-Author's POV-"Appa geom, Eomma geom, Aegi geom~"
Suara anak kecil dan pria dewasa bernyanyi dengan ceria terdengar di dalam mobil sedan putih yang sedang melaju dijalan raya yang tidak begitu padat.
Rawoon dan appanya sedang menuju ke rumah orang tua dari pria yang sedang menyetir itu.
Setelah kejadian tadi pagi, Jungkook merasa sangat bersalah pada Rawoon, untuk menghilangkan rasa bersalah dan ketakutan anaknya, dia sengaja mengambil libur beberapa hari.
Ia juga sudah meminta izin ke sekolah Rawoon untuk membawanya berlibur ke Busan. Senyuman Rawoon langsung merekah begitu Jungkook memberitahunya bahwa dia tidak perlu sekolah, anak itu memang agak seperti dirinya, kurang suka untuk pergi ke sekolah dan hanya mau mengerjakan sesuatu yang membuatnya tertarik.
Mereka berkendara dengan perasaan senang, sesekali berhenti untuk membeli makanan, minuman atau mengisi bensin. Langit sudah gelap saat ayah dan anak itu tiba dirumah besar milik keluarga Jeon. Bagaimana tidak? Mereka harus menempuh lebih dari 5 jam perjalanan untuk menuju ke tempat itu.
Setelah memarkirkan mobil dengan mulus, kedua orang tua Jungkook buru-buru membuka pintu belakang mobil yang dikendarinya. "Halmonieeee! Harabojieeee!" Seru Rawoon sambil merentangkan kedua tangannya. "Aigoo cucukuu~ kajja, halmonie sudah membuatkan puding coklat kesukaanmu" balas sang nenek tidak kalah heboh, buru-buru dilepaskan sabuk pengaman di baby car seat yang diduduki oleh sang cucu.
Jungkook keluar dari mobilnya dengan mulut cemberut, "eomma~ kau hanya perduli dengan Rawoon sekarang?" katanya.
"Yak, kau tidak malu bersikap seperti itu didepan anakmu? Lebih baik kau segera taruh barang-barang kalian ke atas lalu kita makan malam, eomma mu sudah repot menyiapkan banyak makanan sejak tadi" sekarang giliran si kakek buka suara sambil mengelus-elus pucuk kepala sang cucu, dia menuntun sang istri untuk bergegas ke dalam rumah, meninggalkan putra bungsunya ternganga dibelakang.
Beberapa menit kemudian, dua koper besar yang didominasi oleh barang-barang milik Rawoon sudah berhasil mendarat dengan aman di kamar milik Jeon Jungkook. Dia membongkar kedua koper itu dan merapikan segala isinya ke tempat yang sesuai dengan setiap barang yang dibawanya itu.
"Huft... Akhirnya selesai juga..." katanya sambil berkacak pinggang, memperhatikan sekeliling kamar memastikan tidak ada yang berantakan.
Sedikit rasa nostalgia muncul mengingat ini adalah kamarnya dulu sebelum memiliki rumah sendiri. Jungkook menjatuhkan dirinya di kasur, "Sudah berapa lama aku tidak kesini?" katanya bertanya pada diri sendiri.
Dipandanginya lagi detil-detil yang ada di kamar itu. Poster, action figure, speaker bluetooth mode lama, dan beberapa foto yang terpajang baik di dinding maupun meja sebelah kasurnya. Pandangannya terhenti pada sebuah foto yang dipajang dalam frame berukuran A5, foto saat dirinya sedang menyanyi solo di salah satu konser BTS beberapa tahun lalu.
-Flashback-
Seorang gadis menutup kedua mata Jungkook dengan lembut dari belakang, memecah suasana hening ruang kosong yang ditempati Jungkook untuk beristirahat. Jungkook, yang sudah sangat lelah setelah menyelesaikan konser hari ini, merasa kesal dengan candaan yang menurutnya sangat tidak lucu. Ia secara refleks memutar tangan seseorang yang menutup matanya itu.
Dilihatnya orang dengan pakaian gombrong, buckethat dan masker yang menutupi seluruh wajahnya. Sasaeng? Pikir Jungkook.
Sambil mengencangkan kuncian tangannya pada orang itu sambil mengintrogasinya, "Neo nugu? Bagaimana kau bisa masuk?"
"Aww, aww, aww, ini aku, aku... Lisaa..." kata orang itu meringis kesakitan. Jungkook terkejut mendengar suaranya, seorang gadis dan terlebih lagi, mengaku sebagai siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionLisa, lalisa manobal. mantan member grup idol besar Blackpink. Ketiadaannya memberikan penyesalan dan kekosongan. Kehadirannya merupakan kebahagiaan dan pelengkap yang sangat dibutuhkan. Tapi.. . . Halo, ini author tetew~ 🐒 FYI, ini bukan ff one-sh...