-Jungkook's POV-
Aku duduk di kursi tunggu, memandangi pintu ruang observasi dengan mata yang berat dan perasaan campur aduk. Perasaan cemas, marah, dan putus asa bercampur aduk dalam diriku. Lisa baru saja selesai menjalani operasi setelah mengalami kecelakaan tabrak lari yang membuatnya terluka parah. Aku tidak bisa berhenti menyalahkan diriku sendiri. Mengapa aku tidak bisa melindunginya? Lagi!
Dengan wajah serius manajerku yang baru saja datang itu langsung menghampiriku. Dia berbisik, "Polisi sudah menangkap pelakunya. Dia terbukti mabuk saat mengemudi."
Mendengar bahwa orang brengsek yang bahkan sempat kabur setelah menabrakan mobilnya itu adalah manusia yang sedang mabuk, akupun merasa sangat marah dan kecewa. "Orang mabuk? Jadi, dia menabrak Lisa karena mabuk, lalu kabur begitu saja?" Aku berusaha menahan diri agar tidak mengamuk, bagaimanapun ini rumah sakit.
"Urus ini sampai tuntas. Aku tidak mau masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Tidak peduli siapapun dia, aku mau dia dihukum dengan berat." Kataku tegas.
Manajerku mengangguk, memahami betapa seriusnya perkataanku. "Baiklah, aku akan urus semuanya. Kau tenanglah dulu di sini." Dia pun pergi lagi, meninggalkanku yang masih berkutat dengan emosi.
Suga menghampiriku dan menepuk pundakku. "Hyung, maaf, soal yang tadi..." kataku padanya. Dia mengangguk, aku benar-benar merasa bersalah padanya karena sudah bersikap arogan. "Aku hanya terlalu emosional." Kataku lagi, meminta dimaklumi.
"Tidak apa-apa." Katanya, "Dia akan segera sadar" lanjut Suga, berusaha menenangkanku.
V, Jhope, dan Jimin yang entah sejak kapan pergi, ternyata kembali dengan membawa tentengan berisi makanan dan minuman. Rupanya mereka membelikan sandwich dan air mineral untuk semua orang di ruang tunggu. Dengan sigap, RM dan Jin membantu membagikan makanan dan minuman itu.
Jisoo menolak dengan lesu, "Aku tak mau makan" Katanya. Suga, dengan nada sarkastik, berkata, "Setahu ku, kau termasuk salah satu idol perempuan yang dianggap pintar oleh netizen. Perempuan yang benar-benar pintar tahu bagaimana menempatkan diri dalam segala situasi." Meski kesal mendengar perkataan Suga, Jisoo akhirnya menerima makanan dan minuman itu. Dia tahu bahwa Suga benar, walaupun kata-katanya tajam.
Semua orang memaksakan diri untuk memasukan makanan itu kedalam perut mereka meskipun tidak bernafsu. Mereka dan termasuk aku, sadar bahwa kami harus makan untuk menjaga tenaga agar bisa terus mendampingi Lisa dan tidak menjadi tambahan beban bagi yang lain.
Saat kami sedang makan, tiba-tiba saja terdengar suara isak tangis kecil yang ternyata bersumber dari gadis berambut blonde, ya, Rosé menangis. Semua orang langsung memperhatikannya. Isakannya semakin keras, sehingga Jisoo pun mulai mengusap pundaknya untuk menenangkan, tapi perempuan tertua di Blackpink itu justru malah ikut menangis. Jennie, melihat kedua sahabatnya menangis, juga mulai menangis. Kai berusaha menenangkan Jennie dengan mengusap pundaknya. Di sudut lain, Bambam juga sedang menenangkan Minnie yang ternyata juga dalam keadaan menangis.
Suasana menjadi sangat suram. Di tengah-tengah kekacauan ini, aku melihat jam tangan dan sadar sekarang sudah waktunya Rawoon pulang sekolah. Aku segera menghabiskan sandwichku, bangkit dengan susah payah, dan berkata pada Suga, "Hyung, aku harus pergi dulu." Tanpa menunggu jawaban, aku langsung berlari menjauh dari kesuraman itu.
Aku pun memacu mobil ku dengan kecepatan maksimal menuju sekolah Rawoon. Setelah menjemputnya, aku langsung membawanya ke tempat penitipan anak dan menelepon eomma, memintanya datang ke Seoul secepatnya untuk menjemput dan menjaga Rawoon selama beberapa hari ke depan.
"Eomma, aku butuh bantuanmu. Bisakah kau menjemput Rawoon di penitipan anak xxxx dan menjaganya untuk beberapa hari ini?"
"Iya, eomma & appa sudah dengar beritanya di TV dan langsung bergegas ke Seoul, sebentar lagi kami sampai. Jangan khawatirkan Rawoon, kami akan urus anak itu dengan baik. Kau juga harus menjaga kesehatan, jangan terlalu memaksakan dirimu, Kook-ah" ucap eomma dengan penuh pengertian diujung sambungan sana sebelum aku mengucapkan terima kasih dan mengakhiri telpon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionLisa, lalisa manobal. mantan member grup idol besar Blackpink. Ketiadaannya memberikan penyesalan dan kekosongan. Kehadirannya merupakan kebahagiaan dan pelengkap yang sangat dibutuhkan. Tapi.. . . Halo, ini author tetew~ 🐒 FYI, ini bukan ff one-sh...