23. Boomerang (Part 2)

277 23 1
                                    

-Author's POV-

Lisa membungkuk-bungkukkan badannya sebagai tanda penghormatan dan terimakasih nya kepada seluruh staff yang terlibat di studio pemotretan hari ini.

Setelah mengecek hasil jepretan fotografer "langganan" YG itu, ia langsung menuju ruang tunggu untuk menghapus makeup dan mengganti pakaiannya.

Selesai dengan semua urusannya, Lisa menghampiri Hanbin yang masih menunggunya sejak tadi, laki-laki itu sibuk mencoret-coret di notebook nya. Mungkin untuk lagu baru? Yah.. Siapa yang tau?

"Oppa" Lisa mencolek punggung hanbin.

"Oh, kau sudah selesai?" Hanbin menengok ke arah perempuan berambut hitam panjang itu.

Lisa mengangguk, "Lebih cepat dari dugaan ku" Katanya sambil mengorek tas berlogo Celine dengan inisial namanya disana. Mengambil ponselnya dan membuka salah satu aplikasi disana.

"What? Aku menunggumu ber jam-jam, kau fikir itu cepat?" Kata Hanbin, Lisa hanya terkekeh.

"Mian, oppa" Balas Lisa singkat, matanya masih terpaku dengan ponsel ditangannya.

"Kajja, oppa, kita makan malam" Kata Lisa, berjalan duluan kearah pintu keluar.

Hanbin buru-buru bangkit menyusul perempuan yang sudah berada di depan pintu, "Yak~ Lisa-ya, kau mau kemana? Makan malam? Ini kan masih jam 2" Tangan Lisa tertangkap olehnya, dia menahan perempuan itu untuk berjalan pergi lebih jauh.

"Jisoo eonnie baru akan pulang besok, Jennie eonnie belum memberi info apapun dan Chaeng sepertinya baru akan pulang tengah malam nanti" Kata Lisa tiba-tiba menerangkan. Hanbin paham bahwa perempuan itu merasa kesepian, sejak dulu Lisa tidak suka sendirian, itu sebabnya dia selalu menyibukan diri dengan berbagai hal dan selalu suka jika ada yang mengajak pergi atau bermain. Ditambah lagi karena dia orang asing, dia tidak memiliki keluarga disini yang bisa ia kunjungi.

Hanbin mengambil jaketnya di kursi sambil tetap menggenggam tangan Lisa, "Jangan kemana-mana, tunggu sebentar disini" Lisa mengangguk.

"Kajja~" Selesai memakai jaketnya, Hanbin mendorong punggung Lisa keluar, mereka menuju salah satu mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari studio pemotretan Lisa tadi.

Hanbin berlari kecil membukakan pintu depan sebelah kanan untuk Lisa, setelah perempuan itu masuk dia menutup kembali pintunya dan bergegas masuk ke kursi pengemudi. Kali ini dia bersikap sewajarnya. Dia sadar Lisa akan merasa terganggu jika dia bertingkah berlebihan lagi.

Mereka berkendara cukup lama. Sekitar 2 setengah jam kemudian Hanbin memarkirkan mobilnya di parkiran dengan perlahan, berusaha agar tidak membuat perempuan disebelahnya terbangun. Ya, Lisa langsung terlelap dikursinya setelah mobil mulai berjalan 5 menit. Ternyata -kemampuan supernya- yang bisa tidur dimana saja itu masih ia miliki.

20 menit Hanbin menunggu, dia mulai bosan. Lisa tidak juga bangun. Terlintas dibenak laki-laki itu untuk menjahili Lisa. Baru saja dia melepas seatbelt nya untuk mengambil spidol dikursi belakang, Lisa membuka matanya. "Ini dimana, oppa?"

Hanbin yang terkejut segera kembali duduk tegap dikursinya. "Pantai Eurwangni" Katanya dengan senyuman lebar.

Lisa mengucak matanya, "Kau serius kita dipantai?" Tanyanya.

"Ne, kajja, aku mau menunjukan sesuatu" Kata Hanbin. Mereka keluar dari mobil dan berjalan menyusuri pantai.

Mungkin karena hari kerja, sore itu tidak terlalu ramai orang dipantai. Mereka jadi lebih leluasa untuk berjalan-jalan tanpa takut ada yang mengenali mereka.

Hanbin berjalan duluan dan Lisa mengikutinya dibelakang. Keduanya menuju salah satu bukit karang yang bisa didaki. Sesekali Hanbin membantu Lisa yang kesulitan menanjak.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang