Follow terlebih dahulu akun di bawah ini;
Instagram: wattpad.aii
Tiktok: wattpad.ai & wattpad.ayDiwajibkan untuk vote dan komen sebelum membaca cerita ini!
Jangan lupa komen di setiap paragraf!
Ramaikan cerita ini ke teman-teman kalian dan sosmed kalian dengan memakai hastag #obsesiasmarawattpad #bianastara #aloraaleandra
"Tunggu, lo temennya Alora, kan?" Bian menghadang jalan Shena dan Haikal yang baru saja keluar kelas, membuat mereka terkejut.
"Iya, kenapa?" Shena ikut bertanya.
"Alora gak masuk sekolah? Dia sakit? Atau izin? Gue udah coba hubungin tapi gak bisa," nada bicara cowok itu terlihat khawatir.
Shena nampak acuh "Gue gak tau, Alora emang gak dateng hari ini," katanya kemudian pergi.
"Duluan bro!" seru Haikal lalu pergi menyusul Shena.
Bian tidak puas dengan jawaban mereka. Tidak mungkin mereka tidak tahu di mana Alora. Mereka sahabat Alora sudah pasti mereka tahu, atau mungkin mereka sengaja menutupinya?
"Cuma Shena dan Haikal? Nevan gak masuk? Apa jangan-jangan Alora pergi sama Nevan? tanpa sepengetahuan gue?" monolog Bian menerka-nerka.
Nomor Alora tidak aktif. Sepertinya dia menghindarinya? Tapi untuk apa? Dan kenapa? Seingatnya kemarin ia baik-baik saja dengan Alora.
"Bingung nyari Alora kemana?" tanya Citra dari belakang. "Mungkin dia udah pergi selamanya."
"Jaga mulut lo, jangan sampe gue robek!" ancam Bian berapi-api, menatap Citra yang tersenyum tipis.
"Harusnya kamu bilang makasih sama aku, karena aku udah beresin masalah kamu sama Alora," tutur Citra tanpa memperdulikan tatapan marah Bian.
Bian maju dan menekan kasar lengan Citra. "Sedikit aja lo sentuh Alora, gue jamin hidup lo gak akan lama lagi di dunia ini," peringat cowok itu lalu melepaskan dan pergi.
Citra meringis memegangi lengannya yang terasa sakit, tapi itu tidak seberapa karena ia sedang senang sekarang.
Tidak lama lagi hubungan mereka akan kandas dan Bian akan kembali padanya.
•••
Alora sudah berada di depan gerbang rumah Nevan, tapi ia enggan masuk ke dalam karena masalah kemarin. Alora merasa sudah keterlaluan pada Nevan. Mungkin saat ini Nevan marah padanya.
Haruskah Alora pulang saja? Ia terlalu malu bertemu Nevan. Tapi ia sedang tidak ingin pulang saat ini.
"Ayo masuk," ajak Nevan ketika membuka gerbang dan mendapati Alora yang hanya berdiri saja.
"Gue… gue pulang aja deh, gak enak nyokap lo lagi sakit," jawab Alora berasalan.
"Gapapa, Mama malah seneng pas tau lo mau ke sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi Asmara
Teen Fiction[PRIVAT ACAK - FOLLOW SEBELUM BACA] - OBSESI, HUBUNGAN TERLARANG, PERSAINGAN BISNIS, PERSAHABATAN, TOXIC RELATIONSHIP, FRIENDZONE. Ini tentang para tokoh di dalam cerita, dengan segala caranya untuk bisa mendapatkan pujaan hati mereka, meski harus m...