OBS'D ME : PART 19

71 13 0
                                    

•••••

Seorang perempuan sedang duduk seorang diri di pinggir pinggir sungai, kakinya tergelantung langsung menghadap air sungai yang deras, bayangan dirinya terpantul di bawah sana, sesekali ia menarik nafas dalam dalam menikmati setiap angin yang lewat

"Hey, maaf ya nunggu lama"
Ujar seseorang mengejutkan zoe membuat dirinya tersadar akan lamunannya

Atlan ikut duduk di sebelah zoe, dirinya menatap zoe sembari tersenyum dalam diam, pemandangan alam saat ini indah sekali namun pemandangan di depannya tak kalah indahnya

Semenjak sesudah acara pesta itu

Mereka berdua menjadi semakin dekat satu sama lain, zoe maupun atlan tak segan segan ber-cerita dan mengeluh satu sama lain, saling menguatkan, serta siap menjadi sandaran ketika atlan atau zoe membutuhkannya

"Mau ikut aku? Aku rasa ini udah saatnya"
Ujar atlan lalu beranjak berdiri, mengulurkan tangannya kepada zoe

"Mau kemana?"
Tanyanya, menerima uluran tangan atlan

Atlan tak menjawab, dirinya hanya memegang erat tangan zoe, membawa anak itu pergi dari sana untuk ke tempat yang selama ini ia ingin tunjukan.

Tak perlu lama mereka sudah sampai, zoe melihat sekelilingnya, mengapa atlan membawanya ke tempat ini

Zoe membuntuti atlan dari belakang, sesekali ia menoleh kebelakang, banyak sekali kuburan kuburan di sekeliling mereka, dari yang masih baru sampai ke yang sudah tua

zoe menyedik merinding, walaupun ini siang hari namun tetap saja ia merasa seperti ada yang memantau

Atlan menghentikan langkahnya, ia berhenti di sebuah makam tua, nisannya pun sudah di penuhi lumut hijau dan tanaman liar merambat

Atlan berjongkok dan mengusap batu nisan yang bertuliskan Emilio jovaderick itu

"Hai, udah lama gak kesini.. gue tau lo sekarang lagi di kelilingi bidadari cantik kan di syurga? Hilih.. gue juga punya, ya walaupun gak sebanyak yang lo punya, tapi dia gak kalah cantiknya sama punya lo, hha betah banget kayaknya lo di sana, gak kangen sama bunda, Selena dan gue?"

zoe ikut berjongkok di sebelah atlan, untuk yang pertama kalinya ia menyentuh batu nisan milik kakak atlan "hallo kak! Aku zoe temen kak atlan" sapa zoe pada kuburan kecil sembari melambaikan tangannya ramah

Air mata atlan mulai jatuh mengalir, ia merindukan sosok nya, kasih sayang, perhatian, perlindungan yang Emil berikan masih tersimpan jelas "gue kangen lo" lirih atlan kecil

zoe mengelus punggung atlan lembut, sosok atlan benar benar hebat, ia bisa menjadi dua peranan penting di dalam keluarga kecilnya, ayah dan juga seorang kakak untuk Selena

Lantas atlan membersikan kuburan Emil, mencabuti setiap rumput yang tumbuh satu persatu.

Atlan menuangkan air ke tanah kuburan yang mulai meretak itu, memperbaiki setiap retakan dengan tanah seadanya

Kepala atlan menunduk, air matanya mulai jatuh lagi, ingatan waktu kecil terputar kembali, saat dimana semua orag menyalakan dirinya atas kepergian kakaknya Emil

Flashback

"Abang!! Layangan adek putus.."
Ujar atlan kecil sambil menangis terseguk seguk

obs'd me [On Going] Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang