0 6

862 83 2
                                    

•Happy Reading Guys❤•


"Oh ya, Afifah, Umma gak mau denger lagi ya kamu bilang lo gue, mulai sekarang dan seterusnya kamu bilangnya aku kamu, atau saya anda, fahimtum?" kata ibunya.

"Fahimna Umma,"

"Janji?"

"In syaa Allah Umma,"

"Bagus awas ya ini perintah dari Umma. Bukannya tadi kamu mau ke kamar mandi? Sana kamu belum sholat kan? Umma ke dapur dulu ya,"

"Iya Umma ini juga mau ngambil wudhu dulu," jawab Afifah.

Setelah berbincang-bincang dengan ibunya, Afifah pun hendak melaksanakan sholat dan mengambil wudhu terlebih dahulu.

Hari sudah hampir sore, jam menunjukkan pukul 14.00. Ayah Afifah pun baru saja pulang dari acara pernikahan anak temannya.

Ketika ayahnya baru sampai, Afifah langsung menanyakan kepada ayahnya apakah perjodohan ini benar-benar terjadi. Lantas ayahnya pun menjawab, iyah memang benar akan terjadi, dan akan secepat mungkin.

"Aaah Apa, kenapa harus secepatnya sih?" tanya Afifah pada ayahnya.

"Gak papa nak, kamu itu udah cukup lah untuk di nikahkan,"

"Umur 18 udah cukup?"

"Iyah sayang, Umma kamu juga Apa nikahin di umur 18. Kenapa kamu gak mau? Ini keinginan Apa sih, kalo gak mau ya gak papa, berarti kamu baru 1 kali nolak keinginan orangtua," ujar ayahnya.

"Ng-ng-ngga ngga, Afifah mau kok, kan Apa yang milihin, in syaa allah yang terbaik buat Afifah,"

"Aamiin, maa syaa allah sholihahku," jawab ayahnya sambil mengelus-ngelus kepala Afifah.

Haripun sudah malam, sepanjang malam Afifah belajar untuk menerapkan kata "Aku dan kamu" supaya terbiasa mengucapkannya, karena ibunya yang minta ia supaya kecanduan bilang kata "Aku dan kamu" bukan "lo dan gue".

Singkat cerita, pagi pun tiba. Afifah membersihkan kawasan Rumah hingga tamannya. Ia tipe anak yang rajin, cuman ya random aja.

Setelah selesai semua pekerjaannya, Danu adiknya menghampirinya.

"Kak, jalan-jalan yo, sekarang kan hari ahad," ujarnya.

"Tumben kamu ngajakin jalan-jalan?  Boleh tuh,"

"Widih mentang-mentang mau nikah aja sekarang bilangnya aku kamu, biasanya juga lo gue,"

"Heh bukan mentang-mentang mau nikah, tapi Umma yang suruh biar kecanduan bilang aku kamu, kenapa gak suka? "

"Ngga, suka kok,bagus bagus, ayo atuh, sembari jajan ke Alfa,"

"Jajan mulu kau mah, udah izin belum kek Umma sama Apa?"

"Udah tadi sebelum Umma sama Apa berangkat,"

"Lah emangnya Umma sama Apa mau kemana?"

"Tidak tahu, cepettan,"

"Yaudah bentar ambil dulu uangnya," ujar Afifah sembari membawa dompetnya dan menutup pintu Rumahnya.

Mereka berdua pun jalan-jalan sampai keluar kampung. Beberapa menit kemudian, Danu merasa haus dan mereka berdua mampir ke Alfa kampung sebelah.

Setelah mereka membeli minumannya dan akan membayar ke kasir, tiba-tiba Afifah melihat Ustadz muda yang berada di belakang mereka.

"Eh ada Ustadz muda, Ustadz muda jajan juga? " kata Afifah.

"Eh Afifah, iyah nih aku beli minuman buat Ummi," ujar Abidzar.

"Eh Ustadz muda tau nama aku toh?"

"Iyah atuh tau, kan calon Zaujati hehe, "

"Zaujati?" tanya Afifah.

Ketika Abidzar akan menjawabnya, tiba-tiba Danu adiknya Afifah menarik tangan Afifah untuk membayar ke kasir.

Setelah selesai membayarnya, Afifah pun melambaikan tangannya pada Abidzar sambil mengucapkan,

"Duluan ya Ustadz muda,  Assalamualaikum, papay,"

"Iyah Waalaikumssalam," jawab Ustadz muda.

Next?

Udah bacanya? Follow ya ini "WAJIB!"

Sekalian mampir ke akun ig sama Ttku.
Ig:nuuur56
Tt:makhluk!

Bye!!  Jangan sampai terlewatkan meski satu episode saja, see you!

Secret♡ [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang