Netha kini sudah berada di rumah,mungkin dalam perjalanan kemari dia memang sedikit khawatir bahwa kedua orangtuanya akan pulang lebih cepat daripada apa yang dikatakan ayahnya sebelumnya.
Menemukan rumah masih terkunci,Netha segera masuk dan membersihkan dirinya sendiri sebelum membuat makanan dan menyalakan televisi sementara ponselnya dia charger.
Dan karena keheningan ini membuat Netha menyadari,Aska sekarang jarang menghubunginya,dia kira memang karena sama seperti alasan Samuel bahwa sekolah mereka kini tengah memberikan banyak tugas.
Namun jujur dia merasa ada hal lain, karena sekilas dia tahu Aska bukan termasuk orang yang memusingkan tugas.
To Vania from Netha:
Vi,Aska ada chat kamu nggak?Vaniaa:
NggakNetha:
Kenapa?Vaniaa:
Mana aku tahuNetha mengernyitkan dahi,ada apa ini?dalam benak Netha jika dia menanyakan tentang Aska mungkin temannya itu akan bertanya dengan heboh seperti:kenapa kamu tanya dia?,kenapa ngurusin dia?,kamu chat aku buat nanya dia?
Karena baru-baru ini Netha baru saja bersenang-senang,dia jadi sedikit melupakan orang-orang disekitarnya yang mulai memiliki perilaku aneh.
'yah..karena mereka tidak mau memberitahu aku tidak punya urusan'
Mie jadi,Netha duduk didepan televisi dan memilih channel yang menampilkan kartun, walaupun jujur didalam hatinya ketika dia melihat acara ketika dia masih kecil seringkali menjudge dengan beribu-ribu.
Seperti:kenapa jarinya begitu?kenapa aku dulu menyukai hal jorok itu?kenapa kartun ini menjengkelkan?kenapa cara berbicara dia begitu?kenapa grafiknya begini?
Selesai makan dan dengan puas menonton kartun,Netha mencuci piring dan menyadari mendapatkan banyak panggilan masuk dari...Aska.
Awalnya dia ingin mengabaikannya dan menanyakannya nanti saja sebelum log panggilan kembali masuk,kali ini Video call yang membuat Netha bertanya-tanya apa yang begitu darurat?
Netha menggulirkan tombol hijau,dari layarnya terlihat laki-laki dengan wajah muramnya yang membuat Netha sedikit terkejut.
"Maaf lagi cuci piring,kenapa?"
"Jadi ini bentukan lu ya?"
"Ucapan yang kasar"
'orang-orang yang tampan'
"Hehe maaf"
Aska menaruh kedua tangannya menyilang diatas meja dan memungkinkan dagunya untuk menyanggah dan melihat Netha yang sibuk dengan piring-piring kotor.
Merasa dirinya diabaikan,Aska mengetuk-ngetuk layar untuk menarik perhatian Netha yang masih belum saja menggubris.
"Gue nembak Vania"
"Hmmmm terus?"
"Di tolak"
Netha sedikit tercekat disela-sela kegiatannya,mengedipkan beberapa kali matanya dengan cepat dan tersenyum ramah untuk berusaha menghibur.
"Tau nggak kenapa?"
"Tahu kok"
"Lu tahu?apa coba?"
"Vania emang kelihatan main-main,tapi dalam mata pelajaran nggak ada kata main-main,jadi apalagi pacaran dia nggak tertarik"
"Ternyata lu tahu ya.."
Netha mengangkat kedua bahunya,mungkin saja dia tipe orang yang diam-diam mengamati.
"Salah gue,tadi nge-chat katanya lu nyariin gue,ketikannya singkatan semua🥺"

YOU ARE READING
𝙏𝙃𝘼𝙍𝙀𝙔 ||𝙫𝙞𝙧𝙩𝙪𝙖𝙡 𝙢𝙚𝙚𝙩𝙞𝙣𝙜||
Fiksi Remaja"𝐓𝐇𝐀𝐑𝐄𝐘 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐢 𝐯𝐢𝐫𝐭𝐮𝐚𝐥𝐥 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐩𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦𝐚𝐧 ". **** "𝙏𝙃𝘼𝙍𝙀𝙔:𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧,𝙗𝙚𝙧𝙥𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙖...