Follow semua akun di bawah ini;
@wattpad.ayay
@bian.astara
@alora.aleandra
@shena.analaDiwajibkan untuk vote dan komen sebelum membaca cerita ini!
(Happy Reading)
"Ergi…." Lia mendekat ke arah anaknya yang sedang duduk di depan teras rumah.
"Mama, kenapa?" tanya Ergi. "Sini duduk," katanya mempersilahkan Lia untuk duduk.
Ketika Lia sudah duduk, dia mulai serius menatap Ergi. "Gimana hubungan kamu sama Bian?"
"Gimana apanya, Ma?"
"Kamu baik-baik aja, kan, sama Bian?"
"Emang aku harus gimana?"
Lia bergeser sedikit lebih dekat. "Ergi, Mama mohon perbaiki hubungan kamu sama Bian. Mau sampai kapan kalian musuhan seperti ini?"
Ergi balas menatap. "Ma, aku yang lebih tua di sini, harusnya Bian yang duluan minta maaf, bukan aku."
"Minta maaf nggak akan bikin kamu merasa di rendahkan, justru dengan kamu minta maaf duluan, itu menunjukkan sisi bijaksana kamu untuk seorang adiknya," kata Lia menasehati.
"Adik? Sejak kapan Ma?" tanya Ergi hampa. Dia terkekeh tapi matanya terlihat bersedih. "Emang dia pernah menganggap aku sebagai kakak? Enggak, kan?"
"Kamu harus bisa maklum, dia seperti itu karena merasa kita orang asing yang tiba-tiba datang ke dalam kehidupannya. Maka dari itu tugas kita untuk membuat Bian percaya, bahwa kita tidak seperti yang dia pikirkan selama ini."
Lia menatap kosong ke depan dengan mata sendu. "Mama paham, sangat-sangat paham, Bian belum bisa menerima Mama, mungkin akan butuh waktu. Mama juga paham, Bian masih berduka atas kepergian Ibunya."
"Ma." Ergi mengusap tangannya. "Kenapa Mama masih mikirin Bian? Dia aja selalu bersikap kurang ajar sama Mama."
"Bagi Mama, kalian sangat berarti lebih dari apapun, dan Mama sudah bertekad kalau Mama tidak akan pernah lelah membuat Bian menerima Mama sepenuhnya." Lia menyeka genangan air di matanya.
"Tapi dia bakalan terus kurang ajar sama Mama, aku gak mau hal itu terjadi. Aku gak bisa liat Mama dipermalukan kaya gitu," kata Ergi.
Lia balas menggenggam tangan Ergi. "Gi… percaya sama Mama, Bian itu sebenarnya orang baik. Dia bersikap seperti itu karena ingin menutupi kesedihannya agar tidak ada yang melihat. Mama bisa merasakan itu karena Mama juga seorang Ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi Asmara
Teen Fiction[PRIVAT ACAK - FOLLOW SEBELUM BACA] - OBSESI, HUBUNGAN TERLARANG, PERSAINGAN BISNIS, PERSAHABATAN, TOXIC RELATIONSHIP, FRIENDZONE. Ini tentang para tokoh di dalam cerita, dengan segala caranya untuk bisa mendapatkan pujaan hati mereka, meski harus m...