jangan ambil semesta ku

119 14 9
                                    

Happy reading!

•••••

DRET DRET DRETT!!
dering telepon seluler berbunyi di ponsel, zoe membuka matanya yang berat melihat siapa di balik panggilan tersebut

Bebek goreng

"Ck ngapain si pagi pagi gini"
Decak zoe, ini terlalu pagi untuk dirinya menerima panggilan, apalagi ini panggilan dari jean

"APA!"

"Jo temenin gue yuk, kepantai udah lama kita gak main ke pantai" ujar jean pelan, tumben sekali anak itu berbicara dengan zoe menggunakan nada yang sopan

"Enggak bisa, gue ada janji"

Jean membuang nafasnya pelan
"siapa? atlan lagi?"

"Ya iya"

TUT!
Panggilan mati sepihak, jean mematikan sambungan mereka berdua, masa bodoh, zoe melanjutkan tidurnya


"Bunda, boleh temenin jean ke pantai enggak bunda?" Tanya jean kepada wanita tua di depannya

desi menganguk setuju "oke, kapan sayang?"

Desi sudah menganggap jean sebagai anak nya sendiri, karna jean sudah lama berteman dengan zoe, gio serta geo jadi Desi sudah banyak sekali mengenal Jean bahkan lebih dari ibu kandung Jean sendiri

"Besok bunda, kalau bisa geo sama gio ajak juga bunda"

"zoe enggak mau kamu ajak jean?"
Tanya desi

"Jean udah ajak dia bun, tapi dia enggak mau katanya ada janji Bun"

"Paling sama atlan"
Sabung Jean lagi

TING!
zoe anak ku
[Bunda, besok siang ikut aku yah Bun, kakak atlan besok libur di cafe jadi kak atlan ngadain bbq kecil kecilan di rumahnya, ajak juga bang geo dan bang gio terus sore nya kak atlan minta temenin ke makam bundanya]

Pesan panjang itu dari zoe, bagaimana ini, Desi sudah terlanjur berjanji dengan jean, tak mungkin ia membatalkan nya tiba tiba

"Jean, kamu makan di meja, bunda udah masakin kamu ayam goreng enak kesukaan kamu, jangan kabur kabur lagi yah, bunda khawatir"

"Bunda pulang, ayo ke rumah, bang geo udah pulang"

"Mau aku anterin Bun?"

"Enggak usah, Jean belum makan, makan dulu habis itu Jean ke rumah yah" jawab Desi



"Bundaaaa!! Geoo kangennn"
Geo mencium tangan bunda desi, bermanja-manja di pelukan desi di depan adik serta kembaran nya

"Anak kebanggaan bunda pulang juga, ayo makan, tadi bunda masakin kaldu hati ayam buat kamu"

Dengan semangat mereka pergi menuju dapur, kecuali gio ia hanya membuntuti mereka dari belakang

"Aku enggak suka hati ayam kalo bunda lupa" gumam gio pelan nyaris tak bersuara

gio duduk dengan perasaan campur aduk, iri, bahagia, sedih semua campur aduk dalam satu moment

Sederhana namun ia jarang mendapatkan nya, panggilan Abang dari zoe, sambutan sepesial ketika pulang dari kerja, dan.. pelukan hangat dari seorang ibu, akhir akhir ini jarang ia dapatkan

"Bun, Abang kan gak suka hati ayam"
Ucap gio

"Enak loh ini, Lo jangan jadi pemilih dehh!"
Ujar zoe, terdengar seperti candaan namun sedikit menusuk hati gio

desi menyodorkan mangkok kecil ke depan gio "bunda tau gio enggak suka hati ayam, makanya bunda buatin kamu kaldu paha ayam"

"Makasih bunda"

Gio tersenyum, hampir saja dirinya menjadi manusia paling sad sedunia, Menganti Profil wa dengan pp anime, bio WhatsApp menjadi 'sad boy' serta tidak lupa membuat story WhatsApp 'apalah daya diriku yang bukan anak kesayangan'

Mereka makan dengan lahap piring masing masing, masakan bunda tidak pernah gagal selalu saja enak dan membuat mereka candu

Tak lama suara ketokan pintu berbunyi, seakan tau siapa yang akan hadir, desi memilih untuk tidak mengunci pintu "masukk!" Teriak Desi

Yahh Jean, benar jean datang dengan senyuman yang merekah di bibirnya "alloww kawand!"

"ada yang maju ikut ngepantai gak niii, mumpung si kembar udah lengkap!"
Ajak jean penuh semangat 45

"Apa apaan, orang kita mah bbq an ya kan bunda?!" Tanya zoe

"enggak yaakk, bunda tadi udah janji mau pergi ke pantai bareng aku iya kan bundaaa??"

"zoe, bunda udah ada janji sama Jean, kamu kenapa gak ikut aja sama kita ajak juga atlan" bunda desi memberikan saran kepada mereka, agar tidak ada yang di batalkan acara nya

"Enggak dong Bun!"
Kompak mereka berdua

"Gue duluan yang ngajak bunda, bunda ikut gue fix's!" Kekeh Jean

"Yaa gak bisa gitu dongg je, gue gak enak sama kak atlan udah iya in ajakan dia"
Balas zoe tak mau kalah

"Lohh, itu derita lo, sapa suruh!"

zoe berdiri dari duduknya lalu menarik tangan Jean menjauh dari sana

"Jean plisee gue gak enak banget sama kak atlan !" Mohon zoe kepada Jean

"Enggak bisa gitu dong"

"Jean, plisee! Nanti gue beliin apa aja deh yang lo mau!!"

Jean menggelengkan kepalanya tidak setuju, enak saja, ia tak akan membatalkan nya kali ini

"Jeann plisee, kak atlan butuh bunda, lo lupa kalo kak atlan gak punya siapa siapa?!"

Jean terdiam sejenak "lo juga lupa kalo gue gak punya siapa siapa? Gue sendiri juga jo"

"Oke gue batalin"

Jean pergi dari sana, dirinya pamit pulang kepada Desi "bunda jean pulang yah, oh ya bunda ke pantai nya kita tunda dulu aja yah"

Jean pulang dengan keadaan kecewa, atlan benar benar sudah merebut rumah nya, mungkin tak hanya rumah yang akan dia rebut tapi juga semesta nya

"Susah banget yah sekarang untuk sekedar pulang ke rumah" batin Jean sembari menaiki tangga rumah pohon

"Bahkan rumah pohon ini udah lusuh, penghuni nya udah jarang ke sini"

Jean mengusap bingkai yang berdebu, kenangan yang tak akan ia lupakan

•••••••

terimakasih telah membaca

Vote

Komen 
And

Followw

Yeyy ! 

obs'd me [On Going] Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang