OBS'D ME : PART 10

162 17 2
                                    

Happy reading!!

•••••

"AGHHRR!!"
Teriak langit hilang kendali, ia membenturkan kepalanya ke tiang besi di dekatnya, keras sangat keras, kepalanya sampai membekas kemerahan, tak hanya itu ia juga memukul tiang dengan tangan kosongnya

Mengapa saat saat seperti ini ia harus teringat momen menakutkan itu, ia benci itu "maafin kakak tio" gumamnya

tampa ia sadar seseorang tengah memperhatikannya dari jauh sana, perempuan itu ikut menangis melihat langit dengan sisi hancurnya, langit yang terlihat tidak ada beban ternyata menyimpan trauma yang menyeramkan

Ingin sekali ia memeluk langit, menenangkanya dan berkata bahwa ia tidak sendirian, zoe siap mendengarkan keluh kesah langit, namun semuanya tidak mungkin ia lakukan karna apa? Dirinya bukan lah siapa siapa

langit kembali membenturkan kepalanya ke tiang lebih keras dari sebelumnya, darah segar keluar, tangannya naik untuk meninju wajah yang penuh luka "Gue gak suka punya temen brengsek kayak lo!!" Teriak langit

zoe sudah tidak tahan lagi, ia berlari menghampiri langit, menarik tangan langit menjauh dari tiang besi itu lalu memeluk langit tampa aba aba

"Maaf aku lancang.. tapi tolong jangan lakukan hal yang mengerikan kayak tadi.." cicit zoe dalam pelukan langit, langit hanya berdiri membeku ia masih kaget dengan kedatangan zoe yang tiba tiba memeluknya

Hujan turun, mengguyur mereka berdua, suasana malam itu sangat mendukung perasaan mereka, sepi hanya terdengar suara tangisan zoe di iringi dengan suara derasnya hujan

Langit tersenyum, ia membelas pelukan zoe "anggap aja yang tadi kamu liat itu mimpi" bisik langit

"Mimpi buruk, ga boleh di inget."
Lanjut langit, memejamkan matanya, memeluk erat tubuh zoe, pelukan hangat membuat siapapun yang berada di posisi langit saat itu akan merasa tenang dan nyaman

•••

zoe meneteskan obat merah sedikit demi sedikit di wajah langit, sesekali langit meringis karna perih, ia meminta untuk menghentikan zoe membersikan lukanya karna Baginya itu tidak perlu, ini sudah biasa ia dapatkan, jangan lupa, langit adalah wakil ketua geng motor

"Udah ah zo, ini mah ga bakal sembuh kalo di kasih obat merah doang"Ucap langit kesekian kalinya

"Dari pada gak di obatin sama sekali, bentar lagi selesai ini"

Luka di bagian atas sudah bersih, kini tinggal di bagian ujung bibir, bagian yang cukup parah, kembali ia meneteskan obat merah di kapas, mengaplikasikannya di bagian luka pelan pelan

Ini pertama kalinya zoe melihat wajah, bibir, hidung, mata langit sedekat ini, posisi ini menjadi impian seluruh siswi siswi sekolah "benar benar ciptaan Tuhan yang indah" batin zoe

Waktu menjadi sangat lambat saat mata mereka berdua saling bertemu, mata yang indah, hitam lekat serta bulu mata yang lentik mengutuk siapapun yang melihatnya susah akan berpaling

Satu detik, satu menit, lima menit, sepuluh menit, tatapan mereka berakhir, zoe menggaruk kepalanya yang tidak gatal, suasana menjadi canggung, langit maupun zoe sama sama terdiam tidak membuka percakapan

obs'd me [On Going] Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang