•Happy Reading Guys❤•
Tak lama kemudian, kedua orangtua Afifah pun datang. Mereka terkejut melihat siapa yang ada di rumahnya.
"Ibu," Ucap ayahnya Afifah sambil memeluk ibunya yaitu neneknya Afifah.
"Gimana bu sehat? Kapan ibu ke sini? Sama siapa toh? Bapak mana bu?" tanya ayahnya Afifah.
Dengan tersenyum bahagia, ibu dari ayahnya Afifah menjawab,
"Emmm, alhamdulillah ibu baik baik saja, ibu ke sini sama adikmu Erna, bapak ada kok di dapur, pak pak ni anakmu dan menantumu datang," teriak neneknya Afifah.
"Biar Bilal aja bu yang nyamperin ke dapur, ibu tunggu di sini ya sama Salmah," ujar ayahnya Afifah sembari menepuk pelan pundak istrinya.
Ayah Afifah pun pergi ke dapur untuk menemui ayahnya dan juga adiknya itu. Di dapur ayahnya Afifah berpeluk-pelukan melepas semua rindunya terhadap ayahnya dan juga adiknya.
"Eh Ki, kau ikut juga? Erna mana? " tanya ayahnya Afifah pada adik iparnya itu.
"Iyah atuh kak, kalo gak ikut siapa yang nyupirin mobil. Erna ada tuh lagi cuci piring sama Afifah," jawab adik iparnya itu.
Tak lama kemudian setelah adik iparnya bicara seperti itu, Erna dan Afifah pun telah selesai menyuci piringnya.
"Kakakkkk!!" teriak Erna sembari memeluk ayahnya Afifah.
"Lama gak ketemu kak, Erna kangen," sambungnya.
"Erna jangan lari-lari nak, perut mu itu sekarang dah berisi," saut kakeknya.
"Kau, sedang hamil kah?" tanya ayahnya Afifah pada bibinya Afifah yaitu Erna.
"Iyah kak baru 3 bulan hehe. Kakak apa kabar? Kak Salmah mana? Danu mana?" tanya Erna.
"Alhamdulillah baik, Salmah di depan sama ibu, kalo Danu tadi sih parkirin motor, mungkin sekarang dia lagi sama neneknya. Udah pada makan? " tanya Ayah Afifah.
"Udah Lal baru aja, tadi Afifah masak sayur jadi kita makan bersama," saut Kakeknya Afifah.
Mereka semua mengobrol sampai adzan Dzuhur. Setelah adzannya selesai, ayah, kakek, Danu, dan juga pamannya Afifah itu mereka pergi ke masjid untuk melaksanakan Sholat Dzuhur.
Singkat cerita 5 hari kemudian, saatnya orang-orang yang ada di rumahnya Afifah sibuk dengan ini dengan itu, bahkan rumah Afifah pun sudah di rias.
Di tengah kesibukannya itu, Zela, Audrey, dan juga Evan mengunjungi rumahnya Afifah, mereka bertiga terkejut karena riasan rumah Afifah itu Sederhana namun mewah.
"W-waw. Nih asli nih si Afifah mau nikah? Gak mampi kan gue?" Ucap Zela.
Tanpa basa basi Audrey pun menampar Zela dengan keras.
*plakkkk!
"Awww!!!" teriak Zela.
Mendengar suara teriakan itu, Afifah mengenali suara tersebut.
"Kaya suara Zela," Ucapnya sambil keluar Rumah.
"Sakit Audrey, kenapa lo tampar gue!!? " Ucap Zela.
"Sakitkan? Berarti lo gak mampi. Eh tuh Afifah keluar, Fah sini," ujar Audrey.
Afifah menghampiri mereka.
"Eh kalian dah lama di sini? Kenapa gak masuk aja?" tanya Afifah.
"Gak baru kok Fah, hehe gak enak maen masuk aja, apalagi di rumahnya banyak orang," jawab Audrey.
"Tadi Zela kenapa?" Afifah kembali bertanya.
"Si Zela kena tampar si Audrey, soalnya Zela tadi muji riasan rumah lo, dan dia kayak gak nyangka aja, ini mimpi apa bukan, ya terus Audrey tampar," Ucap Evan sambil tertawa.
Afifah ikut menertawakan tingkah kedua sahabatnya itu.
"Mau masuk?" tanya Afifah.
"Eh gak di sini aja Fah kita gak lama kok, oh ya kita hari ini mau berangkat Fah, jadi kita pamitan dulu sama lo, dan nih boneka dan juga cemilan buat lo dari gue," ujar Zela.
"Iyah Fah, dan ini cadar sama kerudung buat lo, dari gue," kata Audrey.
"Emmm gue gak punya apa-apa sih Fah buat di jadiin kenangan, tapi nih gue punya sedikit rezeki buat lo, ya gak seberapa sih tapi lumayan lah," saut Evan.
Melihat itu, mata Afifah berkaca-kaca sambil memeluk kedua sahabatnya itu, Zela dan Audrey.
"Emmm makasih ya, padahal gak usah ih, repot-repot segala," Ucapnya.
"Gak papa, kita kan gak bisa hadir tar di acara pernikahan lo, maaf ya sekali lagi," saut Zela.
"Iyah gak papa kata aku juga, yang penting doanya," jawabnya.
"Heh Afifah, kata lo acaranya bakalan sederhana, ini mah mewah, boong lo," Ucap Zela.
"Nggak aku gak boong, emang bener kok acaranya sederhana, tapi ya gak tau ini mah kemauannya calon mertuaku," jawabnya.
"Ehhh guys, udah yo tar ketinggalan pesawat, kalo gitu kita pamit ya Fah, moga acaranya lancar ya," saut Evan dengan nada yang pelan dan terlihat cemburu.
"Oh iyah, kita berangkat ya Fah, samawa ya, maaf ngucapinnya sekarang, salam buat ibu sama ayahmu ya oh sama Danu juga dah Assalamualaikum," Ucap Audrey.
Mereka bertiga pun pergi.
"Waalaikumssalam, makasih atas semuanya, hati-hati dan selamat berjuang!!" teriak Afifah.
Next?
Follow akun ini ya ini "WAJIB!"
sekalian mampir juga ke akun ig sama Ttku.See you!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret♡ [on going]
Teen FictionKok senyum-senyum sendiri? [Follow sebelum baca⚠] Baca iya vote kagak:v •Pertama, baca dulu bioku! •jika berminat silahkan baca. •jika suka silahkan tinggalkan jejak. •ini cerita fiksi. jika ada kesamaan saya mohon maaf. •jika ada kata-kata absur...