Follow terlebih dahulu akun di bawah ini;
Instagram: wattpad.ayay
Tiktok: wattpad.ai & wattpad.ayDiwajibkan untuk vote dan komen sebelum membaca cerita ini!
Jangan lupa komen di setiap paragraf!
Ramaikan cerita ini ke teman-teman kalian dan sosmed kalian dengan memakai hastag #obsesiasmarawattpad #bianastara #aloraaleandra
Tepat jam enam pagi Bian terbangun karena merasa badannya pegal-pegal, ia tidak terbiasa tidur di sofa seperti ini.
Cowok itu mengucek matanya sembari berjalan ke kamar Alora dan mendapati gadis itu masih tertidur pulas.
Bian mendekat perlahan, dan menaikkan selimut yang dipakai Alora. Menatap gadis itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Ia mengulurkan tangannya dan mengusap-usap rambut Alora. Kali ini perlakuannya terlihat tulus.
"Makasih, Alora. Gue pulang dulu. Nanti gue temuin lo lagi kalo masalahnya udah selesai," katanya lalu mengecup kening Alora, kemudian keluar kamar.
Dengan berat hati Bian harus segera pergi, padahal ia masih mau terus berduaan dengan Alora.
Cowok itu mengambil kunci mobil dan ponselnya yang berada di meja. Kemudian mengendarai kendaraan beroda empat itu keluar dari apartemen Alora.
Bian sadar, mengindari masalah bukan solusi yang tepat saat ini. Karena semakin ia menghindar maka masalahnya akan semakin membesar. Mau tidak mau ia harus membereskan semuanya agar bisa memulai lagi semuanya, tentunya bersama Alora.
Bian akan mengakhiri semua kepahitan dan pengkhianatan ini secepat mungkin. Setelah semua masalahnya selesai, ia akan menemui Alora.
Tiba-tiba saja cowok itu tersenyum saat mengingat Alora yang tertawa tadi malam. Benar-benar indah, sampai-sampai ia ingin melihatnya setiap hari.
Alora bagaikan candunya saat ini.
"Perasaan apa ini?" Bian bertanya pada diri sendiri.
Sebenarnya perasaan apa yang ia rasakan ketika bersama Alora?
Mengapa ia seperti tidak ingin berjauhan dari Alora?
Mengapa jantungnya berpacu cepat saat berdekatan dengan Alora?
Mengapa hatinya seperti meletup-letup bahagia ketika gadis itu juga bahagia? Kenapa rasanya ia selalu ingin bersama Alora setiap waktu?
Dan satu lagi yang tidak Bian mengerti, kenapa setiap ada masalah yang terjadi padanya, ia pasti selalu ingin menemui Alora. Hanya Alora yang bisa membuatnya tenang.
Padahal dulu saat berpacaran dengan Citra, Bian tidak pernah merasakan hal-hal semacam ini.
Setiap hari yang ia lewati dulu tidak berarti apa-apa. Tidak ada perasaan semacam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi Asmara
Teen Fiction[PRIVAT ACAK - FOLLOW SEBELUM BACA] - OBSESI, HUBUNGAN TERLARANG, PERSAINGAN BISNIS, PERSAHABATAN, TOXIC RELATIONSHIP, FRIENDZONE. Ini tentang para tokoh di dalam cerita, dengan segala caranya untuk bisa mendapatkan pujaan hati mereka, meski harus m...