Bab 8

15 4 0
                                    

Daiva menghampiri meja Erlin, dari tatapannya seluruh isi kelas sudah bisa menebak kalau Daiva sedang marah -- entah karena apa.

"Maksud lo apa kayak gitu ke Rachel?"

Erlin menatap sinis Daiva, dia tidak suka ketika pemuda itu bersikap kasar seperti ini.

"Gue tanya maksud lo apa bikin Rachel kayak gitu?!"

Erlin berdiri dari duduknya dan menatap Daiva sama kesalnya.

"Emang gue bikin dia apa?! Gue lukain dia? Gue buli dia? Enggak kan? Biasa aja dong lo!"

"Lo yang biasa aja! Dari awal gue cuma diam ya Lin, liat lo terang-terangan nunjukin rasa gak suka lo ke Rachel. Kalau lo merasa lo sahabat gue, harusnya lo dukung gue sama dia bukan malah bersikap kayak gini!"

"Kenapa lo gak terus-terusan aja diamnya? Emang lo tahu apa? Gak usah berburuk sangka sama orang kalau gak tahu apa-apa!"

"Lin, Dav, udah! Kalian tuh sahabatan udah lama dari SMP, masa cuma gini aja kalian sampai berantem sih?"

"Tanya sama sahabat lo, Ta! Kenapa dia berubah akhir-akhir ini."

Daiva kemudian pergi meninggalkan Erlin dan Aretha. Entah apa yang sudah dikatakan Rachel pada Daiva mengenai masalah di kantin tadi, tapi Erlin benar-benar tidak bisa menerimanya.

Erlin juga keluar dan hal itu membuat Aretha semakin bingung pada kedua sahabatnya. Masalah percintaan membuat hubungan kedua sahabat itu jadi renggang.

"Erlin! Lo mau kemana?"

"Cari si Rachel!"

🦌

"Mana Rachel?!!" Teriak Erlin dari depan kelas IPA 4

"Wowow kalem bosqu. Jangan teriak-teriak di kelas orang dong."

"Minggir lo!" Erlin mendorong tubuh Johan, teman sekelas Rachel untuk menjauh darinya.

Awalnya Johan tidak terima dengan perlakuan Erlin, namun Aretha memberinya kode untuk tidak perlu membalasnya karena bisa semakin berabe urusannya nanti.

"Ada apa Lin?" Tanya Rachel lembut

"Maksud lo apa ngadu ke Daiva? Gue nyerang lo? Atau gue ngebuli lo?!"

"Gue gak ngadu apa-apa ke Daiva, Lin. Sumpah!"

Erlin tersenyum sinis. "Lo cemburu kalau Daiva dekat sama gue? Iya?!"

"Gak Lin, gue gak cemburu sama kedekatan kalian."

"Asal lo tahu ya Hel, hubungan gue sama Daiva pun sudah rusak karena lo! Lo yang bikin hubungan persahabatan gue sama rusak kayak sekarang! Dia bahkan nuduh gue yang enggak-enggak hanya karena lo! Hanya karena lo cewek nyebelin yang masuk ke kehidupan dia! Brengsek!"

Seisi kelas Rachel hanya diam melihat Erlin yang melabrak Rachel, tidak ada yang membela keduanya sampai akhirnya Aretha menarik Erlin untuk keluar dari kelas Rachel.

Tapi sepertinya memang hubungan Erlin dan Daiva sudah ditakdirkan untuk renggang saat ini, karena sebelum Erlin benar-benar keluar dari kelas Rachel, Daiva datang menghampirinya dengan wajah yang merah padam.

"Mau sok jagoan lo datangin Rachel kayak gini?!"

"Kalau iya kenapa? Lo gak suka gue labrak cewek lo? Belum juga gue tampar dia!"

"Erlin!"

"Apa?! Kalau gak ada hal lain yang bisa lo bicarain sama gue selain Rachel, mending gak usah bicara!"

"Hubungan persahabatan kita putus, Lin."

"Dav, lo jangan gini dong, bicarain baik-baik." Tegur Aretha.

Adolescence [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang