Thirteenth

6.9K 420 27
                                    

hi I'm back

happy reading!

💚💚💚

Pesawat mendarat di bandara dengan mulus. Para penumpang keluar pintu pesawat dengan teratur mengikuti arahan dari pramugari. Jeno yang masih lengkap dengan setelan jas dan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya jalan menuju pintu keluar bandara diikuti Jungwoo serta Lucas. Mereka berpisah di depan pintu kedatangan bandara. Jeno di sambut oleh salah satu supir kantor yang sebelumnya ia perintahkan untuk membawakannya mobil.

"Apa anda yakin untuk menyetir sendiri tuan?" Tanya supir itu. Ia khawatir dengan Jeno yang terlihat lelah.

"Iya berikan saja kuncinya." Jawab Jeno seraya menodongkan tangannya meminta kunci. Supir itu tak bisa berbuat banyak dan langsung memberikan kunci salah satu mobil kantor milik Jeno.

Mobil hitam mewah dikendarai pria dewasa yang sesekali membenarkan kacamatanya. Ia mengendarai mobil itu dengan kecepatan sedang. Senyum sesekali terpancar dari wajah tampan yang tertutup kacamata itu.

Selama perjalanan di pesawat Jeno terus memikirkan dan mencerna baik baik omongan yang disampaikan Sungchan di telepon. Ia menyadari bahwa orang yang maksud itu Jaemin anaknya yang tengah mengandung buah cinta mereka berdua. Sekali lagi senyum tampan itu terukir di wajahnya.

Walau senyum yang selalu terukir di wajahnya tapi tak terpungkiri rasa khawatir yang sangat pada 'anak semata wayangnya itu'. Dan meskipun di mata orang lain perbuatannya adalah hal terbejat seorang ayah terhadap anaknya namun bagi Jeno hal ini akan mempermudahnya untuk mendapatkan restu orang tuanya untuk menikahi sang anak angkat.

Itu lah hubungan sebenarnya Jaemin dan Jeno. Mereka sama sekali tidak memiliki hubungan sedarah. Kalaupun mereka saling mencintai tidak ada yang salah dengan itu.

Jaemin adalah anak kandung Yunseo bersama pria yang sama sekali tidak mereka harapkan. Selama tidak ada kabar Yunseo mengandung dan melahirkan Jaemin. Tapi ternyata adanya Jaemin tidak diterima oleh keluarga Yunseo disana.

Pada saat itu Yunseo dikucilkan oleh keluarganya sendiri. Meskipun ia mencoba untuk kuat namun pada saat itu ia hanyalah ibu muda yang tidak memiliki dukungan secara moril dan finansial. Ia tak kuat menanggung semua beban masalah yang dihadapi akhirnya ia memutuskan untuk mengirim Jaemin ke panti asuhan yang ada di Korea. Lalu ia berusaha menghubungi Jeno untuk meminta bantuan merawat Jaemin.

Jeno yang dimintai tolong tidak langsung menerima Jaemin. Hatinya sakit mengetahui kekasihnya berkhianat sedangkan ia masih setia menunggu Yunseo pulang ke Korea. Ia yang tadinya berniat bertemu kekasihnya di Paris malah mendapat berita buruk itu betapa hancur hatinya pada saat itu.

Dan sangat di sayangkan beberapa hari setelah permintaan itu Yunseo ditemukan tewas di apartemennya karena overdosis obat obatan.

Ingatan itu membuat Jeno menghela nafas panjang. Yunseo tak lagi menduduki tahta tertinggi dalam hatinya. Tahta itu telah digantikan oleh lelaki manis kesayangannya.

Jeno melihat ke arah bangku penumpang disana ada anggur yang akhir akhir ini sangatlah digemari Jaemin. Ia tau pasti sesampainya di mansion Jung tidak akan mudah untuk bertemu Jaemin. Mengingat ada orang orang yang pastinya menyimpan kemarahan untuknya. Dan ia yakin dirinya akan mendapat luka yang cukup parah kali ini.

Mobil mewahnya berhenti tepat di gerbang kediaman keluarga Jung. Ia menunggu sebentar sampai gerbang itu terbuka otomatis. Ia melajukan mobilnya dengan pelan menuju pintu utama mansion Jung.

Jeno berjalan memasuki kediaman keluarga Jung dengan langkah yang tenang. Mungkin lebih baik ia tak bertemu keluarga nya terlebih dahulu dan lebih memilih untuk langsung menuju kamar Jaemin.

Daddy Jen || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang