- Hanbin's POV -
Aku sedang mengantri untuk membayar belanjaan dikasir saat tiba-tiba ada seorang gadis dengan trolly nya lewat di sebelahku. Wajah itu bukannya....? Tanyaku dalam hati.
Karena penasaran aku keluar dari antrean tapi malah mengikuti gadis itu dari belakang, ingin memastikan apakah aku tidak berhalusinasi.
Dilihat dari belakangpun gadis itu terlihat sangat familiar. Trolly itu berhenti di depan bagian susu.
Jika yang diambil susu coklat, tidak salah lagi itu dia. Pikirku.
Beberapa pax susu coklat masuk ke trolly itu. Yes! Itu benar dia!
Sepertinya dia asik memilih minuman lain. Langsung saja aku hampiri dan mengacak-ngacak rambutnya. Dia menengok kesal.
"Yak!" Katanya mengangkat tangan hendak memukul ku. Dia masih sama, masih galak!
Aku memasang senyum memikat andalanku. "....Oppa? Hanbin oppa kan? Astagaa oppa!" Katanya heboh. Aku merentangkan kedua tanganku, mengundangnya untuk ku peluk.
"Oppa! Ini benar kau? Aku benar-benar tidak menyangka akan bertemu denganmu disini" Gadis itu memeluk ku sekilas.
"Hahaha, aku juga tidak menyangka bisa melihat wajah ini lagi~ Lihatlah mukamu semakin bulat, sepertinya kau semakin sehat!" Aku menujuk wajahnya, menggoda gadis itu.
"Yak, oppa." Balasnya, aku tau dia hanya berpura-pura kesal.
Aku mencubit pipinya gemas. Yang dicubit meringis kesakitan, "Yak, yak, yak, oppa, sakit!" Katanya sambil memukil-mukul tangan ku. Akupun melepas cubitanku sambil tertawa kecil, "Aku tidak tau kalau kau kembali."
"Hmm... Sejujurnya aku memang tidak memberi tahu siapapun kecuali Minnie, tapi entah kenapa para eonnie tau, ku rasa mereka benar-benar mencintaiku, hehehe" Gadis itu masih sama, suka membanggakan dirinya sendiri, lucu sekali. Aku memutar mata meledek.
"Yeah, aku setuju, mereka memang sangat mencintaimu. Tapi kenapa kau tidak memberitahu mereka? Kalian bertengkar sebelum kau pergi?" Tanya ku.
"Aku juga tidak tau, ibuku bilang waktu itu aku hanya memutuskan untuk pergi karena sudah lelah dengan kehidupan idol..." Terdengar nada bingung pada kata-kata gadis bernama panjang Lalisa Manobal itu.
Aku memang sudah tidak lagi menjadi bagian dari YG saat Lisa memutuskan pergi dua setengah tahun lalu. Seingatku terakhir kali kami bertemu mereka memang tidak terlihat baik-baik saja. Aku hanya tau kalau Lisa tertekan dengan kehidupannya sebagai idol, tapi aku tidak tau kalau ada alasan lain yang berkaitan dengan membernya. Saat itu Lisa sudah terlanjur pergi, aku jadi tidak sempat menanyakan langsung padanya.
Ah sudalah, bukan saatnya membahas masa lalu, dia pasti punya alasannya sendiri, "Kau sendirian?" Tanyaku lagi.
"Ya, but not really. Tadi Jisoo eonnie bilang dia akan menyusul" Jawab Lisa tersenyum sambil mendorong trolly nya menuju bagian buah-buahan. Aku mengikuti disebelahnya, "Ooke~ Aku akan menemimu sampai Jisoo datang."
Drrrt drrrrt drrrt
"Eoh? Jisoo eonnie" Lisa menunjukan layar ponselnya sekilas padaku sebelum dia menerima telpon dari salah satu eonnie kesayangannya.
Wajah Lisa terlihat bingung saat menerima telpon. Mungkin dia tidak nyaman jika aku mendengarkan.
Aku mengalihkan pandanganku ke arah buah semangka yang ada di sebelah ku, memberi Lisa ruang pribadi untuk menerima telpon.
"Oppa, kau mau beli semangka?" Tanya Lisa yang tiba-tiba sudah disampingku. Dia sudah selesai menerima telpon rupanya.
"Menurutmu mana yang lebih bagus?" Tanyaku sekedar basah basi, aku tidak benar-benar mau membeli buah itu. Belanjaan ku sudah cukup berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionLisa, lalisa manobal. mantan member grup idol besar Blackpink. Ketiadaannya memberikan penyesalan dan kekosongan. Kehadirannya merupakan kebahagiaan dan pelengkap yang sangat dibutuhkan. Tapi.. . . Halo, ini author tetew~ 🐒 FYI, ini bukan ff one-sh...