16. Secret Keepers (Part 1)

524 31 0
                                    

- Bambam's POV -

5 hari kemudian

Ding Dong!

Akhirnya dia datang, aku segera bangkit dari sofa tempatku bersandar sedari tadi, mempersiapkan kata-kata agar tidak salah bicara.

"Hey, Bro!? Masuklah" Kataku setelah pintu ku buka sambil memberikan rangkulan persahabatan.

Kamipun masuk bersama, aku mempersilahkannya untuk duduk di kursi tamu dan menawarkannya minum.

Setelah kembali dengan sekotak susu pisang dan secangkir kopi panas, aku duduk dihadapannya.

"Sudah lama kita tidak bertemu, ya" Kataku membuka pembicaraan.

Jungkook, orang yang datang bertamu hari ini, tertawa. "Apa maksudmu sudah lama? Kau kerumahku minggu lalu untuk mengajak Rawoon jalan-jalan" Katanya sambil menusukkan sedotan ke kotak susu pisang itu.

"Kau ini, akukan sedang basa basi" Kataku malas, memutar bola mataku. Jungkook tertawa.

"Jadi, bagaimana Rawoon" Tanyaku pada Jungkook.

"Dia baik" Jawab Jungkook, "Sudah cukup basa-basinya, aku datang kesini bukan untuk membicarakan Rawoon. Bam, ada yang mau aku tanyakan padamu" Lanjutnya kali ini dengan tampang serius.

"Yak! Kau ini~ Sudah tidak bawa apa-apa, datang-datang malah mau bertanya dengan tampang seram begitu" Kataku mencoba mencairkan suasana.

Namun Jungkook tidak bisa diajak bercanda, dia benar-benar serius. Melihat reaksinya yang dingin aku berdeham, "Apa yang mau kau tanyakan?" Kataku, mau tidak mau ikut serius juga.

"Aku bertemu Lisa, 3 hari lalu" Katanya menjelaskan.

"Oh? Lisa di Korea?" Aku bertanya kembali padanya dengan bingung.

Jungkook mengangkat satu alisnya, "Kau tidak tau?" Tanyanya.

Aku memberikan anggukan. Jungkook menghembuskan nafas, "Sepertinya dia kembali minggu lalu" Katanya, "Suga hyung juga bertemu dengannya direstoran beberapa hari lalu." Lanjutnya.

"Lalu?" Tanyaku dengan tampang tidak mengerti.

"Kau benar-benar tidak tahu?" Tanyanya lagi. Aku mengangguk mantap.

"Apa hubungannya dia kembali dan kau kesini?" Tanyaku sambil menyeruput kopiku. Dia memegangi kotak susunya kencang, membuatku khawatir isinya akan tumpah di karpet mahalku.

"Sebelum itu bisakah kau sedikit santai? Jangan tegang begitu~" Kataku gemas melihat susu yang sudah sampai sedotan, jika ditekan sedikit lagi itu pasti akan muncrat.

Cukup peka, Jungkook meletakkan kotak susunya diatas meja, "Aku bingung dengan sikapnya, Bam, dia seperti... Bukan dirinya" Kata Jungkook bersandar di sofa, memejamkan matanya.

Aku kembali menyeruput kopiku, menunggu Jungkook melanjutkan kata-katanya.

"Apakah.. Ada yang kau sembunyikan dariku?" Tanyanya, dia membuka matanya dan menatap lurus padaku.

Aku menyeruput kopiku lagi, "Sejujurnya aku tidak benar-benar mengerti apa yang kau bicarakan, aku sudah mengatakan semuanya sejak menyerahkan Rawoon dua setengah tahun lalu" Jawabku menatapnya yang masih meletakan pandangannya diwajahku seperti mencoba mencari sesuatu.

"Apa ada sesuatu diwajahku?" Tanyaku polos.

"Kau bohong." Katanya, dia kembali menutup matanya. Kali ini dia juga menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

"Aku mengenalnya cukup baik, itu sama sekali bukan dia" Kata Jungkook terdengar lemas.

"Bagaimana mungkin kau mengenalnya? Kau lupa alasannya meninggalkanmu?" Kataku lagi, sedikit tidak tega, tapi aku harus mengatakannya. Dia terdiam cukup lama.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang