1 4

582 59 0
                                    

•Happy Reading Guys❤•


Malam pun tiba,  Afifah pergi ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya.


Danu adiknya menghampiri Afifah yang sedang berada di kamarnya.

*Clek!
   (suara pintu kamar di buka)

"Kak? Hah untung belum tidur," Ucap Danu.

"Ada apa kau?" tanya Afifah.

"Ish jangan galak-galak lah. Ciee yang udah tunangan ekhem ekhem,"

"Apa si Dan, kalo mau ngajak ribut, tar aja deh kaka cape,"

"Bukan-bukan, nih pocky buat kakak, selamat ya kak, kaka meraih juara umum pertama, the best kakak Danu mah, dan selamat juga atas tunangannya eheheh," ujar Danu sambil memberikan pocky.

Afifah menerima pemberian dari Danu, dengan tersenyum lebar dan mengucapkan terimakasih.

"Ada apa apa lagi?" tanya Afifah.

"Gak ada sih kak cuman mau ngasih itu aja, okeh deh aku keluar ya, mau ngaji dulu," ujar Danu sambil keluar kamar.

Setelah Danu keluar, Afifah tadinya mau langsung tidur karena ia merasa cape, tetapi ada yang menelfonnya.

*Dringg dringg!

"Aaa astagfirullah aku mau tidurrrr!! Siapa siiiiii!" Ucapnya.

Ternyata yang menelfonnya itu adalah temannya, siapa lagi kalau bukan Zela dan Audrey.

Afifah pun mengangkat telfonnya.

"Eh ni anak malah ngajak vc," ujar Afifah.

Mereka bertiga mengobrol sepuasnya. Rasa kantuk yang tadinya Afifah rasakan, hilang seketika karena keasikan ngobrol.

Mata Afifah kelilipan, lalu ia memeriksa matanya. Tangan Afifah terlihat oleh kedua temannya menggunakan cincin dan mereka pun menanyakannya pada Afifah.

"Eh tumben lo pake cincin Fah, biasanya juga kagak, sejak kapan lo pake cincin?" tanya Audrey.

"Ehe iyah, sejak tadi abis pulang wisuda," ujar Afifah.

"Tunggu-tunggu, di jari manis? Di sebelah kiri pula. Lo abis tunangan Fah? " tanya Zela.

"Ish kalian teliti banget si. Iyah iyah," jawab Afifah.

"Real tunangan?" Zela kembali bertanya.

"Iyah Zelaaa bawellll,"

Mereka berdua merasa kecewa sebab mereka tidak di beri tahu oleh Afifah. Afifah lantas memberikan penjelasan bahwa semuanya itu terjadi tiba-tiba tidak di rencanakan.

"Oh ya kalian kapan berangkat keluar negeri?" tanya Afifah pada kedua temannya.

"Emm secepatnya sih Fah, ya kan Zel?,"

"Iyah, kalo kata om ku si semingguan lagi lah," ujar Zela.

"Ber2?" Afifah kembali bertanya.

"Nggak bertiga sama Evan," saut Audrey.

"Oh Evan juga ke singapur toh? "

"Bukan, Evan ke Rusia," jawab Audrey.

"Bentar-bentar semingguan lagi? Yah berarti kalian gak bisa hadir ke acara pernikahan aku dong," Ucap Afifah dengan raut wajah cemberut menggemaskan.

"Hah? Secepat itu lo mau nikah Fah?" tanya Zela.

"Iyah, tapi gak papa, lagi pula acaranya sederhana kok, minta doanya aja ya, kalian hati-hati di jalan, jaga kesehatan, yang paling penting jangan lepas hijab kalian tu ya, dan titip salam aja sama Evan," Ucap Afifah.

"Siap bosszz," jawab kedua temannya.

Afifah dan kedua temannya mengakhiri pembicaraan mereka karena sudah larut malam.

Pagi pun tiba, Afifah di suruh ibunya pergi ke pasar untuk membeli sayuran.

Singkat cerita, dalam perjalanan pulang, tiga orang ibu-ibu menghampiri Afifah dan berkata,

"Eh nak Afifah, 6 hari lagi jadi manten ya," ujar salah satunya.

Lantas Afifah diam, mengapa ibu-ibu tersebut mengetahui itu semua. Afifah hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum manis.

"Beruntung ya kamu dapetin Ustadz muda Abidzar,"

"Sudah ketebak, anak ustadz pasti berjodoh dengan anak ustadz lagi atau orang yang faham agama, semoga lancar ya acaranya, "

"Eh hehe alhamdulillah bu Aamiin, kalo gitu saya permisi ya bu, mari Assalamualaikum," Ucap Afifah sambil meninggalkan ibu-ibu tersebut.

Next?


Follow akun ini ya ini "WAJIB!"
sekalian mampir ke akun ig sama Ttku ya.

See you!!










Secret♡ [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang