•Happy Reading Guys❤•
Ternyata Afifah adalah cinta dalam diamnya Abidzar. Ia mencintai Afifah secara diam dari mereka
SMP. Awal mula bertemu, Abidzar ikut bersama ayah dan semua santrinya pergi ke Surabaya untuk ziarah.Setelah selesai berziarah, Abidzar dan rombongannya iu hendak pulang, namun waktu itu hujan turun sangat deras, akhirnya ayahnya Abidzar menginap di pesantren Surabaya yakni pesantren yang Afifah tempati.
Malamnya, ketika Abidzar ingin melaksanakan sholat sunat tahajud, ia melihat Afifah yang berada di dalam masjid sambil membaca Al-Qur'an, seketika Abidzar langsung terpesona dan mengagumi Afifah. Walaupun setelah ia pergi dari pesantren yang Afifah tempati, Abidzar masih mengaguminya.
Bulan Desember Afifah pulang ke rumahnya, waktu itu Abidzar sedang berjalan-jalan bersama temannya, ia melihat wanita ia selama ini ia kagumi ada kotanya.
Singkat cerita, sebelum ia di jodohkan oleh orangtuanya, Abidzar sempat menolak, karena ia masih mencintai seorang teman wanita. Kedua orangtuanya membujuknya supaya ia mau untuk di jodohkan, dan pada akhirnya ia pun mau walaupun berat.Setelah ia mengetahui bahwa wanita yang ingin di jodohkan dengannya itu adalah wanita yang ia cintai, Abidzar langsung menerima perjodohannya.
•••
"Saya kira Ustadz itu dingin, ternyata care, ramah, terus bisa bercanda juga bikin saya tersenyum,"
"Cuma kamu loh yang bilang kalo saya itu dingin,"
"Ya kan saya kira,"
"Oh ya Ustadz, kata Ummi Ustadz, Ustadz itu anak bungsu ya? Berarti punya kakak dong? Tapi kaya nya kakaknya Ustadz gak datang ya pas acara kita, kemana dia?" tanya Afifah.
"Iyah saya anak bungsu, punya kakak dua, anak Ummi itu laki-laki semua, dan memang benar kedua kakak saya gak hadir di acara kita, yang satu di Mesir bersama istri dan anaknya, yang kedua di Yaman bersama istri dan anaknya juga," papar Abidzar.
"Owh begituuu..."
*tinitnit...
(handphone Abidzar bergetar)"Eh bentar. Nah alhamdulillah pas banget, kita lagi ngomongin mereka, eh merekanya video call,"
Kedua kakak Abidzar itu menelfonnya.
•••
*setelah selesai menelfon.
"Jadi insecure deh..." rengek Afifah.
"Maksudnya?"
"Saya insecure sama istri dan anaknya kak Fajar, istri dan anaknya kak Ahmad juga, mereka semua bercadar, sedangkan istrinya Ustadz yakni saya..."
"Semua butuh proses, lagi pula saya gak maksa kamu untuk bercadar,"
"Ya tapi saya malu Ustadz,"
"Dihh ngapain malu? Udah ya, inget kata-kata saya, semua butuh PROSES,"
"Abi nyuruh kita buat ke pondok besok,"
"Serius? Ikuttttttt. Berangkatnya jam berapa?"
"Jam 9 lebihan,"
"Emmm... Boleh gak, sebelum berangkat ke pondok, ke rumah Umma sama Apa dulu?"
"Boleh tuh,"
"Serius Ustadz?"
"Iyah,"
"Aaaa makasihhhhh Ustadz," ucap Afifah sembari memeluk Abidzar.
"Ekhem... Gak salah nih kamu meluk saya?" tanya Abidzar.
Afifah langsung melepaskan pelukannya."Maaf Ustadz..." jawabnya.
Next?
Follow Akun ini
See you!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret♡ [on going]
Teen FictionKok senyum-senyum sendiri? [Follow sebelum baca⚠] Baca iya vote kagak:v •Pertama, baca dulu bioku! •jika berminat silahkan baca. •jika suka silahkan tinggalkan jejak. •ini cerita fiksi. jika ada kesamaan saya mohon maaf. •jika ada kata-kata absur...