1 7

552 61 0
                                    


•Happy Reading Guys❤•






"Nak, Afifah kamu di mana, eh kamu di sini toh, oh ya tadi Umma denger suara Zela, ada Zela?" tanya ibunya padanya.

"Iyah tadi ada Zela sama Audrey dan juga Evan, mereka mau berangkat ke bandara, makannya ke sini dulu, dan ngasih ini, kalo yang ini pemberian Evan Ma, kata dia sih ini uang itung-itung hadiah buat pernikahan aku Ma," jawabnya.

"Evan? Yang juara umum kedua itu?"

"Iyah Umma,"

"Maa syaa allahh ini uang banyak nak, dia baik bangett ya allah semoga allah ganti deh yang lebih dari ini padanya,"

"Aamiin, yaudah yo masuk Umma,"

"Iyah ayo, sini biar Umma bantuin kamu," ujar ibunya.

Malam pun tiba, jam menunjukkan pukul 00.00, Afifah belum tidur, sepanjang malam ia gelisah, karena besok adalah hari terakhir ia menjadi  perawan dan juga hari terakhir ia tinggal bersama orangtuanya.


"Nanti, aku tidur berdua sama cowo dong? Aduh gak kebayang, tar juga aku salaman sama cowo selain Apa, Danu, sama kakek? Eh kan tar mah udah halal, ah gak tau ah ya allah susah tidurr!!!" ucapnya.

Singkat cerita, di pagi harinya pukul 10.35, ibunya Afifah membangunkannya.

"Nak, kamu belum bangun? Cepet bangun na, tuh kata bibi mu," ujar ibunya.

"Mmmmm masih ngantuk Ma," jawabnya sambil menguap.

"Eh itu kata bibimu sayang, cepetan,"

"Emmm iya bentar, Afifah mau cuci muka dulu," jawabnya.

Setelah ia mencuci mukannya, ia langsung menemui bibinya yang ada di ruang tamu bersama neneknya.

"Ya allah sayang, matamu bengkak, kamu begadang ya?" tanya bibinya.

"Emmm iyah bi. Oh ya kata Umma bibi nyuruh aku ke sini? "tanya Afifah.

"Iyah, tangan mu belum di rias sayang, bibi mau rias kamu,"

"Emang harus banget ya bi?  Afifah masih ngantuk, belum mandi pula," jawabnya dengan nada lemas.

"Do, jangan tidur lagi eh, semua orang pada sibuk toh, masa kamu mau tidur," ucap neneknya.

Kedua tangan Afifah di tarik oleh bibinya, dan langsung merias tangannya menggunakan hena.

Tangan Afifah di rias sampai jam 12 siang. Begitu lama ia di rias? Bagaimana tidak, bibinya itu sangat menyayanginya, maka dari pada itu bibinya merias tangan Afifah dengan riasan yang sangat cantik dan spesial buatnya.

"Hah udah beres, cantik kan?" tanya bibinya.

"Maa syaa allah cantik Na. Bibimu itu merias tanganmu itu spesial buat kamu do," ujar neneknya.

"Shff,  iyah bi cantik sangat cantik makasih bibiku yang palinggg baikk, tapi lamaaaa, Afifah pegelll," rengeknya.

"Hahaha ya maaf, yaudah tinggal nunggu kering aja, tenang ini hena tahan lama sayang," ucap bibinya.

Waktu terus berjalan, sampai akhirnya malam kembali tiba. Afifah memasukan semua bajunya itu ke dalam koper, supaya setelah ia ijab qabul, ia tinggal membawanya.

Setelah selesai, ia mendapatkan chat(pesan) dari Gurunya.

*isi dalam chatnya👇


Setelah ia membalas chat, ia langsung buru-buru tidur.

"Ah langsung tidur, takut besok kesiangan lagi kek tadi, besok kan hari nya," ucapnya sembari menarik selimutnya.


Next?

Follow akun ini ya

See you!!!

Secret♡ [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang