Ave

56 10 4
                                    


Happy reading!

•••

Jam menunjukkan pukul 00.12, entah apa yang membuat zoe terbangun malam itu, seketika nyenyak tidurnya tadi hilang begitu saja tergantikan dengan ngantuk namun tak bisa tertidur

Beberapa kali zoe menguap, mata sayu sayu melihat ke arah sudut sudut rungan sesekali ia melihat ponselnya menunggu dering notifikasi dari kekasihnya, atlan

"Tumben kak atlan enggak bales chat aku, apa dia sibuk banget yah.." fikirnya, ia merebahkan tubuhnya di kasur empuk nya, menatap atap atap rumah sembari melamun

Kembali ia cek ponselnya, melihat tanda online pada WhatsApp milik atlan, online

"Kenapa belum di bales padahal online loh dari tadi.."

Fikiran anehnya segera ia tampis, Zoe bukanlah anak kecil lagi yang harus apa apa, setiap saat harus di kabari 24jam, namun tak bisa di elak atlan memang seharian ini sedikit berbeda dengan kemarin kemarin

"Huh.. apa aku telfon aja yah.."

Zoe memutuskan untuk menelfon atlan, "nomer yang anda tujuh berada di pangilan lain"

"loh.."
Ucap zoe binggung

Zoe pun menutup ponselnya lagi, beberapa menit kemudian, ponsel Zoe berdering, atlan..

"Halo.. kenapa ?"
Tanya atlan, 'kenapa?' entahlah

"Enggak apa apa, pengen telpon aja"
Jawab zoe

Atlan berdeham berat "zoe kakak matiin yah, ngantuk.." ujar atlan

"Oh oke, good night"

"To.."

TIT !
Pangilan terputus dari atlan, malam itu Zoe tak langsung tidur, ia masih memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada atlan hari ini, mengapa dirinya sedikit berbeda dari biasanya

zoe tipikal perempuan yang sangat perasa, jika ada sesuatu yang berbeda dari orang sekitar, itu biasanya sangat zoe bisa rasakan perbedaannya

Tak mau berfikir negatif Zoe segera menutup matanya rapat rapat walaupun ia malam itu susah sekali untuk tidur

•••••••

"Woiii lah kita kapan ngumpul lagi yah?!!" Celetuk damar, pasalnya ave sudah jarang sekali berkumpul semenjak langit berada di luar negeri

"Gue si ayo ayo aja, pak ketunya sama waketu nih susah amat" timpal renjana

"Mending kita samperin aja ke rumah waketu, entar si atlan suruh nyusul aja!" Usul hendra di setujui oleh renjana dan juga damar

Mereka semua sepakat untuk sekarang itu juga pergi ke rumah Langit, mereka pergi dari markas yang terletak di gedung kosong SMA itu,  walaupun anggota Ave sudah bukan bagian dari siswa sekolah SMA NEO SCHOOL tetap saja mereka masih bisa bisa saja untuk keluar masuk gerbang di karena kuasa wakil ketua Ave itu


Ramai ramai mereka datang ke rumah langit, sesampainya di depan gerbang rumah langit, Hendra dengan rusuh memanggil berteriak dari luar "LANGIT KELUAR LO!!!" teriak hendra

obs'd me [On Going] Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang