OBS'D ME : PART 13

106 16 2
                                    

Happy reading

••••••

"RENJANA BERHENTI!"
teriak langit dengan nafas terbata bata

Ia mendekati renjana perlahan, pisau di tangan renjana sudah siap menusuk dadanya, tubuh renjana di kuasai oleh vero, vero kepribadian ganda renjana

Vero sosok yang kejam dan nekat, renjana selalu menjadi korban kekejaman vero, dirinya di buat hampir mati olehnya, di tusuk, melompat dari ketinggian dan berbagai hal yang berbahaya lainnya

"renjana siapa? GUE VERO! VERO!!"

SRET!
Vero menggores lengan renjana, darah segar keluar, Vero tersenyum smirks "LAGI!! GUE GAK SEGAN SEGAN BUAT BUNUH TEMEN LO!"

"Vero! Berhenti!!"

Langit melangkah satu langkah, dua langkah, tiga langkah "berhenti..." Ucap langit

"Lo bergerak satu langkah lagi, MATI TEMEN LO!" ancam Vero membuat langit mengehentikan langkahnya

"Oke! Tapi tolong hentiin!"
Hentak langit

"Langit"
Panggil atlan, langit berpaling mencari arah sumber suara, mata langit membelelak melihat atlan sudah terbaring lemas di lantai, lengannya penuh darah, Vero telah menusuk lengan kiri atlan, dia benar benar sudah gila!

"Lan!.."

"tolongin renjana, dia lebih butuh lo"
Ujar atlan

Langit mengeleng tak setuju, atlan juga membutuhkan bantuan "Gak lan, ayo kita kerumah sakit!"

"Bodoh, terus lo bakal biarin dia di tusuk?"

PRANG!
"KEBANYAKAN OMONG LO PADA"
Hendra datang, ia menangkis pisau, benda tajam itu jatuh, vero membalikan badannya, lalu berdecih

"Mm.. lo lagi.."

tampa aba aba Vero meninju wajah hendra, namun Hendra tidak melawan maupun menghindar ia hanya berdiri tegak di depan Vero "kembalikan renjana." Ujar Hendra

"Kalo gue gak mau?"

SRET!
b

enda tajam Vero keluarkan dari sakunya, Hendra mundur beberapa langkah dari posisinya

Vero menunjuk perut Hendra, terkekeh lalu berkata "posisi yang pas" gumamnya membuat bulu kuduk hendra berdiri

"Atlan"
Panggil damar yang baru datang, ia segera menghampiri atlan, membalut lengan atlan dengan kain seadanya agar darah tidak terlalu banyak keluar

"Mau langsung mati.. apa menderita dulu ya enaknya..." vero mendekatkan pisau pada perut renjana, membuka baju yang ia kenakan membuat perut sixpack renjana terekspos, telunjuk nya memencet memainkan perut renjana

Vero memutar jari telunjuknya di perut kanan lalu beralih ke perut kiri "enaknya di sini.. apa di sini.."

SRET!
Vero menggores perut renjana, ia terkekeh melihat wajah panik teman teman renjana "yahh.. kena.."

"VERO!"
kompak mereka

"Atlan.. liat dong jangan nunduk.."
Ujar vero dengan raut wajah puas, mereka tidak bisa apa apa, kuasa hari itu adalah milik vero ia bisa kapan saja merenggut nyawa renjana dengan mudah

obs'd me [On Going] Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang