16. EKSEKUSI

39.5K 2.9K 1K
                                    

Follow semua akun di bawah ini;
@wattpad.ayay
@bian.astara
@alora.aleandra
@shena.anala

Diwajibkan untuk vote dan komen sebelum membaca cerita ini!

(Happy Reading)

Bian merampas hp Citra saat gadis itu asik sendiri dan tidak menghiraukan pertanyaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bian merampas hp Citra saat gadis itu asik sendiri dan tidak menghiraukan pertanyaannya. Dan itu semakin membuatnya kesal.

"Apaan sih! Balikin gak?!" bentak Citra.

Bian tidak menggubris, memasukkan hp Citra ke dalam saku celananya. Saat ini keduanya berada di sebuah kedai ice cream setelah berbelanja baju.

"Kamu kemaren jalan sama siapa?"

"Jalan?" Citra kebingungan. "Aku gak keluar kemana-mana."

"Jangan bohong, Citra."

"Aku gak bohong, Bi."

Bian mengambil napas lebih dalam. "Sekali lagi aku tanya, kemaren kamu jalan sama siapa?"

"Kamu kenapa sih? Kan aku udah bilang, seharian aku di rumah." Alibi Citra masih tidak mau jujur.

"Ini? Bisa jelasin?" kata Bian menunjukkan foto Citra saat bersama cowok lain kemarin.

Gadis itu tercengang dengan membulatkan matanya. "Ka-kamu… tau dari mana?"

"Jelasin," ulang Bian, suaranya terdengar dingin.

"Itu sepupu aku, kemaren gak sengaja ketemu," jelas Citra, berusaha menormalkan nada bicaranya.

"Sepupu? Sejak kapan kamu punya sepupu?"

"Kamu aja yang nggak tau."

Tanpa basa basi, Bian menarik kursi yang diduduki Citra agar lebih dekat dengannya. Cowok itu menatap intens gadis di hadapannya.

"Pinter dikit kalo mau bohong," ucap Bian dengan jarak yang begitu dekat.

"Itu… itu emang sepupu aku, Bi." Citra tahan nafas saat Bian terus memajukan wajahnya.

Dengan tidak berperasaan, Bian mencengkram kuat dagu Citra, membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Kali ini aku maafin, tapi kalo kamu berani bohong lagi, tanggung sendiri akibatnya, Citra," ucapnya.

Bukannya takut, Citra malah melarikan diri dari jeratan Bian. Gadis itu berlari keluar tanpa menghiraukan Bian yang menatap tajam di belakangnya.

Obsesi AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang