian mendarat pada telapak tangan wasit yang memunculkan bagian ekor koin,permainan di mulai dengan serve dari kapten tim SMA negeri Gunung,Yuna.
YOU ARE READING
𝙏𝙃𝘼𝙍𝙀𝙔 ||𝙫𝙞𝙧𝙩𝙪𝙖𝙡 𝙢𝙚𝙚𝙩𝙞𝙣𝙜||
Teen Fiction"𝐓𝐇𝐀𝐑𝐄𝐘 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐢 𝐯𝐢𝐫𝐭𝐮𝐚𝐥𝐥 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐩𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦𝐚𝐧 ". **** "𝙏𝙃𝘼𝙍𝙀𝙔:𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧,𝙗𝙚𝙧𝙥𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙖...