14. Blind Spot (Part 2)

460 43 2
                                    

- Author's POV -

"Appaaaaa~" Rawoon berteriak memanggil Jungkook yang sedang melukis dipinggir sungai han.

Pria yang dipanggil appa itu menengok, melambaikan tangan pada anak kecil yang sedang berlari kearahnya.

Rawoon mendaratkan tubuh kecilnya di kaki Jungkook, dia tersenyum lebar menunjukan tangannya yang penuh. "Wah, kau dapat dari mana ini?" Tanya Jungkook, "Appa kan sudah bilang, jangan bicara dan menerima hadiah dari orang yang tidak dikenal.." Lanjutnya.

"Lawun kan cudah kenal eomma" Anak kecil itu cemberut, Jungkook tidak mengerti apa maksudnya.

"Maksud mu siapa?" Tanya Jungkook lagi, Rawoon menunjuk ke arah Lisa tadi berdiri, "Eomma cantik" Katanya.

Ah, wanita cantik maksudnya. Kata Jungkook dalam hati.

Jungkook pernah bilang pada anak itu bahwa eommanya adalah wanita cantik ketika Rawoon menangis mencari-cari ibunya dulu.

Jungkook menengok sekilas ke arah yang di tunjuk Rawoon, ada dua orang yang berjalan menjauh, satunya memakai topi, satunya lagi berambut hitam panjang, postur mereka terlihat tidak asing bagi Jungkook.

"Jadi kau bersenang-senang?" Tanya Jungkook mengangkat anak kecil itu untuk duduk dipangkuannya.

Rawoon mengangguk semangat, dia menunjukan susu coklat, ya susu coklat. Dan selembar foto. "Waah kau dapat susu coklat dan foto ya?" Kata Jungkook mencium pipi Rawoon.

"Iyaaah~ Keyen cekayi appa! Tadi fotonya cepelti ini.. ckyik, teyus syuuuut keyuay! Heat!" Kata Rawoon menjelaskan dengan semangat.

Jungkook terkekeh, "Oh ya? Sini appa lihat fotonya" Rawoon menyerahkannya, dia menunjuk-nunjuk fotonya, "Atu keyen kan, appa?" Kata anak kecil itu malu-malu.

"Waah Anak appa keren~ Tampan sekali, nice!" Kata Jungkook, mereka berdua bertepuk tangan. Rawoon mengangguk lagi,

"Eomma juga biyang nice tadi!" Katanya bangga, dia menunjuk-nunjuk fotonya lagi menunjukan gambar kucing dan kelinci yang digambar dengan spidol emas di sisi foto itu, "Eomma yang menggambaynya" Lanjutnya ceria.

Kedua gambar itu mirip seperti yang Jungkook dan 'eomma'-nya Rawoon gambar dulu. Jungkook jadi penasaran siapa yang menggambarnya. Saat Jungkook ingin melihat wanita tadi, Rawoon menepuk-nepuk tangannya, "Appa, appa, coba yiat dibayik, kata eomma gambay dibeyakang cangat keyen!" Lanjut Rawoon semangat.

Jungkook membalik fotonya, seketika dia langsung menurunkan Rawoon dari pangkuannya dan berlari menuju arah yang ditunjuk rawoon tadi.

Dia berlari dengan cukup kencang, namun tampaknya wanita itu sudah pergi cukup jauh. Jungkook mencari-cari ke segala arah yang dapat dijangkau matanya, wanita itu sudah tidak terlihat.

"Benarkah.. Kau.. Benar-benar kembali?" Tanya Jungkook pada jalanan kosong dihadapannya.

"Appaaaa ~" Rawoon berlari menghampiri Jungkook, pria itu hampir lupa anaknya dia tinggalkan sendirian tadi. Dia segera menggendong Rawoon, dia memutuskan untuk mengangkat barang-barangnya ke mobil dan pulang.

Banyak yang dia pikirkan sepanjang perjalanan, "Appa! Yampu meyah!" Dia langsung menginjak rem mendadak. Kata-kata Rawoon menyadarkannya dari pikirannya yang kalut.

"Kau tidak apa-apa? Mian Rawoon-ah" Kata Jungkook menengok kebelakang, memeriksa keadaan anaknya yang duduk dikursi tengah. Rawoon mengangguk, matanya sudah menahan tangis. Jungkook mengusap-usap kepala anak itu sebentar untuk menenangkannya.

Lampu lalu lintas sudah berwarna hijau lagi, kali ini Jungkook menyetir lebih hati-hati, dia tidak membiarkan kebingungan membuatnya tidak fokus dan membahayakan buah hatinya itu.

Jungkook memasang airpod nya, menghubungi Yoongi.

"Hyung, aku harus memastikannya...... Ne, aku rasa kau benar.....Ne......Dipinggir sungai Han.... Baiklah, aku akan kesana...."

Jungkook memutar balikan arah mobilnya menuju tempat Yoongi.

-----

"Aku titip Rawoon, hyung," Jungkook menyerahkan Rawoon yang sedang terlelap "Aku tidak akan lama" Lanjutnya.

"Tak perlu terburu-buru, Koo," Kata Suga menggendong Rawoon. "Maksimalkan waktumu, Rawoon aman bersamaku"

Jungkook menggeleng, "Aku berangkat sekarang hyung". Jungkook masuk kedalam mobilnya, segera menyalakan mobil dan mengemudi pergi.

30 menit kemudian dia tiba di kawasan apartment mewah yang sudah tidak asing baginya. Dia memarkirkan mobilnya di parkiran tamu. Rasa gugup menghampirinya tiba-tiba, tangannya terasa dingin. Setelah mengatur nafas dan mengumpulkan keberanian, dia turun dari mobil.

Berjalan melewati taman yang berjarak beberapa gedung sebelum tiba digedung yang dulu cukup sering ia kunjungi. Dia berdiri sebentar menatap keatas gedung yang ditujunya, menghela nafas sambil menghitung lantai apartment itu. Begitu sampai pada hitungan 17, dirinya terkejut.

Jungkook mematung saat melihat perempuan yang membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut sedang berdiri dibalkon lantai yang sangat tidak asing untuknya.

"Rawoon eomma.." Kesadarannya mulai kembali, Jungkook segera berlari untuk memastikan apa yang dia lihat. Tidak perduli itu hanya halusinasi atau kebetulan, dia terus berlari, tidak mau kehilangan kesempatan dan dirinya lagi seperti sebelumnya.

------

Dia tiba di lantai 17, Jungkook berjalan perlahan mendekati pintu yang pernah menjadi saksi naik turun perasaan dan emosinya. Berdiri sebentar, mempersiapkan dirinya agar tidak kecewa kalau-kalau yang dilihatnya tadi hanya halusinasi.

Dia mengangkat tangan, memencet bel. Hening... Mungkin yang dia liat tadi halusinasinya saja.

Ditekannya bel sekali lagi, jika masih tidak ada jawaban dia akan pulang.

Tiba-tiba muncul suara perempuan. Sekujur tubuh Jungkook merinding hanya karena mendengar suara itu.

"Yaaak~ Manja sekali! Kau kan punya kuncinya"

Tidak memakan waktu lama sampai pintu terbuka dan ia mendengar suara itu lagi.

"Chaeng kenapa kau tak masuk?" Perempuan itu terdiam.

Kali ini bukan hanya merinding, dirinya sudah membeku, dia sudah tidak bisa kabur lagi. Jungkook menatap lurus menunggu pemilik suara itu menampakan dirinya.

Pintu terbuka sepenuhnya, "Nugu...seyo?" Tanya pemilik suara itu.

----- TBC-----

Halo halo~
Disini author tetew 🐒
Ceritanya ini penampakan apartment lisa dari luar yes 💛💕🖤

I know siih harusnya mah lantai 17 ga keliatan yak dari bawah, tapi namanya juga cerita fiksi yakaan wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I know siih harusnya mah lantai 17 ga keliatan yak dari bawah, tapi namanya juga cerita fiksi yakaan wkwkwk

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang