[PRIVAT ACAK - FOLLOW SEBELUM BACA]
-
OBSESI, HUBUNGAN TERLARANG, PERSAINGAN BISNIS, PERSAHABATAN, TOXIC RELATIONSHIP, FRIENDZONE.
Ini tentang para tokoh di dalam cerita, dengan segala caranya untuk bisa mendapatkan pujaan hati mereka, meski harus m...
AYO KAPAL BIAN-ALORA SPAM KOMEN YANG BANYAK SUPAYA UP NYA CEPAT!
Ig: wattpad.ayay Tiktok: wattpad.ai & wattpad.ay
(Happy Reading)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau pacaran nggak?" ajak Alora.
"Ogah!"
"Kenapa? Gue cantik anjir, ya kali lo gak suka?"
"Gue gak suka!" tekan Bian.
"Gak papa lama kelamaan lo juga bakalan suka... Jadi.. pacaran aja yuk?"
"Jangan maksa!"
"Gue gak maksa."
"Cewek aneh!" Lagi-lagi Bian pergi meninggalkan Alora, tanpa jawaban.
"Bangsat! Gue tandain lo udah nolak gue! Sok iya lo! Sok ganteng! Tapi... Emang ganteng sih," gumam Alora terkikik di akhir kalimatnya.
Gadis itu langsung merubah ekspresinya menjadi datar. Sungguh sangat-sangat berbeda dengan yang baru saja.
Mengeluarkan ponselnya, Alora menekan panggilan. "Cari tau lagi soal cowok yang gue suruh kemaren."
"Lagi?"
"Iya."
"Tapi kan waktu itu udah. Gue gak nemuin informasi apapun."
"Cari lagi, gue yakin lo melewatkan sesuatu."
"Kenapa lo bisa yakin?" Haikal bertanya kebingungan di seberang sana. Hari ini Haikal memang tidak masuk karena menemaninya ibunya.
"Aneh kalo dia gak suka sama gue, makanya gue mau lo cari info tentang dia lagi."
Haikal tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Alora. "Astaga, lo gak bisa maksa seseorang buat suka sama lo," lanjutnya sembari menahan tawanya.
"Gue gak mau tau, dia harus suka sama gue."
Tutt
Alora mematikan panggilan sepihak. Alisnya terangkat dengan senyum devil di sudut bibirnya.
"Mau lo suka atau nggak, gue tetep mau lo jadi milik gue selamanya, Bian. Nggak perduli cara apapun yang harus gue lewatin." Alora tersenyum sembari meremat ponsel di tangannya.
•••
Keesokan harinya.
Pagi-pagi sekali gadis dengan piyama berwarna hitam itu sudah berkutat di dapur. Art yang ada di sana pun hanya memandang tanpa berani bertanya apa yang sedang di lakukan Alora.
