25. Boomerang (Part 4)

253 24 2
                                    

-Jungkook's POV-

"Appa, kenyapa kica puyang?" Tanya Rawoon. Aku mengusap kepalanya lembut dan mencium keningnya singkat sebelum kemudian fokus memasangkan seatbelt di carseat nya, dia menatapku dengan wajah polos.

"Wae, appa?" Tanyanya lagi.

Aku menutup pintu di sebelahnya kemudian duduk dikursi pengemudi dan menyalakan mesin mobil, "Kau tidak mau bermain dengan appa, hmm?" Aku balas bertanya.

Rawoon menggeleng dan mengangguk-angguk, "Pffft, apa maksudnya itu? Mau atau tidak mau?" Anak itu memang selalu punya tingkah yang menggemaskan.

Lagi, dia menggeleng dan mengangguk, "Kajjaa~ Appa~" Serunya sambil mengangkat tangannya keatas.

"Kajja~" Kataku membalas seruannya.

Melihat wilayah sekeliling dari balik kaca depan mobil, baru aku sadari ternyata ada beberapa foodtruck yang terparkir rapi dengan berbagai foto 'dirinya', membuatku merasa tidak nyaman dan... takut.

Anakku mulai bernyanyi lagu-lagu asal ciptaanya, sepertinya suasana hatinya sedang bagus. Wajah cerianya itu membuatku ikut tersenyum dan mulai mengemudikan mobil ke luar area pemotretan Namjoon hyung itu.

Tidak berapa lama setelah kami mulai berkendara, suara nyanyiannya menghilang. Benar saja, saat aku melihatnya dia sudah tertidur. Anak itu, entah kenapa beberapa hal kecil yang ia lakukan bisa sangat mirip dengan 'eomma'nya.

Flashback

-6 tahun lalu-

"Lisa" Dari belakang aku menepuk pundaknya, menyadarkan lamunan gadis cantik yang sedang duduk sambil menggoyang-goyangkan kaki di kursi pada halte bus kecil yang tak jauh dari gedung YG entertainment.

Lisa menengok, dia menyipitkan matanya mengamati penampilanku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sepertinya dia kesal karena aku datang terlambat, "Mian, Lisa, karena tadi aku terpaksa menemani Jin hyung, jangan marah ya" Aku menggosok-gosok kedua telapak tanganku meminta maaf.

Matanya melengkung, aku yakin dibalik masker yang ia kenakan ada senyuman yang tersembunyi, "Pffft, anni~" Katanya menunjuk kaos kuning yang kami kenakan.

"A a apa ada yang salah? Aku terlihat aneh, ya?" Tanyaku salah tingkah.

Dia tertawa nyaring sambil mengangguk kemudian menggeleng-gelengkan kepala, "Anni, mian, aku hanya merasa lucu, padahal kita tidak janjian tapi baju kita bisa sama" katanya menghentikan tawanya sendiri.

"Aaa~ Itu~ Sudah ku bilang, kan, kita memang jodoh" Kataku menggodanya sambil mendudukan pantatku di sampingnya. Lisa tertawa lagi, "Hahah, terserah kau saja, Jeon. Oh, Wait..."

Drrrt Drrrt Drrrt

Lisa mengeluarkan ponselnya yang bergetar sejak beberapa saat lalu dari saku celananya, dia segera menggeser tombol hijau yang muncul di layarnya.

"Bam, Where are you?" Katanya membuka percakapan dengan orang di seberang sambungan sana. Ya, itu Bambam.

Dahi Lisa mengkernyit, entah apa yang di dengarnya sampai dia berekspresi begitu. "Jadi, kau tidak bisa datang?" Katanya sambil melirik ke arah ku sekilas, "Eoh... Arraseo, aku akan memberitahunya... Oke, bye."

Dia mengakhiri panggilan itu dan memiringkan posisi duduknya menghadapku, "Itu... Sepertinya Bambam tidak bisa ikut dengan kita hari ini, dia bilang ada jadwal mendadak dengan GOT7" Katanya ragu-ragu.

Sejujurnya aku tau Bambam tidak akan datang hari ini. Bagaimana tidak? Aku yang memintanya untuk tidak datang agar aku bisa berduaan dengan Lisa. Anggap saja kami sedang berkencan, hehe.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang