Seventeenth

5.6K 318 10
                                    

Happy reading!

Sorry for typos

💚💚💚

Meninggalkan ruang tunggu Jaemin dan Winwin sempat disambut oleh manager yang sebelumnya di hubungi oleh Yuta. Mereka berbincang sebentar sebelum memutuskan untuk berjalan menelusuri setiap toko yang ada di lantai empat, tepatnya setiap toko bermerek terkenal mereka kunjungi. Mereka memutuskan untuk berjalan jalan sebelum membeli apa yang Jaemin inginkan.

Winwin mengajak Jaemin memasuki setiap toko yang mereka lewati. Setiap toko itu memiliki konsep yang hampir sama. Cat dindingnya berwarna putih bersih dengan pencahayaan yang sangat terang. Barang barangnya pun tersusun dengan rapi di setiap sudut ruangan.

Setiap keluar dari toko, paper bag mereka selalu bertambah tidak hanya satu melainkan beberapa paperbag dengan ukuran yang beragam. Hal ini terjadi karena saat Jaemin terlihat tertarik dengan suatu barang Winwin akan langsung membawa barang itu ke kasir, sekali pun Jaemin tak memintanya.

Setelah berjalan memasuki hampir semua toko yang ada mereka akhirnya memutuskan untuk langsung menuju toko yang menjadi tujuan utama mereka.

"Selamat datang di offline store baru kami, apakah ada yang bisa saya bantu, tuan?" Sambut salah satu karyawan wanita store itu.

"Apakah ada hoodie yang bergambar angel cat?" Tanya Jaemin sudah mengetahui apa yang ia inginkan.

"Kebetulan sekali barang itu baru saja datang tadi pagi, mari tuan saya antar." Sang karyawan menunjukan jalan menuju barisan hoodie yang tersusun rapi berdasarkan warna, tak lupa juga ada dua maneken yang mengenakan setiap warna dari hoodie itu. "Ini tuan untuk warna kami ada dua warna, hitam dan abu abu." Jelas nya setelah mereka sampai.

Mata Jaemin berbinar saat melihat barang yang ia inginkan ada di sana. Barang itu adalah hoodie berwarna hitam dengan gambar kucing bersayap di bagian depannya.

"Nana mau warna yang mana?" Tanya Winwin, Jaemin yang di tanya sempat berpikir sebentar sebelum menjawab

"Nana mau dua duanya boleh grandma?" Jaemin bertanya dengan mata yang memohon. Ia berfikir sepertinya bagus juga kalau hoodie satunya untuk Jeno.

"Tentu!" Dengan senang hati Winwin menuruti keinginan Jaemin. "Bisa tolong dibantu," lanjut Winwin pada karyawan itu. Ia memberi kode untuk mengambil kedua warnanya.

Selagi mereka sedang melihat lihat di toko itu Yuta yang sudah didampingi oleh dua pengawalnya mencari Winwin dan Jaemin. Ia berkeliling melihat setiap toko dan akhirnya melihat keduanya di salah satu toko.

Yuta menghampiri keduanya memberi sedikit kejutan. "Ya ampun, banyak sekali." Katanya melihat paperbag yang Winwin dan Jaemin letakkan di sekitar mereka. Ia langsung menyuruh pengawalnya untuk mengambil barang bawaan keduanya.

"Tentu saja kapan lagi kita bisa memanjakan Nana." Winwin merangkul remaja di sampingnya, ia terlihat sangat bahagia. Senyum indahnya terus terpancar dari wajah cantiknya.

Yuta tak terkejut dangan semua barang itu. Ia sudah menduga Winwin akan membeli barang sebanyak itu untuk Jaemin.

Dari dulu mereka ingin sekali memiliki anak tapi sayangnya anak mereka tidak pernah lahir ke dunia. Hal itu terjadi karena kondisi kandungan Winwin yang lemah dan selalu saja mengalami keguguran. Dan pada akhirnya mereka tak lagi mengharapkan adanya sosok malaikat kecil di keluarga kecil mereka.

Sampai Yuta dan Winwin mengetahui bahwa keponakan mereka memiliki anak yang tak bisa diurus sendiri, keduanya merasa ada secerca harapan yang muncul di sana. mereka ingin sekali mengadopsinya namun keputusan Yunseo untuk menitipkan Jaemin pada Jeno menghambat itu semua. Ditambah lagi mereka sadar lingkungan di Korea lebih aman untuk membesarkan anak dari pada di lingkungan para mafia di Paris.

Daddy Jen || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang