OBS'D ME : PART 21

74 14 1
                                    

air matanya turun dengan deras saat dirinya benar benar melihat bendera kuning terpampang jelas menggantung di gerbang hitam, suara tangisan hebat berasal dari dalam, zoe mengelengkan kepala tak percaya, bunda tidak akan meninggalkan dirinya secepat ini fikir zoe

zoe berlari masuk menerobos kumpulan orang orang yang tengah ikut bela sungkawa dengan perasaan kalang kabut

DAMN
hatinya hancur tak bisa berkutat, ia mulai melangkah perlahan mendekati jenazah berlapiskan kain, badannya terduduk lemas, tangannya mulai meraba mencari tangan yang sudah membeku itu "bunda?.."

zoe terisak Tampa bersuara hatinya retak dan hancur bagaikan kaca yang remuk berkeping keping, semuanya terasa tidak nyata, bunda Herlin telah pergi untuk selamanya, meninggalkan atlan dan juga Selena

Rasanya baru baru ini dirinya dekat dengan ibunda atlan tersebut, saling berbincang hal yang tak jelas, membicarakan tentang masa masa ceria atlan Saat kecil dan bahkan memiliki rencana akan memasak bersama namun tuhan berkata lain, Herlin pergi dan tak akan pernah kembali lagi

zoe menoleh ke belakang saat mendengar suara isak gemetar seseorang, atlan, dirinya tampak hancur, atlan terduduk dengan kedua kaki yang menutupi kepalanya "bunda kenapa pergi?!", Gumamnya terbata bata dengan bibir gemetar hebat

"Kak.."
Panggil zoe ragu ragu, ia mengelus belakang punggung Atlan pelan, sungguh malang nasib anak ini, satu persatu keluarganya yang tadinya utuh meninggalkan atlan, mengapa Tuhan mengambil seseorang yang ia sayangi secara perlahan, ini tak adil

"Bunda pergi zo.."
Lirih atlan seraya menatap zoe nanar

Tampa Fikir panjang zoe memeluk tubuh atlan, berharap bisa menjadi sumber kehangatan baginya saat ini, " kuat kak.."

"Aku takut zo.."
Gumamnya hampir tak keluar suara, "Selena.. dia masih butuh bunda, ini semua salahku zo"

zoe membuang nafas panjang, ia melepaskan pelukan mereka berdua, kedua tangannya menangkup pipi atlan, "ini sama sekali bukan salah kakak!, Ini udah takdir kak, ini udah ketentuan dari Allah, bukan salah kakak!" Ucap zoe menatap lekat mata atlan, menyakinkan bahwa ini semua terjadi bukan karena nya

•••••••••

"INI SEMUA KARNA KAKAK!! KENAPA KAKAK BIARIN BUNDA SENDIRIAN DI RUMAH!! DEMI GENG MOTOR GAK JELAS ITU!" bentak Selena penuh penekanan, wajahnya memerah karna emosi tak terkontrol, Selena tak henti hentinya menyalahkan atlan atas kematian sang ibunda, menurutnya ini semua karna kakak laki lakinya itu

Selena telah berpesan kepada atlan agar dirinya tak pergi meninggalkan rumah di karenakan saat itu penyakit Herlin Kambu Secara tiba tiba, atlan dan Selena telah menawarkan Herlin untuk pergi ke rumah sakit namun Herlin menolak nya dengan alasan ini semua akan berakhir setelah dirinya tertidur dan atlan pun setuju dengan keputusan Herlin

Hari itu Selena tengah menjalankan tugas dari guru sekolah nya untuk mengerjakan soal praktik kerja kelompok yang akan di selenggarakan di alun alun kota, mau tidak mau ia harus meninggalkan rumah sore itu,  Selena juga percaya dengan atlan bahwa dia bisa menjaga dengan baik sang ibu

Namun nyatanya tidak, atlan malah meninggalkan Herlin sendiri di rumah, atlan membiarkan Herlin kehausan, membuat Herlin nekat beranjak dari kasur untuk pergi ke dapur mengambil air, telah terekam dari cctv bahwa Herlin jatuh terpeleset dari tangga menuju bawah kemungkinan akibat kepala Herlin pusing serta susah fokus

"Ini semua salah kakak".
Ujarnya lalu beranjak dan menghilang dari area pemakaman

Atlan mengepal kuat gundukan tanah itu, ia mengigit bibir bawahnya seraya berdecih, "gw bener bener bodoh!" Batin atlan menyesal

obs'd me [On Going] Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang