hai :)
Sorry for typos
Happy reading
💚💚💚
Pagi pagi sekali Jeno sudah mengantar Jaemin ke mansion Jung. Ia akan menitipkan Jaemin di sana karena untuk beberapa hari kedepan Jeno berencana untuk meliat proyek pembangunan hotel di Jeju.
Jeno menyetir dengan satu tangan yang menggengam tangan Jaemin. Sesekali ia mengecup punggung tangan si manis yang sedang merajuk.
Jaemin merajuk karena ia sebenarnya ingin ikut sang daddy tapi Jeno tidak mengijinkannya, sebab ia kesana bukan untuk berlibur melainkan untuk kerja. Bisa bisa jika Jaemin ikut dirinya malah hanya akan memperhatikan Jaemin saja dan kerjaannya di sana tertunda lebih lama.
Mereka sudah setengah jalan menuju mansion Jung. Namun tiba-tiba saja terdengar samar suara isakan dari Jaemin. Jeno yang mendengar suara isakan menepikan mobilnya. Ia tidak mau saat sampai di mansion Jaemin dalam suasana hati yang buruk. Itu hanya akan menghambat keberangkatan Jeno karena ia akan mendapatkan banyak ceramah dari Taeyong.
"Nana sayang." Jeno berusaha melihat wajah Jaemin yang terus disembunyikan oleh sang empu.
"Hey?" Jeno akan meraih dagu Jaemin namun si manis langsung mengalihkan pandangannya ke arah jendela, Jaemin juga berusaha melepaskan genggaman tangan Jeno.
"Sekarang Nana mau apa? akan daddy berikan." Ucap Jeno yang akhirnya pasrah Jaemin melepas tangannya. Ia memberi sedikit ruang untuk Jaemin.
"Nana mau Daddy tidak pergi." Jaemin menatap Jeno dengan mata yang berbinar.
"Selain itu baby, nanti kalau sudah selesai daddy belikan es krim ya?"
"Tapi dad, Nana tidak mau jauh dari Daddy." Jaemin memeluk tubuh Jeno. Jeno yang dipeluk melepaskan sabuk pengamannya lalu mempererat pelukannya. Ia juga diam diam melepas sabuk pengaman Jaemin.
"Ada apa hm? Kenapa Nana jadi manja seperti ini? Daddy akan kembali secepat yang Daddy bisa." Jeno memberikan usapan dipunggung Jaemin untuk menenangkan si manis.
Jaemin melepas pelukannya, ia memberi jarak agar ia bisa melihat wajah Jeno. Memandang wajah tampan sang daddy yang sedang tersenyum cerah padanya. Ia memajukan wajahnya lalu meletakkan bibirnya di bibir yang selalu memabukannya sampai ia lupa diri. Bibirnya diam dalam waktu yang lama.
Jeno tidak menggerakkan bibirnya. Ia mengikuti alur permainan Jaemin. Dari jarak sedekat ini bisa Jeno lihat mata dengan bulu mata lentik itu terpejam sempurna. Jaemin yang terpejam terlihat sangat cantik. Hal hal kecil seperti ini lah yang bisa membuat Jeno jatuh cinta lagi dan lagi pada putranya. Walaupun itu adalah hal yang salah tapi mau bagaimana lagi semua ini telah terjadi.
Sampai beberapa saat pergerakan yang lembut mulai Jeno rasakan. Pergerakan itu sangat lah lembut. Hanya lumatan-lumatan kecil yang di akhiri kecupan yang Jaemin berikan, tanpa ada pertemuan antara dua lidah.
Selesai dengan permainannya Jaemin melepas pagutan itu dan langsung menjauhkan badannya lagi.
"Daddy harus janji akan kembali secepat mungkin?" Ucap Jaemin seraya mengajukan kelingkingnya untuk membuat janji kelingking.
"Iya janji baby." Jeno pun mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari lentik milik Jaemin.
Setelah itu Jeno kembali melajukan mobil nya membelah jalan yang sudah mulai ramai. Ia harus cepat sampai mansion Jung agar dirinya tidak telat menuju bandara untuk memulai perjalanan bisnisnya.
Sampai di mansion Jung mereka langsung disambut oleh Jaehyun dengan pakaian tenisnya. Di belakangnya ada pengawal yang juga memakai pakaian tenis.
"Pagi sekali kalian sudah sampai." Ucap Jaehyun sambil menakai headbandnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jen || NOMIN
FanfikceKarena kepergian sang kekasih ia harus mengurus sang putra sendiri, tapi semakin anak itu tumbuh ada rasa ketertarikan yang lebih. . "Nana sangat mencintai daddy" "Daddy lebih mencintaimu baby" . . ⚠️ M-PREG, BXB, GAP AGE, 21+ start: 13 Jan 22 end:...