Bab 24

10 3 0
                                    

Mereka kembali berkumpul di rumah Aretha sejak tadi pagi. Aretha, Gilang dan Yudhi yang duluan tiba di rumah Erlin, itupun karen dipaksa oleh Aretha. Lalu menyusul Daiva dan juga Rachel, lalu terakhir adalah Vendra -- dia baru pulang mengantar ibunya dari kampus.

"Jadi gimana Lin?" Tanya Aretha greget.

"Belum gue buka." Disaat semua orang gregetan dengan hasil Erlin dan juga Gilang, dua orang itu malah terlihat sangat santai menanggapi teman-teman mereka.

"Buruan buka napa!" Kali ini Yudhi yang tidak sabaran dengan hasil tes dari kedua sahabatnya itu. Iya memang bikin greget, karena keduanya sama sekali belum mau untuk mengecek email mereka.

"Nanti aja bisa gak? Gue aja gak penasaran sama hasilnya." Ucap Gilang mencomot satu kue kering yang ada di dalam toples.

Tangan Aretha otomatis bergerak untuk menggeplak kepala Gilang. "Apaan sih main mukul-mukul?!" Protes Gilang.

"Ya makanya lo buka dong email lo!"

"Dih kepo amat lu."

Yudhi dan yang lainnya hanya bisa geleng-geleng kepala. Begitu memang kalau Aretha dan Gilang dipersatukan, seperti tidak ada ketenangan kalau mereka berdua bersama.

"Gue doain jodoh, amin!"

"Ogah!" Teriak Aretha dan Gilang bersamaan.

"Beneran jodoh baru tahu rasa lo berdua!" Ucapan adalah doa, dan Yudhi benar-benar akan mendoakan keduanya berjodoh. Lelah dia melihat Aretha dan Gilang yang selalu ribut-ribut seperti itu.

Tepat jam 11 siang Erlin dan juga Gilang membuka kotak masuk yang ada di email mereka. Hasil keduanya sama, dan itu sontak membuat Aretha bersorak girang. Dia bahkan sampai memeluk Gilang dengan sangat erat.

"Gue yang lulus, dia yang bahagia." Gumam Gilang.

Diam-diam Yudhi melirik pada Gilang, ada senyum tipis diwajah pemuda itu saat Aretha memeluknya dan bersorak kegirangan dan yang menyadari hal itu hanya Yudhi yang berada tepat disampingnya.

"Emang bakalan jodoh sih kayaknya." Gumam Yudhi.

"Ha? Kenapa Yud?" Yudhi menggeleng saat ditanyai oleh Gilang. "Kagak, gue bilang selamat buat lo. Kita bakal susah ketemu setelah ini."

Gilang memukul kecil lengan Yudhi, "aelah kirain apaan. Gue bakal sering-sering balik kali ke sini kalau liburan."

"Iye iye, yang sultan!" Kata-kata Yudhi diakhiri oleh kekehan dari mereka semua.

Hari ini masih belum berakhir. Erlin dan Gilang baru saja mendapatkan hasil mereka, namun bagi Erlin dan Vendra masih ada hal yang harus mereka lakukan dan bicarakan setelah ini.

"Siap-siap lo berdua LDR-an." Bisik Aretha dan Rachel pada Erlin.

Erlin mengerlingkan mata malas, padahal dia tidak memikirkan itu sebelumnya dan sangat tidak mau memikirkan itu. Karena sampai saat ini dirinya dan juga Vendra belum membahas masalah itu.

"Malam ini, lo pada sibuk gak?" Tanya Gilang sambil terus memasukkan kue kering dari toples yang dipeluknya.

Hendry yang melintas melemparkan kacang goreng yang ia makan pada Gilang, "pakai peluk toples segala lu."

Adolescence [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang