Lost

18. Secret Keepers (Part 3)

- Minnie's POV -

Flashback

-5 tahun lalu-

"Minniiiiiiie" Lisa berdiri memanggilku sambil melambaikan tangan menyuruhku menghampirinya.

Aku tersenyum, berlari mendekat ke arah meja untuk dua orang yang sudah berisi beberapa dessert dan milkshake. Kami berpelukan gemas dan duduk berhadapan.

"Bagaimana latihanmu?" Kata Lisa memulai pembicaraan. Dia memasukan satu sendok kue coklat kedalam mulutnya dengan semangat.

"Semakin baik, aku rasa sebentar lagi kami akan debut!" Aku jadi ikut bersemangat. Lisa memberi reaksi yang heboh, berteriak-teriak senang memegangi tanganku. "Phi lisa... tenanglah.. Kecilkan suaramuu.." Kataku malu karena orang-orang mulai menatap kearah kami, untungnya ada pot tanaman besar yang cukup menghalangi kami jadi orang tidak benar-benar tau siapa yang duduk dimeja ini.

Lisa sudah mulai tenang, "Aku akan jadi fans pertamamu! Sign hejuseyo~" Katanya sambil memberikan selembar tissue berpura-pura meminta tanda tanganku. Kami tertawa.

"Kalau begitu, aku akan jadi shipper mu!" Kataku meledek. Lisa memiringkan kepalanya, "Apa maksudnya?" Tanyanya polos.

"Kau benar-benar tidak tau? Liskook, itu nama yang dibuat fans mu dan Jungkook. Video kalian sangat terkenal sejak tahun lalu, kan?" Kataku menjelaskan.

"Video yang mana?" Tanya Lisa meminum chocolate milkshake miliknya.

"Oh astaga karena terlalu banyak sampai tidak ingat? Itu~ video tahun lalu saat Jungkook sunbaenim memeluk Bambam untuk menunggu kau lewat" Kataku, berhasil membuat wajah Lisa tersipu.

"Minnie, kau juga berfikir niatnya di video itu terlalu jelas?" Tanyanya dengan muka khawatir.

Aku mengangkat bahu, "Tidak juga, awalnya aku fikir itu interaksi yang normal, tapi melihat kalian beberapa kali bersama, caranya menatap dan memperlakukanmu, aku jadi yakin itu benar."

Lisa menyuap satu sendok puding coklat, mengemutnya sebentar memastikan puding itu lumer dimulutnya. "Minnie, kita sudah mengenal cukup lama, aku rasa kau cukup bisa menjaga rahasia"

Aku mengangguk bangga, "Tentu saja! Wanna spill something?" Kataku menaik turunkan alisku.

Lisa terlihat agak ragu, dia memegangi gelas milkshakenya dengan kedua tangan. "Sebenarnya.. Setelah hampir satu tahun berteman, dia mengatakan perasaannya padaku dan kami memutuskan untuk berpacaran.." Dia menatapku beberapa detik menunggu reaksi ku yang hanya diam mengangguk-anggukan kepala.

"Yaaak~ Kenapa reaksimu begituuu?" Tanya Lisa gemas, membuatku terkekeh. "Aku menunggumu menyelesaikan ceritamu dulu"

"Oke, oke~ Jadi setelah itu kami berduskusi bagaimana kami harus menjalani hubungan kami, dan kami memutuskan untuk backstreet." Lisa mengakhiri cerita dengan menunjukan seluruh deretan giginya.

Aku bertepuk tangan, "Woo-Hoo~ Kapalku berlayaar~"

Lisa menyangga wajahnya dengan kedua tangan diatas meja. "Aku tidak mengerti kenapa kau happy sekali"

"Lisa! Aku akan menyampaikan pendapat ku. Pertama, kalian berdua pasangan yang cocok! Yang kedua, aku rasa kalian berdua tidak perlu backstreet, toh aku yakin fans kalian akan mendukung kalian" Lisa menatapku horror.

"Apa maksudmu tidak apa-apa?? Grup nya sedang mendapatkan sorotan global, dan grupku, nama kami belum sekuat itu.. Aku khawatir itu akan berdampak buruk untuk member lain, jadi aku rasa lebih baik kami menyembunyikannya. Ku rasa kau satu-satunya yang tau kami berpacaran" Lisa terlihat tegang, dia menyeruput milkshakenya yang tinggal setengah gelas.