•Happy Reading Guys❤•
"Ustadz... Udah pukul 2. Bangun yo..." ucap Afifah sembari membangunkan suaminya.
"Em? Udah pukul 2 ye?"
"Iyah..."
"Oh... Makasih udah bangunin." ujar Abidzar sembari bangun dari tempat tidurnya.
Setelah Afifah membangunkannya, Abidzar langsung melaksanakan sholat sunat tahajud karena sudah menjadi kebiasaannya.
Sebelum ia melaksanakan sholatnya, ia terlebih dahulu mengambil wudhu. Selepas keluar dari Kamar mandi, kancing baju Abidzar terbuka. Afifah melihatnya, ia langsung mengancingkan baju suaminya tersebut.
"Sebentar..." ujarnya sembari menghampiri Abidzar.
Di saat Afifah sedang mengancingkan baju Abidzar, Abidzar menatap wajah Afifah dengan perasaan senang."Wajahmu lebih berseri ketika kamu bangun dari tidur kamu..." batin Abidzar.
Setelah Afifah beres mengancingkan baju Abidzar, ia melihat suaminya itu menatap dirinya.
"Udah... Ustadz? ... Udah beres... Hello? ... Ekhemmm!!! " ucapnya.
"Eh maaf-maaf. Udah?"
"Udah. Ciee... Ngeliatin saya... Mending sholat dulu, tar lanjut deh natap saya nya hihihi. Wajah saya di bahasi air wudhu Ustadz loh."
"Oh, maaf. Saya sholat dulu ya." ujar Abidzar.
Mulai dari hari ini dan seterusnya, Abidzar setiap pagi akan pergi ke Pondok Pesantrennya untuk mengechek semua santri Putra dan Santri Putri dan kadang pula ia mengajar semua para Santri Putra.
•••
Pagi pun tiba. Ketika Abidzar hendak pergi ke Pondok Pesantren, Afifah memasak makanan untuknya.
Namun, ketika sedang memasak, ada seekor kecoa menghampirinya. Afifah berusaha menghindari kecoa tersebut. Tangannya tidak sengaja terkena wajan yang panas, sehingga tangannya terluka.
Melihat istrinya ketakutan dan kesakitan, Abidzar bergegas mengusir kecoa tersebut lalu setelah itu mengobati luka istrinya.
"Kamu hobi banget di obatin." ucapnya.
"Hehehe......Makasihh." jawab Afifah sembari tersenyum manis.
"Oh ya Ustadz, saya udah masak. Ustadz kan mau berangkat, makan dulu..."
"Oke oke." ujar Abidzar.
Mereka pun makan ber dua. Selepas itu, Abidzar pamitan kepada istrinya karena ia akan berangkat.
"Istrinya Ustadz, istrinya Ustadz. Saya mau berangkat nih..." teriak Abidzar.
*Afifah pun menghampirinya."Iihhh... Kok gitu si manggilnya?"
"Yaaaa gak papa dong. Saya mau berangkat nih. Hati-hati ya di rumah."
"Lah? Seharusnya saya dong yang bilang hati-hati ke Ustadz, kok hati-hati ke saya?"
"Hati-hati kena wajan panas lagi, hati-hati kena pisau. Yang paling penting, hati-hati ada kecoa lagi tuh."
"Aaaa Ustadz..."
"Hahhaha maaf. Yaudah Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh, bochil..." ucap Abidzar sembari mengelus-ngelus kepala Afifah.
"Iiiii Ustadz ngeselin juga ya... Waalaikumssalam Warohmatullohi Wabarokatuh. Ustadz juga hati-hati di jalan." teriaknya sembari melambaikan tangan dan tersenyum.
"Ustadz asik juga ternyata. Cocok jadi sahabat aku. Pengganti Zela dan Audrey. Eh iyah, mereka apa kabar ya? Ah aku chat kali aja sibuk apa nggak mereka. Hah, mumpung Online, langsung video call aja deh." tuturnya.
Afifah masuk ke dalam Rumahnya. Ia mengobrol bersama kedua sahabatnya yakni Zela dan Audrey melalui handphonenya.
Next?
Follow akun ini
See you!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret♡ [on going]
Teen FictionKok senyum-senyum sendiri? [Follow sebelum baca⚠] Baca iya vote kagak:v •Pertama, baca dulu bioku! •jika berminat silahkan baca. •jika suka silahkan tinggalkan jejak. •ini cerita fiksi. jika ada kesamaan saya mohon maaf. •jika ada kata-kata absur...