19. Secret Keepers (Part 4)

311 26 4
                                    

- Minnie's POV -

Flashback

-2,5 tahun lalu-

Dokter baru saja memberi tahu hasil pemeriksaan lanjutan Lisa kepada kedua orang tuanya setelah ia di rawat akibat kecelakaan 2 hari yang lalu. Keadaannya sudah mulai membaik.

Aku dan Bambam menjadi satu-satunya teman yang tau kejadian ini. Kami setia mendampingi orang tua Lisa selama proses perawatan berlangsung.

Kami banyak membicarakan tentang rencana kedepan soal Lisa selama 2 hari terakhir. Bambam yang tadinya sempat keberatan, akhirnya bersedia membantu orang tua Lisa untuk melakukan rencana mereka.

Bambam akan pulang lebih awal ke Korea besok, dia harus menyiapkan satu dan lain hal untuk kedatangan bayi itu.

Rencananya mommy akan membawa bayi itu setelah usianya 2 minggu, dia khawatir karena kondisi bayi itu lahir dalam keadaan premature dan perlu perawatan khusus di incubator. Itupun jika dokter mengizinkan.

Malam harinya, aku membantu Bambam merapihkan barang bawaannya sebelum kepulangannya pagi nanti.

"Kau sudah siap?" Tanyaku. Jujur saja posisinya sangat tidak bagus. Dia harus berbohong kepada kedua sahabatnya sepanjang hidupnya.

Laki-laki kurus yang sedang menyeruput kopi Starbucks nya itu menggeleng. "Bagaimana mungkin aku siap? Ini semua begitu mendadak, dan sejujurnya aku masih tidak yakin dengan rencana ini. Cepat atau lambat kebohongan pasti akan terbongkar." Jawabnya terdengar agak kesal.

"Aku juga berfikir begitu, tapi disisi lain aku menghormati keputusan orang tua Lisa" Kataku.

Dia mengangguk, "Kau tau? Aku rasa mereka akan membenciku jika nanti mereka tau yang sebenarnya"

Kali ini, aku yang mengangguk.

-5 hari lalu-

Manajerku bilang Jisoo eonni menelponku berkali-kali, akhirnya aku menelponnya kembali. Ternyata dia memintaku menemuinya karena ada yang ingin dia bicarakan.

Dia mengabari dadakan dan meminta bertemu jam 7 malam ini. Mau tidak mau aku langsung membatalkan jadwal fitting baju untuk penampilan bulan depan dan segera berangkat menuju tempat yang di tentukan mengingat ini sudah jam 5.30 dan lokasinya cukup jauh dari tempatku sekarang.

Aku langsung masuk ke salah satu ruang private yang ditunjukan pelayan, Jisoo eonnie sudah tiba lebih dulu, dia mempersilahkan aku untuk duduk. Posisi kami berseberangan sekarang.

"Aku tidak tau apa yang kau suka, jadi aku hanya pesan untuk ku, kau pesan saja apa yang kau mau" Katanya.

Aku memencet tombol untuk memanggil pelayan, memesan satu ice americano untuk menghilangkan lelah dan gugupku.

"Kau tidak perlu gugup seperti itu, aku memanggilmu kesini bukan untuk memarahimu" Katanya, "Jadi santai saja".

Aku menghembuskan nafas lega, Jisoo  eonnie sedikit terkekeh. "Jadi apa yang ingin kau sampaikan eonnie?" Tanyaku.

"Kami sudah membicarakan tentang Lisa, kami memutuskan untuk mengembalikan ingatannya" Katanya santai.

Aku terkejut, "Kau serius? Tapi bagaimana kalau.."
"Tenanglah, kami sudah memikirkan bagaimana langkah yang akan kami tempuh" Potongnya.

"Eonnie, aku bukannya tidak percaya kalian, tapi Lisa bisa saja terguncang jika mendadak mengetahui segalanya" Kataku lagi.

"Itu hal yang harus dilaluinya" Jawab Jisoo eonnie datar.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang