- Author's POV -
"Lisa kau tidak apa-apa?" Minnie buru-buru menghampiri Lisa setelah membuka pintu kamar dengan mendadak.
"Aku baik-baik saja.. Hanya sedikit.. Pusing" Kata Lisa memejamkan matanya, "Aku hanya butuh tidur sebentar" Lanjutnya.
Minnie menatap Lisa sedih, "Kau yakin? Kita ke rumah sakit saja, ya?" Tawar Minnie.
Rosé masuk ke kamar Lisa sambil membawa strawberry untuknya. Setelah membantu Lisa bangkit untuk duduk, Rosé duduk disisi kasur Lisa.
"Biarkan Lisa yang memutuskan sendiri, Minnie" Rosé berbicara sambil memberikan sebuah strawberry besar pada Lisa, dia tidak melihat kearah Minnie sama sekali.
Minnie menunduk, "Tapi aku hanya khawatir kalau terjadi sesuatu dengan Lisa.. " Katanya.
"Not only you minnie, we're also care about Lisa!" Jennie yang baru saja datang langsung menanggapi kata-kata minnie dengan kesal.
Minnie menatap Lisa yang sedang sibuk mengunyah strawberry-yang terus menerus-diberikan Rosé padanya. "Lisa, apa kau mau ikut bersamaku?" Tanya Minnie lembut.
Lisa menggeleng. "Tidak apa-apa Minnie, aku aman, ada eonnie-deul yang menjagaku disini" Lisa memasang senyum, menunjukan deretan giginya yang rapi.
Minnie mengangguk, "Baiklah kalau kau rasa seperti itu."
"Kau tidak marah padaku, kan?" Tanya Lisa. Minnie menggeleng, "Tidak apa, itu hak mu..." minnie menatap wajah Rosé dan Jennie yang sama sekali tidak menatapnya.
"Anyway, aku tidak bisa terlalu lama. Tadinya aku mau membawamu bersamaku tapi karena kau tidak mau jadi baiklah" Kata Minnie pada Lisa, memeluk Lisa sebentar, "Aku akan mendukung apapun yang kau pilih, Lisa" Minnie melepaskan pelukannya, tersenyum dan berpamitan.
- Jisoo's POV -
Ding Dong!
Suara bel berbunyi, sepertinya itu Minnie. Pulang dari makan siang tadi aku langsung menghubungi Minnie, memberitahukan apa yang terjadi. Aku memberitahunya bukan karena ingin bergantung padanya, tapi dia yang lebih tau keadaan Lisa dibanding siapapun saat ini.
"Chaeng-ah~ bisa tolong buka pintunyaa?" Kata ku yang sedang mencuci strawberry. "Neeee~" jawab Chaeng.
"Dimana Lisa??" Aku mendengar suara Minnie bertanya dengan tergesa-gesa. "Dikamarnya" jawab Chaeng malas. Dasar anak itu.
Tidak lama kemudian terdengar suara pintu kamar terbuka yang cukup keras.
"Ribut sekali, sudah untung pintu itu tidak lepas" Kata Chaeng menghampiriku, mengambil sebuah strawberry dan memasukannya kedalam mulut.
"Yak~ Ini untuk Lisa.." Chaeng membelalakan matanya terkejut, "Kenapa tidak bilang eonniiie?" Katanya susah payah menelan apa yang ia makan.
Aku terkekeh, "Bercanda~ Siapapun boleh makan~" Lanjutku tidak tega. Chaeng memukul-mukul ringan lenganku sambil tertawa.
"Oh, biar aku saja yang bawakan ini ke kamar Lisa" Kata Chaeng menawarkan. Aku mengiyakan saja. Chaeng pun langsung pergi membawa strawberry-strawberry itu.
Aku pergi ke ruang tengah untuk sekedar beristirahat. Begitu aku menaruh bokongku di sofa, aku melihat Jennie yang sedang berdiri menguping didepan kamar Lisa. Dia terlihat kesal kemudian masuk kedalam kamar Lisa.
"Not only you Minnie, we're also care about Lisa!" Suara Jennie dapat ku dengar cukup jelas. Aku biarkan saja mereka selama tidak ada hal yang membahayakan.
Sejujurnya aku juga ingin masuk, tapi aku rasa terlalu banyak orang dalam ruangan tidak baik untuk ketenangan Lisa. Itu yang paling dia butuhkan, aku tidak mau dia memaksakan dirinya. Seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionLisa, lalisa manobal. mantan member grup idol besar Blackpink. Ketiadaannya memberikan penyesalan dan kekosongan. Kehadirannya merupakan kebahagiaan dan pelengkap yang sangat dibutuhkan. Tapi.. . . Halo, ini author tetew~ 🐒 FYI, ini bukan ff one-sh...