Jaemin sekarang tengah terkantuk kantuk di dalam kelasnya. Kepalanya yang beberapa kali hampir terjatuh ia sanggah dengan satu tangannya. Berusaha agar tetap tersadar.
Renjun sesekali melirik kearah Jaemin yang terlihat menggemaskan dengan wajah sayunya. Terselip di otaknya ide untuk menjahili Jaemin. "Nana bangun ini sudah waktunya pulang!" Ucapnya seraya menggoyang goyangkan tubuh mungil Jaemin.
"Ayo pulang!" Jaemin yang terkejut sontak berdiri dan menarik perhatian semua orang di sana. Semua teman kelasnya tertawa berbahak bahak melihat tingkahnya.
"Mau kemana kamu Jaemin? Sekarang belum waktunya pulang!" Peringat pak Kim dengan tegas.
Jaemin menunduk seraya meminta maaf berkali kali kepada pak Kim. Setelahnya ia kembali terduduk menatap sinis pada Renjun yang masih terkekeh geli.
Waktu berlalu begitu cepat. Sekarang jam di depan kelas sudah menunjukan pukul empat sore. Waktunya semua murid kembali ke rumah masih masing.
"Na, mau pulang bersama?" tanya Renjun sambil memasukan buku dan alat tulis ke dalam tas bersiap untuk pulang.
"Tidak terimakasih, barusan nenek mengirim pesan pada ku kalau dia sudah menungguku di parkiran" Tidak jauh berbeda dengan Renjun, Jaemin juga sedang merapikan dan memasukan buku dan alat tulis ke dalam tasnya.
"Nah sudah selesai, Renjun nana duluan ya, titip salam untuk kakek Taeil" Jaemin mulai beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kearah pintu
"Baik lah aku juga titip salam untuk bibi Taeyong" ucap Renjun sedikit berteriak.
Jaemin melihat kebelakan seraya melambai.
Jaemin melangkahkan kakinya menuju parkir mobil di sekolahnya. Sampai di sana ia melihat seorang pria cantik yang sedang memainkan ponsel sambil bersandar di mobil mewahnya.
visualisasi mobil Taeyong, definisi mewah dan elegan
"Nenek" pekik Jaemin seraya melambaikan tangannya. Taeyong membalas lambaian tangan Jaemin. Melihat cucunya berlalri mendekat ia merentangkan tangannya menyambut Jaemin ke dalam pelukannya.
"Bagaimana hari pertamanya?" Taeyong masih memeluk sambil mengelus rambut Jaemin.
"Seru nek, Nana suka sekolah seperti ini"
"Benarkah? Apa nana tidak rindu nenek hm?" Taeyong melonggarkan pelukannya dan merapikan poni Jaemin yang menutupi matanya.
Taeyong memang benar benar sangat memanjakan Jaemin. Ia sudah menganggap Jaemin seperti anaknya sendiri. Karena seperti yang kita tau Taeyong selalu dikaruniai anak laki laki yang memiliki sifat kepemimpinan dan sangat sulit untuk dimanja.
"Tentu saja nana rindu" Jaemin kembali menghamburkan pelukan kepada sang nenek.
"Baik lah kalau begitu ayo pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jen || NOMIN
FanfictionKarena kepergian sang kekasih ia harus mengurus sang putra sendiri, tapi semakin anak itu tumbuh ada rasa ketertarikan yang lebih. . "Nana sangat mencintai daddy" "Daddy lebih mencintaimu baby" . . ⚠️ M-PREG, BXB, GAP AGE, 21+ start: 13 Jan 22 end:...