Samuel membuka gerbang rumahnya,tanpa mengetuk pintu dirinya langsung masuk dan melepaskan sepatu sekolahnya untuk diganti menjadi sandal rumah.
"Kenapa baru pulang kak?"
"Bukan urusan lo kan?"
"Cihhhh..mah!kak Sam baru pulang tuh!!wle!"
"Gue udah izin hahaha!!"
"Ihhhhhh"
Abigail pergi,sambil menghentakkan kakinya sepanjang berjalan menuju kamarnya yang berada di paling pojok ruangan,sementara Samuel mulai melepaskan kemeja seragamnya dan memilih membersihkan tubuh dahulu sebelum memakan makanan ringan.
"Sam,nanti temenin adikmu ke supermarket beli bahan-bahan makanan buat makan malam ya?"
"Kak Nes?"
"Kak Nes pergi,katanya cari bahan buat skripsinya"
Samuel mengangguk,mengeluarkan plastik yang sudah tak berisi lagi dan membuangnya ke tong sampah tanpa diketahui Abigail,dia yakin adiknya akan merasa ingin makan juga.
"Dek!cepet mandi,gue anterin Lo sampe pintu supermarket!"
"Temenin sampe kedalem!"
"Kan Lo yang belanja"
"Emang kakak mau ngapain kalo nggak nemenin hah?!main billiar?jungkir balik?!atau ngadain acara besar-besaran?!"
"Mau beli brownies..lu nggak mau?kalo nggak mau mah yaudah"
"Tapi kan di supermarket bisa.."
"Ohhhhh...jadi lu mau nyoba brownies buatan orang laenn,okey nggak jadi gue ke bu Ninik nya"
"Ahh!...bukan itu!ihhh!!terserahlah!"
Abigail hanya mengganti pakaiannya,menjadi yang sebelumnya kaos pendek berwarna abu-abu menjadi lengan panjang berwarna hijau,dan celana jeans satu-satunya yang Abigail pakai jika keluar rumah.
"Cuci muka kalo males mandi"
"Ya."
"Kunci motornya mah.."
"Nih"
Samuel memilih untuk memanaskan terlebih dahulu motornya,duduk di teras sambil menunggu Abigail ditemani dengan ponselnya yang sejak menaiki bus, dirinya matikan agar membuatnya tenang dari pesan-pesan dua bersaudara yang merepotkan.
Aska model Asia:
Sam(≧▽≦)
Uy!
Aye aye Samuel~
Hai apa kabar?(。•̀ᴗ-)✧
Lu lagi ngapain seh?
Uyyyyy
Lagi belajar?
Jangan dingin dingin dong~
Hatiku sakit。:゚(;'∩';)゚:。Leonardo kecelup got:
Sammmmmuellll~
Ayo Mabar(~ ̄³ ̄)~
Mau naikin rank~
Yo?!
Sam?
Matikah?
Ngambek kenapaa?( ̄ヘ ̄;)Dahinya seketika berkerut,memang benar,keputusan terbaik ketika makan dan berkendara adalah mematikan ponsel,sehingga dirinya tidak perlu melihat dua bocah yang menginginkan perhatian dan kasih sayangnya.
Dengan begitu,Samuel hanya membalasnya secara singkat 'ya' dan kembali membuka aplikasi lain yang menurutnya akan lebih nyaman.
"Yok kak!"
Mendengar suara adiknya,Samuel langsung menonaktifkan ponsel dan bangun memakai jaketnya,udara di sore itu cukup dingin ketika mengendarai motor.
Sementara Abigail sedikit berlari,langsung menaiki tempat dimana orang kedua berada tanpa mempedulikan bagaimana kakaknya kesulitan ketika memundurkan motornya agar bisa keluar dari teras.
"Pegangan!"
Motor melaju,jarak supermarket terdekat bisa ditempuh dalam kurun waktu 25 menit,itupun jika jalanan tidak macet oleh para karyawan yang berada dalam perjalanan pulang ke rumah.
YOU ARE READING
𝙏𝙃𝘼𝙍𝙀𝙔 ||𝙫𝙞𝙧𝙩𝙪𝙖𝙡 𝙢𝙚𝙚𝙩𝙞𝙣𝙜||
Teen Fiction"𝐓𝐇𝐀𝐑𝐄𝐘 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐢 𝐯𝐢𝐫𝐭𝐮𝐚𝐥𝐥 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐩𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦𝐚𝐧 ". **** "𝙏𝙃𝘼𝙍𝙀𝙔:𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧,𝙗𝙚𝙧𝙥𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙖...