36. Unveil (Part 1)

182 14 0
                                    

-Author's POV-

Ding Dong!

Bambam buru-buru membukakan pintu, dia sudah tau siapa yang akan datang karena ia sudah menunggu-nunggunya sejak tadi.

Brak!

Suara bantingan pintu terdengar kencang, "Hey, kau tau? Aku tidak berencana untuk renovasi rumah" Kata Bambam sambil memutar bola matanya karena Minnie menutup pintu dengan cukup kasar.

Perempuan itu tak perduli dengan yang diucapkan sang pemilik rumah. Sambil berjalan dengan langkah kesal, Minnie terus mengoceh kesal, "Jisoo eonnie bilang kepadaku bahwa Lisa pergi ke Swiss. Kau tau itu?? Astaga, aku benar-benar khawatir dengan keadaan Lisa karena dia pergi tiba-tiba tanpa memberi tahu sama sekali! Kalau bukan karena Jisoo eonnie menelponku pagi tadi, aku yakin, kita berdua pasti tidak akan tahu apa pun tentang keberadaan Lisa saat ini!"

"Apa maksudmu?" tanya Jungkook.

Minnie terkejut menyadari keberadaan Jungkook yang ternyata sejak tadi duduk di sofa di belakangnya. Dia melirik ke arah Bambam dengan pandangan yang menyiratkan pertanyaan 'bagaimana dia bisa ada di sini?'. Sangat jelas maksud perempuan itu meminta penjelasan tentang kehadiran laki-laki bertubuh kekar itu disana.

Bambam menghembuskan nafas berat kemudian mengambil selembar kertas dari meja dan memberikannya kepada Minnie. Perempuan itu melihat kertas yang diberikan sahabatnya itu sekilas, "Apa ini?" tanyanya tidak mengerti dengan maksud Bambam.

"Artikel kecelakaan yang terjadi di Swiss?" jawab Bambam dengan nada bertanya balik.

"Neo?" Tanya Minnie curiga, "Seolma..." Satu alisnya terangkat ke atas menatap pria bertubuh kurus itu.

Bambam tampak gugup, mengusap lehernya dengan cemas.

Minnie dan Bambam saling bertukar pandangan, sedangkan Jungkook bingung melihat gelagat kedua orang dihadapannya yang tidak bisa ia pahami.

---

Lisa berhenti sejenak didepan pintu berwarna putih, menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. Dia sedikit guguk, dengan langkah pelan ia membuka pintu & memasuki ruang konsultasi dokter dengan perasaan campur aduk. "Halo, dokter," Sapa Lisa dengan senyum kecil.

"Oh, hai! You must be Lisa, right?" ucap dokter sambil mengangkat kepalanya dari berkas yang tersebar di meja. Dokter itu berdiri dan menghampiri Lisa, merentangkan tangannya untuk bersalaman sambil tersenyum lembut, membuat rasa gugup yang perempuan kurus itu rasakan sedikit berkurang.

Dokter menatap Lisa dengan penuh perhatian, "Fred memberi tahuku bahwa kau akan datang. Dia sangat prihatin tentang keadaanmu."

Lisa mengangguk, "Ya, aku sangat berterima kasih padanya. Dia sangat baik."

"Jangan khawatir, Lisa. Aku yakin kita bisa menemukan solusi untuk masalahmu," Dokter tersenyum, "Fred sudah sedikit menceritakan masalah yang kamu hadapi, tetapi aku ingin mendengarnya lebih jelas langsung darimu" lanjutnya.

Lisa mengambil napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara, "Jadi, selama di Korea, aku merasa seperti ada sesuatu yang tidak beres. Rasanya seperti aku pernah mengalami sesuatu dengan seseorang, tapi tidak bisa mengingatnya sepenuhnya" Lisa berhenti sejenak. Dokter mendengarkan dengan penuh perhatian, menunggu lanjutan kalimat lisa.

"Aku tahu tentang efek kehilangan ingatan situasional dari kecelakaan yang aku alami beberapa tahun lalu, tapi aku tidak terlalu memperhatikannya selama ini, karena ku pikir semua yang tidak bisa aku ingat pada akhirnya tidak lagi berguna karena aku sudah tidak lagi hidup sebagai Lisa Blackpink. Namun, ketika aku kembali ke Seoul, aku merasa buruk. Aku merasa seperti ada bagian dari diriku yang hilang, membuatku merasa tidak utuh. Aku merasa tersesat." Lanjut Lisa.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang