43. TERBONGKAR

14.6K 616 351
                                    

Follow terlebih dahulu akun di bawah ini;
Instagram: wattpad.aii
Tiktok: wattpad.ai & wattpad.ay

Diwajibkan untuk vote dan komen sebelum membaca cerita ini!

Jangan lupa komen di setiap paragraf!

Ramaikan cerita ini ke teman-teman kalian dan sosmed kalian dengan memakai hastag #obsesiasmarawattpad #bianastara #aloraaleandra

Ramaikan cerita ini ke teman-teman kalian dan sosmed kalian dengan memakai hastag #obsesiasmarawattpad #bianastara #aloraaleandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari terakhir UTS diadakan di SMA DARMAWANGSA. Kelas Alora begitu tenang dan sepi karena para muridnya sedang mengerjakan soal matematika untuk ujian terakhir mereka. Sengaja mata pelajaran yang memusingkan itu berada di urutan terakhir karena para guru ingin murid-muridnya tidak pusing di awal tapi di akhir.

Alora fokus mengerjakan soal demi soal tanpa menoleh sedikitpun, tak menghiraukan Haikal yang berbisik di belakang memanggil namanya.

Tiga puluh menit berlalu, Raka selaku ketua kelas berdiri dan mengambil satu persatu kertas soal dari para murid. Sampai pada bagian Alora, gadis itu sudah selesai tapi nampaknya dia melamun.

"Udah selesai, kan, Ra?" tanya Raka sumringah. "Kalo belum gue bantuin," katanya tersenyum.

"Gak perlu. Gue udah selesai," tolak Alora kemudian menyerahkan kertas itu lalu mengarahkan pandangannya pada jendela.

Raka mengambil kertas Alora dan memandangnya sedetik kemudian cowok itu berjalan lagi. Biasanya Alora selalu mengacau saat sedang ujian seperti ini namun sekarang kenapa dia begitu tenang.

Setelah semua selesai Raka menyerahkan setumpuk lembaran itu pada guru yang berjaga di depan.

"Baik anak-anak, kalian boleh pulang," ucapnya kemudian keluar kelas.

Kelas yang tadinya tenang seketika berubah ricuh, semuanya berbenah dan bersiap pulang. Satu demi satu siswa siswi 11 IPS 2 meninggalkan kelas, begitu juga dengan Raka yang sekali lagi menatap Alora yang masih tak mengalihkan pandangannya menatap keluar sana. Cowok itu kemudian menggeleng lalu pergi.

Nevan berdiri disusul Gaska di belakangnya. "Ayo pulang," katanya pada dua cewek itu.

"Tunggu dulu." Shena menjawab sembari memakai tasnya. "Ayo, Ra," ajaknya pada Alora yang hanya diam saja.

"Kalian duluan aja, gue males pulang," balas Alora.

Mereka saling pandang sesaat. Haikal dan Shena mengedikkan bahunya pertanda tak tahu.

Ya, Alora dan Haikal sudah baikan hari itu juga. Mereka tidak mau berlama-lama musuhan.

"Pulang ke rumah gue aja kalo lo males pulang. Nyokap lagi bikin gue, katanya gue suruh ajak lo kesana buat nyobain kue buatan dia," ucap Nevan tak sepenuhnya bohong. Tadi pagi Dewi memang membuat kue dan dia menggoda Nevan agar mengajak Alora ke rumahnya.

Obsesi AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang