Follow terlebih dahulu akun di bawah ini;
Instagram: wattpad.ayay
Tiktok: wattpad.ai & wattpad.ayDiwajibkan untuk vote dan komen sebelum membaca cerita ini!
Jangan lupa komen di setiap paragraf!
Ramaikan cerita ini ke teman-teman kalian dan sosmed kalian dengan memakai hastag #obsesiasmarawattpad #bianastara #aloraaleandra
Terhitung sudah tiga puluh menit yang lalu, cowok itu hanya duduk termenung sembari memainkan sesuatu di tangannya. Setelah kepergian teman-temannya, dia kembali terpikir akan kekasihnya yang sudah tega mengkhianatinya.
Citra, Bian sama sekali tidak menyangka hubungannya dan Citra akan berakhir seperti ini. Setelah begitu banyak perjuangan dan pengorbanan yang ia lakukan untuk wanita itu, tapi dengan tidak berperasaan Citra malah berselingkuh dengan kakaknya sendiri.
Sebenarnya bagaimana selama ini Citra menganggap dirinya? Kenapa dia tega berbuat hal kotor seperti ini? Terlebih lagi dia melakukan perselingkuhan itu dengan orang yang bisa di anggap keluarganya sendiri.
Cowok itu berdiri kemudian mengambil minuman dari dalam kulkas, menenggak terburu-buru minuman itu. Tapi tetap, rasa dahaganya tidak terbayarkan. Rasa haus di tenggorokannya masih terasa bahkan ketika dia sudah mengabiskan banyak minuman kaleng.
Bian melempar kaleng kosong ditangannya ke sembarang arah, matanya memanas sejak tadi, tapi cowok itu menahan agar cairan bening itu tidak jatuh.
Rasanya sakit. Melebihi rasa sakit apapun yang ia rasakan selama ini. Hatinya patah, kepercayaan dihancurkan begitu saja. Semuanya hancur tak tersisa.
Bian tidak tahu mengapa dadanya sesak seperti ini. Bian tidak tahu, ia kecewa akan Citra, atau akan pengkhianatan yang dia lakukan.
Bian tidak suka dikhianati. Ia tidak suka pengkhianatan. Ia tidak suka orang yang berkhianat. Kesalahan sebesar apapun akan ia maafkan, kecuali pengkhianatan.
Selamanya Bian akan mengingat jelas pengkhianatan yang sudah dilakukan mereka berdua. Selamanya.
Cowok itu melirik laptop yang berada di meja pantry, yang dia ambil untuk melihat rekaman itu, tapi lagi-lagi hatinya tidak cukup kuat untuk menyaksikan kekasihnya bercinta dengan laki-laki lain.
Dengan langkah lesu, Bian berjalan dan duduk di kursi. Menyalakan laptop dan menyambungkan kamera itu pada laptopnya.
Bian berhenti sesaat..sesak di dadanya kian bertambah, membuatnya kesulitan bahkan untuk sekedar menarik napas. Dengan susah payah ia memutar rekaman kejadian kemarin malam itu.
Suara desahan kedua insan yang sedang bercinta itu terdengar jelas di rumah yang saat ini Bian tempati. Suasana yang sepi seperti mendukung agar suara mereka berdua bisa terdengar sampai ke telinga Bian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi Asmara
Teen Fiction[PRIVAT ACAK - FOLLOW SEBELUM BACA] - OBSESI, HUBUNGAN TERLARANG, PERSAINGAN BISNIS, PERSAHABATAN, TOXIC RELATIONSHIP, FRIENDZONE. Ini tentang para tokoh di dalam cerita, dengan segala caranya untuk bisa mendapatkan pujaan hati mereka, meski harus m...